Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bahaya Sampah Plastik bagi Lingkungan Beserta Dampaknya yang Masih Terabaikan

Bahaya Sampah Plastik bagi Lingkungan Beserta Dampaknya yang Masih Terabaikan 9 Kontainer Berisi 135 Ton Sampah Plastik Asal Australia. ©2019 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Sampah plastik menjadi persoalan yang semakin runyam bagi lingkungan karena pertambahan produksinya setiap tahun yang tidak sebanding dengan pengelolaannya.

Para peneliti memperkirakan bahwa lebih dari 8,3 miliar ton plastik telah diproduksi sejak awal 1950-an. Sekitar 60% dari plastik itu berakhir di tempat pembuangan sampah atau lingkungan alam.

Ini kemudian menyebabkan terganggunya habitat makhluk hidup yang mendiami lingkungan tertentu misalnya saja laut. Plastik telah ditemukan di lebih dari 60% burung laut dan 100% spesies penyu, yang salah mengartikan plastik sebagai makanan.

Orang lain juga bertanya?

Dan ketika hewan menelan plastik, hal itu dapat menyebabkan masalah yang mengancam jiwa, termasuk penurunan kebugaran, penyerapan nutrisi, dan efisiensi makan, padahal semuanya penting untuk kelangsungan hidup. Berikut selengkapnya merdeka.com merangkum bahaya sampah plastik bagi lingkungan dan kehidupan:

Tren konsumsi plastik dan sampah plastik

Secara umum, setengah dari semua plastik yang diproduksi dirancang untuk digunakan hanya sekali dan kemudian dibuang. Inilah yang menyebabkan tren sampah plastik semakin menggunung dan menjadi bom bencana lingkungan dari waktu ke waktu.

Sejak 1950-an, tingkat produksi plastik telah tumbuh lebih cepat daripada bahan lainnya. Lebih dari 99% plastik dihasilkan dari bahan kimia yang berasal dari minyak, gas alam, dan batu bara, semuanya merupakan sumber daya yang kotor dan tidak dapat diperbarui. Jika tren saat ini berlanjut, pada tahun 2050 industri plastik dapat mencapai 20% dari total konsumsi minyak dunia.

Hanya 9% dari semua sampah plastik yang pernah dihasilkan telah didaur ulang. Sekitar 12% telah dibakar, sedangkan sisanya, 79% telah terakumulasi di tempat pembuangan sampah, tempat pembuangan sampah atau lingkungan alam.

Sifat plastik yang tahan terhadap pembusukan untuk menjadikannya alat pengemas yang aman juga membuatnya sulit untuk terurai di alam. Plastik mungkin akan terpecah menjadi partikel-partikel kecil yang nantinya tertelan hewan di mana hewan tersebut akhirnya kita konsumsi.

Bahaya sampah plastik

Dampak biologis sampah plastik

Dampak sampah plastik secara biologis yaitu mempengaruhi organisme sungai dan laut. Karena hampir semua sampah plastik di darat yang hanyut ke sungai, nantinya bermuara ke laut lepas.

Diperkirakan bahwa sampah plastik laut berdampak buruk pada setidaknya 267 spesies secara global, termasuk 86% penyu, 44% burung laut, dan 43% mamalia laut. 

Ancaman paling umum terhadap satwa liar meliputi bahaya fisik dari konsumsi dan keterjeratan, dan ancaman toksikologi dari konsumsi kontaminan yang menempel dan terperangkap di dalam partikel plastik. 

Dampak kimia

Dampak kimia yang terkait dengan sampah plastik air meliputi akumulasi dan pengangkutan kontaminan persisten, bioakumulatif dan beracun (PBT), seperti PCB dan pestisida. 

Zat PBT adalah senyawa kimia yang tahan terhadap degradasi (penguraian), sangat mobile di lingkungan dan menunjukkan tingkat toksisitas yang tinggi. Sampah plastik di air telah ditemukan mengakumulasi kontaminan pada konsentrasi yang besarnya (ribuan hingga jutaan kali) lebih besar dari lingkungan sekitarnya. 

Berdasarkan sejumlah penelitian, termasuk yang dilakukan oleh EPA, plastik memiliki potensi untuk menyerap bahan kimia yang menjadi perhatian dari lingkungan, dan berfungsi sebagai mekanisme transportasi global yang potensial untuk kontaminan yang menjadi perhatian ke dalam rantai makanan dan berpotensi bagi manusia yang memakan makanan laut.

Kontaminan yang terakumulasi di permukaan partikel plastik serta yang ada di dalam plastik dapat dilepaskan ke lingkungan ketika plastik terurai menjadi partikel yang lebih kecil sebagai akibat dari radiasi ultraviolet (UV), gaya mekanis, dan pelapukan. 

