Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Sama-sama Bersumber dari Corona, ini Perbedaan Virus asal Wuhan Tersebut dengan MERS

Sama-sama Bersumber dari Corona, ini Perbedaan Virus asal Wuhan Tersebut dengan MERS Ilustrasi virus. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/dream designs

Merdeka.com - Walau sama-sama berasal dari virus corona, namun terdapat perbedaan antara penyakit yang muncul di Wuhan ini dengan flu burung dan MERS. Hal ini penting untuk diketahui bagi banyak orang.

Tim dokter penanganan penyakit infeksi menular khusus Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menjelaskan perbedaan virus corona (nCoV 2019) Wuhan Cina dengan flu burung dan MERS. Indikator yang paling mencolok soal virus 2019 - nCov dengan penyakit infeksi khusus lainnya, yaitu dalam hal penyebarannya tetapi memiliki gejala yang sama.

Menurut Wakil ketua tim dokter penanganan penyakit infeksi menular khusus RSHS Bandung, Anggraeni Alam, virus corona akan menyebabkan gejala berupa sesak napas didahului dengan adanya demam 38.5 derajat celcius, batuk dan nyeri tenggorokan. Namun sebut Anggraeni, belum diketahui dengan jelas riwayat tanda serangan virus corona.

“Flu burung itu jauh lebih jelas karena ada ayam yang mati. Matinya mesti berapa banyak ? Lebih dari 10 persen (dari populasi). Oh gejalanya apa ? Memang gejalanya demikian. Kalau kita periksa foto rontgen-nya, dari jam ke jam dia akan berubah. Dan kalau diperiksa darahnya, ternyata leukositnya turun, trombositnya turun. Tapi kalau ini, kita belum mendapatkan suatu gambaran spesifik seperti itu,” kata Anggraeni di RS Hasan Sadikin, Bandung, Kamis, 30 Januari 2020.

Anggraeni menjelaskan virus flu burung akan hilang, saat penderita yang mengidapnya meninggal dunia. Sehingga kini ucap Anggraeni, virus flu burung sudah tidak menjadi suatu wabah penyakit dan menjinak.

Selain itu, Anggraeni mengatakan menjinaknya virus flu burung akibat tubuh manusia kini secara otomatis sudah memiliki anti bodinya. Apalagi untuk masyarakat yang berprofesi sebagai peternak dan penjual ayam atau unggas.

“Itu kalau diperiksakan sudah ada anti-bodi. Artinya virus seperti demikianlah. Nah kita tidak tahu sifat dari novel ini. Namanya juga baru,” ujar Anggraeni.

Bagaimana dengan SARS?

Sementara untuk SARS yang juga berasal dari virus Corona, Anggraeni menyatakan hilang dari peredaran. Meski diketahui di dalam tubuh manusia tidak ditemui sistem kekebalan untuk virus tersebut. Sama halnya dengan virus MERS.

Dari seluruh jemaah haji yang berangkat ke benua Arab, sebagai negara pertama penyebaran virus tersebut, tidak terdeteksi adanya yang terjangkit. Hingga saat ini terang Anggraeni, tidak diketahui penyebabnya.

Yang terkena siapa ? Ternyata orang - orang di Arab Saudi dan semenanjung Arab. Jadi memang sesuatu yang baru itu, apakah berhubungan dengan genetik karena yang sampai saat ini yang terkena adalah orang serumpun. Merskofi (MERS) yang berat ketakutannya akibat jutaan orang kumpul haji umroh, ternyata disitu saja penyebarannya, sebut Anggraeni.

Akibat virus dari Wuhan Cina tersebut dinyatakan sebagai penyakit baru yang mampu menular antar manusia, Anggraeni menyatakan pasti akan mengkhawatirkan memicu pandemi.

Pandemi yaitu penyebaran penyakit yang penularannya sudah terjadi antar benua. Beberapa waktu lalu, virus 2019 - nCov hanya terdeteksi di Benua Asia diantaranya adalah Cina, Korea, Jepang, Thailand, Malaysia dan Singapura.

Nah kalau sudah loncat ada Amerika, kemudian nanti sudah mulai tiga benua itu kita namakan sebagai pandemi. Dan ini betul - betul semuanya adalah penyakit dari binatang. Jadi untuk urusan jumlah korban meninggal, kita lebih takut SARS. Namun kita belum tahu sifat virus corona ini, ungkap Anggraeni.

Terpenting Anggraeni bilang, apapun virusnya yang menyerang tubuh manusia yaitu kecepatan dalam penanggulangannya meski belum ada obatnya untuk virus Corona. Paling bagus dilakukan pencegahan.

Pencegahannya yaitu dengan menerapkan pola hidup bersih. Jika sedang mengalami flu, batuk dan bersin, sebaiknya menggunakan masker. Etika saat batuk dan bersin juga perlu diperhatikan, yaitu dengan menutup dengan punggung tangan atau sikut dalam lengan.

Selain itu, hindari juga berada dalam satu ruangan dengan orang yang sedang mengalami batuk dan flu. Selain itu, disarankan juga untuk menggunakan masker ketika berada di tempat umum.

Reporter: Arie NugrahaSumber: Liputan6.com

(mdk/RWP)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya
Penyebab Selesma dan Gejalanya yang Perlu Diwaspadai, Kenali Cara Mencegahnya

Selesma adalah infeksi virus yang menyerang saluran pernapasan bagian atas, seperti hidung dan tenggorokan.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Menengok Kondisi Terbaru Wisma Atlet, Tempat Isolasi Pasien Covid-19 yang Kini jadi Semak Belukar
Menengok Kondisi Terbaru Wisma Atlet, Tempat Isolasi Pasien Covid-19 yang Kini jadi Semak Belukar

Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran Jakarta resmi ditutup pada Jumat, 31 Maret 2023

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ciri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami
Ciri-ciri Radang Tenggorokan dan Cara Mengatasinya secara Alami

Gejala radang tenggorokan adalah kondisi yang umum terjadi di mana tenggorokan mengalami peradangan akibat infeksi virus atau bakteri.

Baca Selengkapnya
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Dinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023

Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Jokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa

Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.

Baca Selengkapnya
Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus
Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus

Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak

Baca Selengkapnya
Cerita di Balik Unggahan Viral Bayi Usia 2 Hari di Klaten Meninggal Usai Dipijit Neneknya
Cerita di Balik Unggahan Viral Bayi Usia 2 Hari di Klaten Meninggal Usai Dipijit Neneknya

Peristiwa bayi berusia 2 hari meninggal usai dipijat nenek itu sudah diunggah pada 31 Desember 2023 lalu.

Baca Selengkapnya
Cara Mencegah Penularan Flu Singapura, Kenali Gejala dan Penyebabnya
Cara Mencegah Penularan Flu Singapura, Kenali Gejala dan Penyebabnya

Flu Singapura, yang juga dikenal sebagai penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD), adalah penyakit infeksi virus yang umumnya menyerang anak-anak.

Baca Selengkapnya