Sejumlah Gerakan Olahraga yang Bisa Dilakukan saat Menjalani Isolasi Mandiri
Merdeka.com - Pada saat menjalani isolasi mandiri, pasien COVID-19 sangat disarankan untuk menjaga kebugarannya. Hal ini bisa diperoleh dengan melakokan sejumlah olahraga ketika sedang di rumah saja.
Dokter Amien Suharti yang tergabung dalam Perhimpunan Besar Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Indonesia (PB PERDOSRI) membagikan contoh gerakan olahraga ringan bagi pasien COVID-19 dalam masa isolasinya.
“Aktivitas fisik dan olahraga ini perlu dibedakan ya. Kayak nyapu rumah itu tidak termasuk olahraga, jadi olahraga untuk pasien isolasi mandiri yang bisa dilakukan adalah gerakan yang bisa diukur. Misalnya seperti jalan di dalam rumah, itu bolak balik selama 15 menit,” kata dokter Amien beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Perlu ditekankan kegiatan olahraga hanya boleh dilakukan oleh pasien tanpa gejala dan pasien yang memiliki tingkat saturasi di atas 95 persen selain itu gerakan olahraga yang diperbolehkan hanya gerakan olahraga ringan.
Gerakan olahraga ringan lainnya yang bisa dilakukan oleh pasien isolasi mandiri adalah melakukan jongkok berdiri atau bisa juga melakukan squat setiap 30 detik sekali. Jika pasien isolasi mandiri sebelumnya sudah rutin berolahraga sebelum terpapar virus SARS-CoV-2 maka lebih disarankan untuk tetap melatih kondisi tubuhnya agar tetap bisa menjaga kesehatan tubuhnya.
“Untuk yang bergejala, sesak atau pun saturasinya di bawah 95 persen tidak disarankan melakukan aktivitas yang berlebihan apalagi aktivitas yang membutuhkan pernapasan lebih. Jangan dipaksakan. Namun jika tidak bergejala, lalu saturasinya di atas 95 persen tentu aman untuk berolahraga sehingga tidak rebahan saja meski di rumah,” kata dokter yang praktek di RSUI Depok itu.
Pastikan Tetap Mengecek Kondisi
Pengecekan menggunakan oximeter juga tetap harus dilakukan oleh pasien sehingga dapat memastikan oksigen di dalam tubuhnya tetap terjaga dan tubuh bisa mendapatkan kebutuhannya serta berfungsi dengan baik. Pemantauan denyut nadi juga perlu diperhatikan agar tubuh tidak bekerja secara berlebihan dan tetap mampu melakukan kerjanya melawan virus SARS-CoV-2 yang menginfeksi tubuh.
Olahraga ringan menjadi kegiatan yang disarankan dan dalam penelitian terbaru pada pasien COVID-19 olahraga ringan terbukti membantu tubuh untuk melawan penyakit COVID-19. Selain menjaga kesehatan tubuh secara fisik, kesehatan mental juga menjadi salah satu faktor utama yang harus diperhatikan oleh pasien isolasi mandiri berbarengan dengan menyeimbangkan asupan gizi lewat bahan makanan yang sehat serta istirahat yang cukup.
Menjaga kesehatan mental juga penting dilakukan pada saat melakukan isolasi mandiri. Hal ini bisa dilakukan pasien dengan tetap berhubungan secara virtual dengan keluarga, teman, atau saudara.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam menjaga kesehatan dan kebugaran, olahraga yang tepat sesuai usia merupakan hal yang penting.
Baca SelengkapnyaIni 3 Waktu Paling Terbaik untuk Berolahraga saat Puasa Berikut Keuntungannya
Baca SelengkapnyaTingkatkan kesehatan jantung, ini ragam jenis olahraga yang bisa kamu lakukan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Telinga tersumbat dapat menyebabkan rasa pusing dan sakit kepala yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca SelengkapnyaFarid juga mengimbau masyarakat untuk melakukan olahraga, seperti latihan aerobik tiga hingga lima kali per minggu, dengan waktu 30-45 menit per sesi.
Baca SelengkapnyaBila sakit kepala ringan menyerang, atasi saja langsung dengan 4 tips mudah ini.
Baca SelengkapnyaSelesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.
Baca SelengkapnyaBerolahraga di luar ruangan tetap bisa dilakukan dengan aman kendati polusi udara tinggi dengan sejumlah cara.
Baca SelengkapnyaBagi sebagian orang, olahraga adalah hal yang sulit dilakukan. Sehingga butuh tips khusus untuk menjalaninya.
Baca Selengkapnya