6 Manfaat Akupuntur Bagi Kehamilan yang Jarang Diketahui

Merdeka.com - Akupunktur adalah terapi tradisional yang telah digunakan dalam budaya Asia dan sistem pengobatan selama ribuan tahun.

Dalam akupunktur melibatkan menusukkan jarum logam kecil ke dalam kulit pada titik-titik tertentu di tubuh seseorang. Saat merangsang titik-titik ini, seorang praktisi mencoba untuk menyeimbangkan kekuatan yin (dingin, lambat) dan yang (panas, bersemangat) dalam tubuh untuk memungkinkan aliran qi (kekuatan hidup).

Dalam beberapa tahun terakhir, akupunktur semakin populer sebagai terapi alternatif selama kehamilan untuk mengobati berbagai ketidaknyamanan. Jika ada banyak pertanyaan dan keraguan tentang manfaat akupuntur bagi kehamilan yang belum banyak Anda ketahui, berikut merdeka.com memberikan gambarannya di bawah ini:

Akupunktur dan Kehamilan

Peningkatan minat pada akupunktur selama kehamilan, disebabkan oleh klaim beberapa dokter dan penelitian terbatas bahwa praktik kuno dapat membantu meningkatkan kesuburan pada pasangan yang ingin hamil seperti yang disebutkan dalam Evidence-Based Complementary and Alternative Medicine Article Suzanne Cochrane  (2016).

Dokter dan penyedia layanan kesehatan lain telah merekomendasikan akupunktur sebagai cara untuk menghilangkan rasa sakit selama dan setelah melahirkan, dan sebagai strategi untuk mengurangi penggunaan opioid.

Banyak wanita juga beralih ke akupunktur untuk membantu meringankan penyakit kehamilan umum seperti mual, muntah, dan sakit kepala yang disebabkan oleh perubahan hormon.

Akupunktur selama kehamilan belum dipelajari secara menyeluruh, sehingga sulit untuk mengatakan dengan kepastian 100% apakah akupunktur selama kehamilan aman atau efektif.

Selain itu, tidak semua klaim tentang manfaatnya didukung oleh sains. Mengetahui apa yang paling cocok untuk akupunktur dapat membantu menyelaraskan harapan Anda dan menghindari kekecewaan jika Anda memilih untuk mencobanya.

Manfaat Akupuntur Bagi Kehamilan

Pembuahan

Manfaat akupuntur sebelum kehamilan bahkan bisa diperoleh untuk mendapatkan hasil positif pada tes kehamilan, ini menjadi upaya yang bisa dipertimbangkan untuk membantu Anda hamil.

Dalam satu studi tahun 2016, para peneliti mengatakan bahwa wanita yang menerima akupunktur mungkin memiliki kesadaran kesuburan yang lebih baik dan rasa kesejahteraan yang lebih tinggi secara keseluruhan. Mereka juga mencatat pada saat itu, bahwa ini hanyalah awal dari penelitian tentang topik tersebut.

Sejak itu, penelitian lain (pada 2017 dan 2020, misalnya) menemukan akupunktur efektif dalam mengurangi infertilitas dan meningkatkan kemungkinan hamil.

Mual di pagi hari

Manfaat akupuntur bagi kehamilan yaitu mengatasi mual di pagi hari. Ada berbagai penelitian tentang akupunktur dan kemampuannya untuk membantu mengatasi mual dan muntah, baik di dalam maupun di luar kehamilan.

Satu ulasan yang lebih tua tapi cukup besar meneliti studi tentang stimulasi titik akupresur P6, yang juga disebut sebagai saluran limpa. Praktisi titik percaya P6 mempengaruhi sistem pencernaan.

Peserta dalam studi di luar kehamilan memiliki lebih banyak bantuan dari akupunktur untuk mual dan muntah daripada kelompok lain yang minum obat standar.

