Mengenal Psikologi Forensik, Ini Perannya untuk Memecahkan Kejahatan
Merdeka.com - Jurusan kuliah psikologi forensik mungkin masih asing di Indonesia. Psikologi forensik adalah bidang yang menggabungkan praktik psikologi dan hukum.
Mereka yang bekerja di bidang ini memanfaatkan keahlian psikologis yang diterapkan pada sistem peradilan. Kata 'forensik' berasal dari kata Latin 'forensis', yang berarti "forum," atau sistem pengadilan Romawi Kuno.
Semakin banyak program pascasarjana menawarkan gelar ganda dalam psikologi dan hukum, sementara yang lain memberikan spesialisasi dalam psikologi forensik.
Beberapa psikolog memiliki gelar spesialis dalam psikologi forensik, tetapi sebagian besar adalah psikolog berlisensi yang memegang gelar Ph.D. atau Psy.D. Para profesional ini dapat bekerja di bidang hukum pidana dan perdata.
Lalu apa saja sebenarnya yang dipelajari bidang ini dan karier ke depannya? Berikut merdeka.com rangkum sejarah singkat psikologi forensik, ilmu yang dipelajari, dan karier ke depannya:
Sejarah Psikologi Forensik
Kendati psikologi forensik dianggap sebagai bidang khusus yang agak baru dalam psikologi, bidang ini sebenarnya berasal dari perjalanan paling awal sejarah psikologi. Para filsuf dan ilmuwan telah lama berusaha memahami apa yang membuat orang melakukan kejahatan, berperilaku agresif, atau terlibat dalam perilaku antisosial.
Psikologi forensik adalah bidang khusus yang relatif baru. Bahkan, psikologi forensik hanya resmi diakui sebagai daerah khusus oleh American Psychological Association pada tahun 2001. Meskipun demikian, bidang psikologi forensik memiliki akar yang tanggal kembali ke Wilhelm Wundt lab psikologi pertama di Leipzig, Jerman.
Saat ini, psikolog forensik tidak hanya tertarik untuk memahami mengapa perilaku seperti itu terjadi, tetapi juga membantu meminimalkan dan mencegah tindakan tersebut.
Bidang ini telah mengalami pertumbuhan dramatis dalam beberapa tahun terakhir karena semakin banyak siswa yang tertarik pada cabang psikologi terapan ini.
Konon, psikolog forensik memang memainkan peran penting dalam sistem peradilan pidana. Ini bisa menjadi karir yang menarik bagi siswa yang tertarik untuk menerapkan prinsip-prinsip psikologis pada sistem hukum.
Pendidikan dan Pelatihan
Psikologi forensik bukanlah pilihan gelar yang umum, namun semakin banyak sekolah yang menawarkannya sebagai spesialisasi. Jika Anda tertarik untuk menjadi psikolog forensik, Anda harus mengambil kursus yang berfokus pada topik-topik seperti:
Semakin populernya bidang ini juga menyebabkan peningkatan jumlah gelar psikologi forensik tingkat master. Banyak ahli menyarankan bahwa program semacam itu, meskipun populer dan menarik, memiliki kelemahan dibandingkan pelatihan klinis tingkat doktoral.
Studi tingkat doktoral dalam psikologi forensik biasanya berfokus pada topik termasuk metode penelitian, analisis kepribadian, ilmu kognitif, psikologi dan hukum, masalah etika dan hukum, penilaian, dan perawatan.
Meskipun tidak ada persyaratan sertifikasi untuk psikolog forensik, menjadi psikolog berlisensi memiliki keuntungan profesional dalam hal membangun kredibilitas dan keahlian.
Karir Psikologi Forensik
Ada sejumlah pilihan pekerjaan yang berbeda dalam bidang psikologi forensik. Sebagai contoh, beberapa psikolog forensik bekerja secara langsung dalam sistem peradilan pidana untuk menilai, mengevaluasi, dan memperlakukan individu yang telah melakukan kejahatan atau telah menjadi korban kejahatan.
Psikolog forensik lainnya menyelidiki kasus dugaan pelecehan anak, bekerja dengan saksi anak, mengevaluasi individu yang terlibat dalam perselisihan hak asuh anak, dan menilai kompetensi mental.
Sebelum Anda memutuskan untuk berkarir di bidang psikologi forensik, ada beberapa faktor yang harus Anda pertimbangkan. Apakah Anda senang bekerja dengan orang lain? Psikolog forensik biasanya bekerja dengan tim profesional lain selain bekerja secara langsung dengan klien atau pelaku kriminal. Apakah Anda menikmati masalah yang menantang? Dalam kebanyakan situasi, orang mengalami masalah yang tidak dapat diselesaikan dengan mudah atau cepat.
Selain kualitas-kualitas ini, para ahli telah menyarankan bahwa psikolog forensik harus memiliki pengetahuan hukum yang kuat, memahami bagaimana psikologi dan hukum bersinggungan dan berinteraksi, memiliki pelatihan khusus dalam psikologi forensik klinis, dan latar belakang dalam masalah etika dengan psikologi forensik.
Psikolog forensik membutuhkan kesabaran, kreativitas, dan komitmen. Apakah Anda tertarik mempelajari hukum dan psikologi? Siswa yang menikmati kedua mata pelajaran mungkin menemukan bahwa psikologi forensik adalah pilihan karir yang sempurna.
(mdk/amd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi juga melakukan olah TKP kembali untuk mendapatkan benang merah dari fakta-fakta yang diperoleh penyidik.
Baca SelengkapnyaAde menyebut, 104 orang saksi telah dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaSetiap manusia dilahirkan dengan berbagai jenis kepribadian dan kondisi psikologi yang berbeda-beda.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tersangka YA tidak terindikasi alami gangguan jiwa dan dapat bertanggung jawab atas kematian Dante.
Baca SelengkapnyaSimak arti mimpi jatuh dari ketinggian berikut ini, ternyata bisa karena masalah psikologis.
Baca SelengkapnyaMengepal Tangan Isyarat Wanita dalam Bahaya dan Butuh Pertolongan? Ini Kata Psikolog
Baca SelengkapnyaPolisi Diminta Dampingi Psikologis Anak dan Istri korban Pencabulan Oknum Petugas Damkar
Baca SelengkapnyaMengenali apakah kondisi mental kita tidak sedang baik bisa menjadi cara untuk mencegah masalah menjadi lebih parah.
Baca SelengkapnyaPenyidik Polres Metro Jakut belum menyimpulkan penyebab satu keluarga melakukan aksi bunuh diri.
Baca Selengkapnya