Profil
Steven Chu
Steven Chu lahir di St Louis, Missouri, pada 28 Februari 1948. Dia menempuh bangku kuliahnya di University of Rochester, di sana ia menerima gelar BS dalam bidang fisika dan gelar AB dalam matematika. Ia kemudian melanjutkan pendidikan di University of California di Berkeley, di sana ia memperoleh gelar Ph.D. di bidang fisika pada tahun 1976. Ia tetap di Berkeley selama dua tahun, kemudian menerima posisi di Bell Laboratories di New Jersey.
Ayahnya, Ju Chin Chu, datang ke Amerika Serikat pada tahun 1943 untuk melanjutkan pendidikan di Massachusetts Institute of Technology di bidang teknik kimia, dan dua tahun kemudian ibunya, Ching Chen Li, bergabung dengannya untuk belajar ekonomi. Satu generasi sebelumnya, orang tuanya meraih gelar tinggi di bidang teknik sipil di Cornell sementara saudaranya belajar fisika di Perrin, Sorbonne sebelum mereka kembali ke China. Pada tahun 1945, ketika orang tuanya menikah, Cina berada dalam situasi yang kacauan dan kemungkinan kembali untuk tumbuh sangatlah jauh, dan mereka memutuskan untuk memulai keluarga mereka di Amerika Serikat. Ia dan saudara-saudaranya terlahir sebagai keluarga yang khas akan nomaden. Kakaknya lahir pada tahun 1946 ketika ayahnya sedang di MIT, Steven Chu lahir di St. Louis pada tahun 1948, saat itu ayahnya sedang mengajar di Universitas Washington, dan saudara mudanya lahir sebagai pelengkap keluarga di Queens, beberapa waktu setelah ayahnya mengambil posisi sebagai profesor di Institut Politeknik Brooklyn.
Pada tahun 1950, orang tua dan saudara-saudaranya menetap di Garden City, New York. Hanya ada dua keluarga Cina lainnya di kota itu dari 25.000, tetapi bagi orang tuanya, faktor yang menentukan adalah kualitas dari sistem sekolah umumnya. Pendidikan dalam keluargaya tidak hanya ditekankan. Hampir semua bibi dan paman memiliki gelar Ph.D. dalam bidang ilmu atau rekayasa, dan itu merupakan sebuah tradsi dalam sebuah keluarga.
Meskipun pentingnya pendidikan dalam keluarga, hidupnya tidak sepenuhnya berpusat untuk tugas sekolah atau membaca. Pada musim panas setelah tamat TK, seorang teman memperkenalkannya dengan permainan membangun model pesawat plastik dan kapal perang. Pada kelas empat, ia menghabiskan banyak waktu membangun perangkat dengan tujuan yang tidak diketahui. Di mana kriteria desain utama adalah untuk memaksimalkan jumlah bagian yang bergerak dan ukuran keseluruhan. Karpet ruang tamu itu sering penuh dengan ratusan logam "girders" dan kacang-kacangan dan baut kecil sekitarnya setengah jadi struktur. Ibunya paham akan kegemarannya dan membiarkannya berkembang. Seiring dengan bertambahnya usia, minatnya diperluas dengan bermain dengan kimia. Ia dan temannya bereksperimen dengan roket buatan sendiri, sebagian didanai oleh uang orang tuanya untuk makan siang di sekolah.
Berharap untuk menjadi seorang fisikawan teoritis, ia melamar ke Berkeley, Stanford, Stony Brook dan Princeton. Namun ia lebih memilih untuk pergi ke Berkeley pada musim gugur 1970. Pada saat itu, jumlah pekerjaan yang tersedia dalam bidang fisika menyusut dan prospek yang sangat sulit bagi pemuda. Ia ingat akan pesan fakultas tentang bahaya fisika teoritis.
Pada tahun 1983, ia diangkat sebagai kepala elektronika kuantum penelitian departmentat AT & T Bell Laboratories di Holmdel, New Jersey. Selama itu Chu melakukan percobaan yang kemudian ia dianugerahi Hadiah Nobel 1997 dalam bidang Fisika.
Pada tahun 1987, Chu diterima menjadi guru besar di Universitas Stanford. Di sana, Chu meanjutkan karyanya pada perangkap atom dan molase optik. Ia juga menemukan aplikasi baru untuk teknik ini. Dalam aplikasi ini, sinar laser digunakan untuk menjebak ujung molekul dan menahan mereka di suspensi cukup lama untuk properti mereka.
Pada tahun 2009, Presiden Amerika Barack Obama menunjuk Chu menjadi Menteri Energi. Chu telah menjadi profesor fisika dan biologi molekuler dan seluler di University of California, Berkeley dan direktur Lawrence Berkeley National Laboratory.
Riset dan Analisa oleh Nur Laila