Bukti menambahkan bahwa puing-puing plastik, termasuk pelet dan fragmen resin, mentransfer PBT ke organisme saat dikonsumsi. Misalnya, akumulasi PBT dari plastik telah didokumentasikan pada burung laut dan organisme bentik. Dalam sebuah penelitian oleh Ryan et al (1988), burung penciduk besar (Puffinus gravis), burung laut yang diketahui menelan plastik, memiliki konsentrasi PCB dalam jaringan lemak yang sesuai dengan jumlah plastik yang ditemukan di perut mereka.

Dampak sampah plastik pada manusia

Selain merusak habitat dan jasa ekosistem yang digunakan manusia, sampah plastik di air dapat secara langsung mengganggu navigasi, menghambat penangkapan ikan komersial dan rekreasi, mengancam kesehatan dan keselamatan, dan mengurangi pariwisata. 

Puing-puing besar, seperti jaring ikan terlantar dan tali pancing yang mengapung di atau tepat di bawah permukaan, merupakan ancaman terbesar bagi navigasi kapal. Tali dan jaring dapat terlilit di sekitar baling-baling dan tersangkut di saluran masuk motor, dan kapal dapat menabrak benda-benda besar, merusak lambung dan baling-baling.

Imobilisasi kapal komersial dan rekreasi dapat mengakibatkan peningkatan biaya navigasi karena kehilangan waktu, perbaikan yang mahal, serta hilangnya nyawa manusia. Dalam contoh tragis, alat penangkap ikan yang terlantar berkontribusi pada tenggelamnya feri penumpang Korea pada tahun 1993 yang mengakibatkan kematian 292 penumpang. (mdk/amd)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Awas Bahaya Plastik Bagi Kesehatan, Ternyata Miliki Dampak Serius Bagi Tubuh
Awas Bahaya Plastik Bagi Kesehatan, Ternyata Miliki Dampak Serius Bagi Tubuh

Plastik sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, namun nyatanya ada bahaya mengintai di baliknya.

Baca Selengkapnya
3 Bahaya Menahan Rasa Lapar yang Bisa Menimpamu, Yuk Jaga Pola Makan Lebih sehat
3 Bahaya Menahan Rasa Lapar yang Bisa Menimpamu, Yuk Jaga Pola Makan Lebih sehat

Jangan terlalu sering menahan rasa lapar, ini akibat buruknya yang dapat terjadi.

Baca Selengkapnya
Resah Banyak Sampah Plastik, Warga Medan Ini Ciptakan Sedotan dari Rumput yang Unik
Resah Banyak Sampah Plastik, Warga Medan Ini Ciptakan Sedotan dari Rumput yang Unik

Selain berukuran lebih besar dari rumput biasa, rumput purun juga lebih kokoh dan tentunya ramah lingkungan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bukan Pakai Gantungan Plastik Isi Air, Ini Cara Ampuh Usir Lalat dari Meja Makan
Bukan Pakai Gantungan Plastik Isi Air, Ini Cara Ampuh Usir Lalat dari Meja Makan

Daun yang satu ini tidak hanya berperan dalam meningkatkan rasa masakan, tetapi juga efektif sebagai pengusir lalat. Ayo telusuri penjelasannya lebih lanjut!

Baca Selengkapnya
Bahaya Kandungan Merkuri dalam Produk Kecantikan, Ini Penjelasannya
Bahaya Kandungan Merkuri dalam Produk Kecantikan, Ini Penjelasannya

Merkuri adalah bahan berbahaya yang sebaiknya dijauhkan dari tubuh.

Baca Selengkapnya
Hanya dengan 2 Bahan, Ini Cara Mudah Bersihkan Usus Sapi Biar Lembut dan TIdak Bau
Hanya dengan 2 Bahan, Ini Cara Mudah Bersihkan Usus Sapi Biar Lembut dan TIdak Bau

Mengolah usus sapi sampai lembut dan hilang bau amisnya ternyata hanya butuh 2 bahan. Berikut caranya.

Baca Selengkapnya
Ternyata Masyarakat Indonesia Mengonsumsi Plastik Tertinggi di Dunia, ini Efeknya Amat Mengerikan
Ternyata Masyarakat Indonesia Mengonsumsi Plastik Tertinggi di Dunia, ini Efeknya Amat Mengerikan

Berikut efek dari mengonsumsi plastik yang tidak disadari banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Cara Mudah Cegah Ular Masuk Rumah, Cuma Pakai Bahan Masak
Cara Mudah Cegah Ular Masuk Rumah, Cuma Pakai Bahan Masak

Ada tujuh jenis bahan alami yang dapat dimanfaatkan untuk mencegah ular masuk ke dalam rumah. Informasi lengkapnya bisa ditemukan di sini.

Baca Selengkapnya
Bahaya Mendengkur bagi Kesehatan, Ketahui Pula Cara Mengatasinya
Bahaya Mendengkur bagi Kesehatan, Ketahui Pula Cara Mengatasinya

Mendengkur ternyata bukannya tanda tidur pulas. Sebab, ada dampak negatif yang menyertainya

Baca Selengkapnya