Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Waspadai Kondisi Happy Hypoxia atau Hipoksia yang Tak Terasa Namun Berbahaya

Waspadai Kondisi Happy Hypoxia atau Hipoksia yang Tak Terasa Namun Berbahaya Ilustrasi bernapas. ©2012 Shutterstock/Robert Kneschke

Merdeka.com - Berbagai gejala bisa dialami oleh seorang pasien yang terinfeksi COVID-19. Salah satu gejala yang pada saat ini banyak terjadi adalah happy hypoxia atau hipoksia.

Kejadian happy hypoxia pada pasien COVID-19 perlu diwaspadai. Kondisi tersebut diam-diam mengakibatkan kondisi pasien memburuk, yang semula pasien sebenarnya baik-baik saja. Ini karena terjadi penurunan kadar oksigen dalam darah yang drastis.

Dokter spesialis paru Erlina Burhan menjelaskan gambaran happy hypoxia yang terjadi pada pasien yang tampak baik-baik saja. Padahal, sebenarnya dia kekurangan oksigen.

"Seseorang yang kekurangan oksigen disebut hipoksia. Jadi, kalau diperiksa darahnya, kadar oksigennya rendah. Tetapi masih tidak sesak napas, tidak terlihat tersengal-sengal juga. Ini namanya happy hypoxia," ujar Erlina beberapa waktu lalu.

"Kenapa pasien tidak sesak napas padahal dia sebenarnya kekurangan oksigen? Ya, karena infeksi virus Corona yang cukup luas (menyerang tubuh) akan menghambat sinyal ke otak untuk memberitahu bahwa darah kita kekurangan oksigen," Erlina melanjutkan.

Tidak Ada Sinyal ke Otak

Erlina menekankan, adanya pengaruh infeksi virus Corona membuat sinyal informasi menuju ke otak terhambat. Dalam hal ini, ketika tubuh kekurangan oksigen, sinyal kekurangan oksigen tidak sampai dikirim ke otak.

"Kalau kita kekurangan oksigen saat sedang olahraga atau kegiatan yang berat, maka otak akan memerintahkan tubuh untuk mengambil oksigen sebanyak mungkin dengan bernapas cepat," kata Erlina menjelaskan.

"Akan tetapi, pada seseorang yang terkena infeksi virus Corona, sinyal pengiriman oksigen ke otak bisa terkendala dengan adanya virus. Maka, informasi itu pun tidak ada, tidak ada sinyal ke otak. Sehingga pasien tidak kelihatan sesak," ujarnya.

Pasien dalam kondisi happy hypoxia, lanjut Erlina yang berpraktik di RSUP Persahabatan Jakarta, bisa saja happy-happy dengan melakukan aktivitas, seperti menonton TV dan tertawa juga tersenyum-senyum. Namun, sebenarnya ia kekurangan oksigen.

Namun walau kondisi biasa, dia mengalami kadar oksigen bisa saja di bawah normal (di bawah 70 atau 50 persen). Padahal kadar oksigen normal adalah di atas 90 persen. Hal ini membuat sel darah merah tidak dapat mengikat oksigen dan mengedarkannya ke seluruh tubuh.

Reporter: Fitri Haryanti HarsonoSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Hipertermia dan Gejalanya, Peningkatan Suhu Tubuh di Atas Normal
Penyebab Hipertermia dan Gejalanya, Peningkatan Suhu Tubuh di Atas Normal

Hipertermia adalah kondisi ketika suhu tubuh terlalu tinggi atau lebih dari 38,5°C. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh kegagalan pada sistem pendingin tubuh.

Baca Selengkapnya
Mengenal Ciri-Ciri Depresi Terselubung dan Cara Mengatasinya, Jangan Dibiarkan
Mengenal Ciri-Ciri Depresi Terselubung dan Cara Mengatasinya, Jangan Dibiarkan

Depresi terselubung adalah kondisi ketika seseorang merasa tertekan, tapi tidak menunjukkan gejala atau ciri-ciri seperti orang yang depresi pada umumnya.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terbaru Kiki Amalia Setelah Melahirkan Anak Pertama di Usia 42 Tahun, Ucap Syukur Bisa Melahirkan Secara Normal
Kondisi Terbaru Kiki Amalia Setelah Melahirkan Anak Pertama di Usia 42 Tahun, Ucap Syukur Bisa Melahirkan Secara Normal

Kiki Amalia melahirkan anak pertamanya pada 28 Februari 2024. Proses kelahiran sang buah hati berlangsung dengan alami, tanpa melalui tahap operasi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
7 Contoh Depresi dan Penjelasannya, Perlu Diwaspadai
7 Contoh Depresi dan Penjelasannya, Perlu Diwaspadai

Depresi adalah gangguan kesehatan mental yang ditandai dengan suasana hati yang terus mengalami tekanan dan kehilangan semangat hidup.

Baca Selengkapnya
Apa itu Anhedonia? Kenali Penyebab dan Ciri-Cirinya, Berbeda dengan Introvert
Apa itu Anhedonia? Kenali Penyebab dan Ciri-Cirinya, Berbeda dengan Introvert

Anhedonia adalah ketidakmampuan merasakan kebahagiaan saat melakukan kegiatan yang umumnya dinikmati oleh kebanyakan orang.

Baca Selengkapnya
Mengapa Mimpi Buruk Muncul saat Demam Tinggi? Ini Penjelasan Pakar
Mengapa Mimpi Buruk Muncul saat Demam Tinggi? Ini Penjelasan Pakar

Ketika demam tinggi melanda, suhu tubuh, terutama di bagian kepala, meningkat. Perubahan suhu ini dapat langsung memengaruhi otak, menciptakan gambaran nyata.

Baca Selengkapnya
Kondisi Terkini Atta Halilintar Usai Jalani Operasi, Masih di Rumah Sakit Ditemani Keluarga Tercinta
Kondisi Terkini Atta Halilintar Usai Jalani Operasi, Masih di Rumah Sakit Ditemani Keluarga Tercinta

Atta merasa sangat beruntung karena dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya yang selalu mendampinginya dalam suka maupun duka.

Baca Selengkapnya
Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya
Mengenal Gejala Selesma pada Anak, Begini Cara Mencegahnya

Gejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.

Baca Selengkapnya
70 Kata-kata Depresi yang Bijak, Bantu Tenangkan Diri Jalani Hidup
70 Kata-kata Depresi yang Bijak, Bantu Tenangkan Diri Jalani Hidup

Merdeka.com merangkum informasi tentang kata-kata depresi yang bijak dan bantu tenangkan diri.

Baca Selengkapnya