Dan yang lebih relevan dan menarik: Sebuah tinjauan dari tahun 2021 melihat 16 penelitian sebelumnya dan menyimpulkan bahwa akupunktur efektif untuk mual parah pada kehamilan.

Sakit dan nyeri

Hormon relaksin mengendurkan sendi selama kehamilan. Di sisi lain, penambahan berat badan saat tubuh semakin tumbuh, memungkinkan seseorang menghadapi nyeri panggul atau punggung yang mengganggu pada trimester kedua dan ketiga.

Manfaat akupuntur bagi kehamilan telah ditemukan efektif (dan aman) untuk nyeri punggung bawah oleh studi tahun 2021 dan studi tahun 2018. Rasa sakit dan nyeri lainnya – dan bahkan ketidaknyamanan emosional, juga dapat diredakan dengan akupuntur.

Depresi

Depresi antepartum dapat mempengaruhi hingga15 persen kehamilan. Dalam studi kecil tahun 2010, peneliti menawarkan akupunktur atau pijat untuk membantu gejala depresi.

Kelompok akupuntur mengalami pengurangan gejala keseluruhan yang sebanding dengan wanita yang menerima perawatan depresi yang lebih tradisional. Dan durasi perawatannya cukup singkat, hanya berlangsung selama 8 minggu dan 12 sesi secara keseluruhan.

Sebuah studi tahun 2020 juga menyarankan bahwa akupuntur adalah pengobatan yang dapat diterima untuk mengurangi dan mencegah depresi pada wanita hamil.

Bayi sungsang

©pexels-Ryutaro Tsukata

Manfaat akupuntur bagi kehamilan juga bisa menjadi metode yang baik untuk dicoba saat bayi sungsang.

Para peneliti menjelaskan bahwa merangsang titik akupunktur BL67 dan SI1 antara 32 dan 35 minggu dapat membantu mengubah bayi sehingga mereka muncul lebih dulu. 

Dalam hal ini, pengobatan diberikan selama 30 menit selama 3 hari dalam satu minggu, dan dikombinasikan dengan teknik pengobatan tradisional Tiongkok lainnya yang disebut moksibusi.

Nyeri persalinan

Studi tahun 2009 yang melibatkan lebih dari 600 wanita hamil membandingkan mereka yang menggunakan akupuntur dalam persalinan dengan mereka yang menggunakan metode lain, seperti stimulasi saraf listrik transkutan dan obat nyeri tradisional.

Hasilnya, mereka yang berada dalam kelompok akupuntur memiliki peluang lebih rendah untuk menggunakan tindakan penghilang rasa sakit lainnya (seperti epidural, misalnya) selama persalinan, dan akupuntur tidak berdampak pada lama persalinan secara keseluruhan.

Tidak hanya itu, skor Apgar untuk bayi dalam kelompok akupunktur juga paling tinggi.

Hasil ini telah dikonfirmasi oleh penelitian yang lebih baru. Satu tinjauan tahun 2020 melihat 28 studi baru dan menemukan bahwa akupuntur dapat membantu manajemen nyeri persalinan dan mengurangi kebutuhan akan epidural atau obat lain.

Risiko dan Efek Samping Akupuntur Bagi Kehamilan

Akupunktur memiliki risiko efek negatif yang sangat rendah. Reaksi merugikan yang paling sering dilaporkan yaitu nyeri di tempat jarum, memar lokal, kelemahan, kelelahan, berkeringat, dan mual.

Menurut tinjauan tahun 2013, hanya ada satu kasus efek negatif akupunktur yang terdokumentasi selama kehamilan dan itu terkait dengan cedera akibat komplikasi asma. 

Ada beberapa diskusi tentang titik akupunktur tertentu yang harus dihindari selama kehamilan karena dapat menyebabkan hasil yang buruk. Tetapi informasi yang tersedia menunjukkan bahwa kejadian masalah seperti keguguran, persalinan prematur, dan ketuban pecah dini pada dasarnya setara dengan kelompok yang tidak menerima akupunktur.