Dibangun Pengusaha Belanda, Intip Sejarah Hotel De Boer di Medan
Merdeka.com - Zaman Hindia Belanda memberikan goresan-goresan sejarah di berbagai daerah di Indonesia. Hingga saat ini goresan tersebut sudah menjadi peninggalan sejarah yang untuk terus dikenang sepanjang masa.
Kota Medan jadi salah satu tempat yang berkembang berawal dari perkebunan tembakau. Komoditi ini menjadi incaran para pedagang asing yang mayoritas berasal dari Benua Eropa yang dalam hal ini juga tak lepas dari pihak kolonialisme Belanda.
Dengan maraknya perdagangan tembakau, pihak asing berupaya untuk meningkatkan teknologi dalam mempermudah jalannya arus dagang dari Kota Medan menuju daerah lain. Seperti pembangunan rel kereta api, jalan raya, sampai gedung-gedung megah.
Salah satu tempat yang dibangun oleh pihak Belanda adalah Hotel De Boer. Terletak di Jalan Balai Kota Nomor Dua berada tepat di sebelah Barat Lapangan Merdeka, Kota Medan itu memiliki nilai-nilai historis yang tinggi maupun salah satu heritage di sudut Kota.
Dibangun Tahun 1898
infosumut.id ©2023 Merdeka.com
Melansir dari situs Dinas Pariwisata Kota Medan, Hotel De Boer merupakan penggabungan dua unit hotel yakni Hotel Wisma Deli dan Hotel Dharma Bakti.
Dulunya bangunan ini dibangun pada tahun 1898 oleh pengusaha Belanda bernama Aeint Herman de Boer. Hotel ini juga dikenal dengan nama NV.Hotel Mijn de Boer namun sering dikenal dengan nama Hotel De Boer.
Awalnya Hotel Kecil
Pada awal berdirinya Hotel De Boer ini ukuran bangunannya terbilang kecil, hanya terdiri dari restoran, bar, dan tujuh kamar saja. Pada tahun 1909, hotel ini berkembang pesat dan terjadi penambahan kamar menjadi 40 kamar.
Pada 14 Desember 1957, dalam rangka nasionalisasi perusahaan-perusahaan milik Belanda, hotel ini kemudian diambil alih oleh pemerintah Indonesia.
Hotel ini begitu terkenal pada masanya, lantaran tempat penginapan ini pernah digunakan oleh tamu-tamu kehormatan Pemerintah Belanda maupun artis-artis Barat yang terkenal seperti Raja Leopold II dari Belgia.
Didirikan Hotel dalam Hotel
Pada tahun 1956, di area Hotel De Boer telah dibangun hotel bernama Wisma Deli yang berfungsi sebagai Mess dengan fasilitas berupa restoran dan bar.
Tiga tahun kemudian, Hotel Wisma Deli diperluas dengan menambahkan tiga kamar sehingga totalnya 15 kamar. Tahun 1970, dibangun lagi bangunan bertingkat empat dengan total 24 kamar. Lima tahun kemudian terjadi perluasan bangunan sehingga menambah jumlah kamar menjadi 10 unit, sehingga totalnya menjadi 49 kamar.
Hingga saat ini kompleks hotel ini terdiri dari tiga bagian yaitu sebuah gedung bertingkat delapan, eks Hotel De Boer, dan Garden Wing yang merupakan eks Wisma Deli.
Mempertahankan Arsitektur
Gaya arsitektur Hotel De Boer menjadi daya tarik sendiri bagi para wisatawan. Sebab, hingga saat ini arsitektur yang bernuansa Melayu masih dipertahankan.
Hotel De Boer kini sudah berubah nama menjadi Hotel Inna Dharma Deli, namun dari segi orisinilnya, bangunan ini sama sekali tidak ada perubahan dari masa ke masa. Hanya saja terdapat penggantian dan pengecatan ulang di beberapa bagian yang mulai rusak.
Pengunjung yang ingin menginap di tempat ini juga disuguhkan dengan bangunan bersejarah di masa lalu yang masih terjaga dan bisa menambah edukasi terkait asal usul bangunan hotel tersebut.
(mdk/adj)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejarah Indonesische Persbureau, Kantor Berita Indonesia Pertama yang Didirikan Bumiputera
Selain penyalur informasi terkini, kantor ini juga menjadi sarana penghubung antara pers Belanda dan pers yang ada di Hindia Belanda.
Baca SelengkapnyaMenguak Sejarah Hotel Pertama di Salatiga, Dibangun untuk Menyambut Putra Mahkota Raja Belanda
Pada waktu berdiri, Hotel Kalitaman hanya dikhususkan bagi orang-orang Belanda Totok.
Baca SelengkapnyaMenilik Sejarah Stasiun Medan, Peninggalan Perusahaan Kereta Api Milik Kolonial Belanda
Salah satu bangunan peninggalan DSM yang sampai sekarang masih berdiri kokoh adalah Stasiun Medan
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejarah Pesanggrahan Menumbing, Saksi Bisu Pengasingan Tokoh Nasional dan Perjanjian Roem-Royen
Bangunan yang didirikan kolonial Belanda ini pernah menjadi tempat pengasingan Soekarno dan tokoh nasional lainnya.
Baca SelengkapnyaPotret Istana Megah Jenderal Belanda di Jakarta, Luasnya 12 Ribu Meter Ada Penjara di Dalamnya
Begitu megah, dulunya bangunan tersebut dibangun untuk tempat tinggal pribadi atau istana sang jenderal.
Baca SelengkapnyaHotel-hotel Mewah di Kota ini Cuma Setahun Sekali Diisi, Pemiliknya Tajir Melintir Tinggal di Lereng Gunung Fokus Ibadah
Meski terisi satu tahun sekali, namun deretan hotelnya nampak mewah.
Baca SelengkapnyaSejarah Pertempuran Lima Hari Lima Malam, Perang Tiada Henti Pasukan TRI Melawan NICA di Kota Palembang
Perjuangan dan semangat yang dimiliki pasukan tentara Indonesia melawan Belanda demi mempertahankan kemerdekaan begitu besar dalam peristiwa ini.
Baca SelengkapnyaPeristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949, Ini Sejarah dan Para Tokoh Penggagasnya
Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah sebuah upaya besar dalam perang kemerdekaan Indonesia melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaLihat Tukang Sapu Jalan Kehujanan dan Berteduh di Hotel, Reaksi Manajer Hotel Bikin Warganet Angkat Topi
Sikap Manajer hotel ke tukang sapu jalan yang kehujanan banjir pujian warganet. Berikut informasinya.
Baca Selengkapnya