Udara Panas Bisa Buat Bayi Rentan Lahir Lebih Dini
Merdeka.com - Hawa panas yang muncul pada beberapa waktu belakangan ini bisa menyebabkan sejumlah masalah pada tubuh kita. Hal ini ternyata juga bisa menyebabkan masalah pada bayi yang tengah dikandung.
Hawa panas bisa menyebabkan melonjaknya jumlah bayi yang lahir lebih awal. Fenomena ini bisa menyebabkan masalah pada balita dan bisa berujung lebih buruk seiring meningkatnya temperatur akibat perubahan iklim.
Dilansir dari Japan Today, peneliti dari California mengungkap bahwa 25.000 anak lahir lebih awal pada periode yang lebih hangat di Amerika Serikat antara 1968 hingga 1988. Walau belum disebut secara meyakinkan mengenai hal ini, namun kelahiran prematur ini perlu ditangani secara serius.
"Sangat mungkin bahwa lahir lebih awal bisa berdampak pada perkembangan anak dan berdampak panjang pada masa dewasa. Namun penelitian lebih lanjut butuh untuk dikonfirmasi mengenai hal ini," terang Alan Barreca dari Institute of the Environment and Sustainability, University of California–Los Angeles.
"Udara panas meningkatkan tingkat maternal oksitosin yang meruapakan hormon penting untuk mengatur kehamilan dan melahirkan. Namun, hubungan ini bisa disebabkan karena udara panas menyebabkan stres kardiovaskular yang mungkkin berujung pada melahirkan lebih dini," sambungnya.
Jumlah Kelahiran Prematur Ini Diprediksi Meningkat
Barreca dan tim penelitinya menggunakan data kelahiran selama 20 tahun di Amerika Serikat. Diketahui bahwa tingkat kelahiran bayi lebih dini meningkat lima persen pada saat temperatur di atas 32,2 derajat Celsius sekitar satu dari setiap 200 kelahiran.
Meningkatnya temperatur yang terjadi ini diperkirakan masih akan terus terjadi. Barreca mengungkap bahwa dampak potensial ini bakal semakin meningkat terkait tingkat kelahiran dini.
"Kami memprediksi bahwa lebih dari 1 di antara 100 kelahiran di Amerika Serikat pada akhir abad bakal lebih dini dibanding yang diperkirakan," terangnya.
"Jumlah ini mungkin tampak kecil, namun sesungguhnya jauh lebih besar dibanding risiko kematian dari kecelakaan mobil," sambungnya.
Andrew Shennan, profesor obstetrik di King's College London mengungkap bahwa temperatur ekstrem ini telah lama dihubungkan dengan risiko kelahiran prematur. Walau begitu, hubungan antara kedua hal ini masih belum jelas.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di tengah paparan polusi udara, kita masih punya harapan untuk meminimalisir dampaknya dan mencegah situasi menjadi lebih kritis.
Baca SelengkapnyaKondisi polusi udara tinggi beberapa waktu ini bisa menimbulkan dampak jangka panjang bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaKondisi ini biasanya ditandai dengan bentuk perut yang sudah berada di bawah atau di sekitar panggul.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di tengah perkembangan, manusia tampaknya melupakan keberlanjutan lingkungan. Salah satu dampak bahayanya adalah polusi udara, yang kini mulai mengancam anak.
Baca SelengkapnyaKolik adalah kondisi ketika bayi yang sehat menangis dan disertai dengan rewel yang cukup intens dan berkepanjangan tanpa alasan yang jelas.
Baca SelengkapnyaBayi yang baru lahir cenderung tidur dalam waktu yang cukup lama.
Baca SelengkapnyaBegini Situasi di Bromo Jelang Libur Natal dan Tahun Baru, 'Muuaacet rek
Baca SelengkapnyaSejumlah kondisi kesehatan pada bayi sebenarnya normal terjadi tanpa harus menimbulkan kekhawatiran orangtua.
Baca SelengkapnyaKekurangan zat besi pada bayi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan sehingga patut diperhatikan.
Baca SelengkapnyaKeringat yang berlebihan ini muncul bukan karena panas matahari atau pakaian Anda yang terlalu tebal, tapi bisa jadi karena masalah pada kesehatan Anda.
Baca Selengkapnya