Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tidur tak teratur tingkatkan risiko diabetes tipe-2

Tidur tak teratur tingkatkan risiko diabetes tipe-2 Ilustrasi kurang tidur. merdeka.com/dok

Merdeka.com - Saat ini seringkali orang lebih banyak bekerja pada malam hari. Para remaja juga mengobrol atau berkirim pesan hingga larut malam. Semua orang punya alasan untuk kurang tidur. Padahal tidur yang tidak cukup tak hanya berbahaya ketika Anda menyetir mobil. Kurang tidur juga berdampak pada kesehatan, seperti diabetes, penyakit jantung, dan masalah kesehatan lainnya.

Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang tidur kurang dari lima jam pada malam hari dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe-2, yang akan menyerang dalam waktu yang lama. Begitu juga dengan tipe kerja secara shift. Alasan awalnya karena orang yang kurang tidur, tidur tak teratur, dan kelelahan tak akan bisa menjaga makanan yang mereka konsumsi, dan cenderung mengambil makanan-makanan dengan kadar gula tinggi.

Namun, ternyata tak hanya itu penyebabnya. Sebuah penelitian telah dilakukan dengan mengambil 21 orang yang sehat untuk menjalani kehidupan selama enam minggu di laboratorium. Penelitian ini dilakukan oleh Orfeu Buxton di Boston's Brigham dan Women's Hospital.

Pada awalnya para partisipan penelitian ini diberikan waktu untuk tidur dengan teratur. Kemudian pada tiga minggu selanjutnya mereka hanya diperbolehkan tidur selama 5,5 jam sehari, dengan waktu yang berubah-ubah. Ini dilakukan untuk membuat simulasi kerja shift.

Hasilnya, ritme tubuh mereka yang mengatur saat istirahat menjadi terganggu. Para pastisipan ini seringkali mengantuk, dan suhu tubuh mereka menjadi tidak stabil. Tak hanya itu, tingkat gula darah mereka juga ikut naik setelah makan. Buxton melaporkan adanya gejala pra-diabetes, karena pankreas berhenti mengekskresikan insulin.

Pada saat yang sama, sistem metabolisme para partisipan juga menurun hingga 8%. Namun mereka tidak mengalami perubahan berat badan karena mereka mendapatkan diet yang ketat. Tetapi penambahan berat badan hingga 12 pon setahun mungkin terjadi pada orang yang tidak melakukan diet ketat.

Saat ini setidaknya lebih dari 70 juta orang Amerika yang memiliki kesulitan tidur, seperti insomnia, berkaitan dengan tingginya tekanan darah, penyakit jantung, obesitas, depresi, dan sistem imun yang melemah.

Buxton menjelaskan bahwa orang yang bekerja secara shift memiliki risiko yang lebih mengkhawatirkan. Karena bahkan partisipan tersebut membutuhkan sembilan hari dengan tidur yang cukup dan teratur untuk memulihkan kesehatan mereka. Tak ada yang tahu berapa lama yang dibutuhkan oleh para pekerja shift yang melakukan pergantian jam tidur dalam waktu yang lama.

Risikonya berkurang ketika shift yang dijalani teratur dan sama setiap hari. Misalkan mengubah kebiasaan tidur di malam hari menjadi siang hari. Namun kerja shift yang membuat watu tidur berubah-ubah sangat tidak disarankan.

Buxton menyarankan agar Anda menghindari alkohol, kafein, dan hal-hal yang bisa membuat stres sebelum tidur. Orang dewasa perlu tidur setidaknya tujuh hingga sembilan jam setiap harinya. Ada baiknya juga Anda mematikan lampu atau alat-alat elektronik lain yang berada di dekat Anda sebelum tidur.

(mdk/kun)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Awas, Kurang Tidur Dapat Menyebabkan Diabetes
Awas, Kurang Tidur Dapat Menyebabkan Diabetes

Sebuah studi baru menunjukkan bahwa kurang tidur dapat meningkatkan risiko terkena diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya
Meski Sudah Diet, Jika Kurang Tidur Akan Berisiko Terkena Diabetes
Meski Sudah Diet, Jika Kurang Tidur Akan Berisiko Terkena Diabetes

Satu hal yang sangat penting untuk kesehatan namun sering diabaikan adalah pola dan kualitas tidur. Yuk, simak hubungan antara kualitas tidur dan diabetes ini!

Baca Selengkapnya
Awas, Tidur Malam Kurang dari 7 Jam per Hari Bikin Umur Pendek
Awas, Tidur Malam Kurang dari 7 Jam per Hari Bikin Umur Pendek

Orang yang memiliki kebiasaan tidur kurang dari tujuh jam setiap malam memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Yuk, simak penjelasan lengkapnya!

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Benarkah Konsumsi Yogurt Dapat Turunkan Risiko Diabetes?
Benarkah Konsumsi Yogurt Dapat Turunkan Risiko Diabetes?

Tidak semua jenis yogurt dapat menurunkan risiko diabetes. Oleh sebab itu, direkomendasikan memilih yogurt yang plain atau tidak mengandung gula.

Baca Selengkapnya
6 Buah yang Harus Dihindari Penderita Diabetes, Pilih Asupan Nutrisi dengan Bijak
6 Buah yang Harus Dihindari Penderita Diabetes, Pilih Asupan Nutrisi dengan Bijak

Penderita diabetes perlu memperhatikan jenis buah yang mereka konsumsi karena kandungan gula dan karbohidrat di dalamnya.

Baca Selengkapnya
Efek Kurang Tidur bagi Kesehatan Kulit, Jangan Anggap Sepele
Efek Kurang Tidur bagi Kesehatan Kulit, Jangan Anggap Sepele

Kurang tidur dapat menjadi salah satu faktor yang berkontribusi pada masalah kulit dan penuaan dini.

Baca Selengkapnya
Gejala Pradiabetes yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya
Gejala Pradiabetes yang Perlu Diwaspadai, Begini Cara Mencegahnya

Prediabetes adalah kondisi dimana kadar gula darah seseorang lebih tinggi dari normal, namun belum cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes tipe 2.

Baca Selengkapnya
9 Tanda Diabetes yang Muncul di Kulit, Jangan Diabaikan
9 Tanda Diabetes yang Muncul di Kulit, Jangan Diabaikan

Diabetes adalah penyakit yang dapat mempengaruhi berbagai jaringan tubuh, termasuk kulit. Tanda-tanda yang muncul mungkin tampak biasa, tapi jangan disepelekan.

Baca Selengkapnya
9 Cara Maksimalkan Tidur untuk Turunkan Berat Badan, Tambah Kurus Hanya dengan Memejamkan Mata
9 Cara Maksimalkan Tidur untuk Turunkan Berat Badan, Tambah Kurus Hanya dengan Memejamkan Mata

Menurunkan berat badan ternyata bisa dilakukan ketika tidur.

Baca Selengkapnya