Pentingnya Kurangi Konsumsi Gorengan dan Makanan Berlemak usai Lebaran
Merdeka.com - Kendati Lebaran sudah dua minggu berlalu, namun bulan Mei yang penuh tanggal merah ini menjadikan euforianya tak kungjung berakhir. Hal ini menyebabkan banyak orang mengonsumsi makanan secara sembarangan termasuk gorengan.
Dokter Spesialis Gizi dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) dr. Elfina Rachmi, MGizi, SpGK tak melarang orang-orang menyantap makanan yang digoreng namun dia mengingatkan agar mereka meminimalisirnya dalam menu diet sehari-hari.
"Kenapa mengonsumsi gorengan atau lemak yang tinggi tidak boleh berlebihan karena energinya atau kalorinya dua kali lipat lebih tinggi dari karbohidrat dan protein," terangnya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Terlalu banyak kalori dikaitkan dengan kenaikan berat badan dan masalah kesehatan lain seperti jantung. Mengutip Livestrong, tubuh membutuhkan kalori yang cukup untuk berfungsi, tetapi ketika asupannya melebihi kebutuhan maka tubuh menyimpan kelebihan kalori dalam bentuk lemak.
Ekstra kalori terutama disimpan dalam bentuk trigliserida, yang bila meningkat dapat membahayakan kesehatan jantung. Trigliserida yang menumpuk di arteri bisa meningkatkan risiko arteri menjadi keras, kaku dan sempit atau aterosklerosis. Pengerasan dinding arteri meningkatkan risiko terkena serangan jantung atau stroke.
Terkait pilihan lemak, Elfina menyarankan orang-orang memilih sumber lemak baik seperti minyak zaitun ataupun kacang-kacangan dan sumber buah lemak baik seperti buah alpukat.
Pentingnya Ketahui Status Gizi
Berbicara kiat memilih jenis makanan sehat, dia merekomendasikan orang-orang terlebih dahulu mengetahui status gizi masing-masing, yakni melalui perhitungan indeks massa tubuh (IMT).
"Kita cukup mengetahui berat badan dalam kg dan tinggi badan dalam meter saat ini. Kita bagi berat badan dengan tinggi badan (dalam satuan kuadrat meter). Tinggal dilihat indeks massa tubuhnya," tutur dia.
Nilai IMT 23 menunjukkan tubuh masuk kategori normal. Bila lebih dari 23 maka masuk kategori berat badan berlebih atau overweight, kemudian jika di antara 25-29,9 maka sudah masuk obesitas derajat satu dan lebih dari 30 masuk kategori obesitas derajat dua. Semakin tinggi nilai IMT maka semakin pula meningkat risiko seseorang terkena penyakit-penyakit seperti kardiovaskuler.
Setelah mengetahui status gizi, saat mengetahui pemilihan jenis makanan, salah satunya tetap memasukkan karbohidrat. khususnya yang kompleks karena mengandung serat.
Sumber karbohidrat kompleks misalnya nasi merah, nasi putih ditambah agar-agar, oatmeal, sereal, kentang dengan kulitnya tetapi pastikan bersih karena kulit bisa membantu menambah serat dan roti gandum. Asupan karbohidrat kompleks meningkatkan asupan serat dan memperlama kerja makanan di lambung sehingga tubuh tidak cepat lapar.
Selanjutnya, cukupi kebutuhan lauk hewani sebagai sumber protein yang adekuat karena ini berkaitan dengan imunitas. Sumber protein bisa berasal dari lauk hewani seperti ikan, ayam, telur, daging sapi, serta lauk nabati misalnya tempe, tahu maupun kacang-kacangan.
"Dengan perbandingan lebih tinggi asupan protein hewani daripada lauk nabati 2:1," saran Elfina.
Di sisi lain, sayuran dan buah juga perlu ada dalam menu harian untuk memenuhi kebutuhan serat yang sebenarnya terkandung pula di dalam karbohidrat kompleks.
Untuk makanan selingan atau camilan, dia menyarankan orang-orang memilih buah atau cokelat khususnya dark chocolate atau cokelat hitam karena rendah lemak jenuh dan gula. Usahakanlah menyantap makanan selingan ini dua kali atau tiga kali dalam sehari.
"Dengan pola seperti ini akan menghindari konsumsi snack atau camilan yang tinggi kalori, dengan membiasakan makan buah di jadwal snack," terang Elfina.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berbagai makanan sehat yang bisa dikonsumsi untuk membantu menambah massa otot dan membentuk tubuh.
Baca SelengkapnyaSaat hendak mengecilkan perut, pilih makanan yang mendukung tujuan Anda. Perhatikan apa saja makanan yang sebaiknya dihindari selama proses diet Anda.
Baca SelengkapnyaDengan bertambahnya usia atau karena tekanan dan gaya hidup, banyak dari kita yang merasakan penurunan daya ingat. Namun, makanan yang tepat bisa mengatasinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Memilih makanan dan minuman yang tepat untuk sahur sangat penting karena ini akan mempengaruhi energi dan kesejahteraan Anda selama berpuasa.
Baca SelengkapnyaMakanan yang baik dikonsumsi saat buka puasa adalah makanan yang dapat memberikan energi cepat, mudah dicerna, dan kaya akan nutrisi penting.
Baca SelengkapnyaPada saat berbuka puasa, terdapat sejumlah makanan yang terbaik untuk dikonsumsi demi kesehatan dan kebugaran tubuh.
Baca SelengkapnyaPada saat Lebaran, kerap kali makanan bersantan yang kita miliki dipanasi secara berulang. Hal ini dianggap spesialis gizi tidak ideal.
Baca SelengkapnyaKonsumsi makanan berbahan tepung terigu, terutama dalam jumlah terlalu banyak atau terlalu sering bisa menyebabkan sejumlah dampak bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaPorsi makan dalam sehari sebaiknya dibagi menjadi empat bagian, yaitu sarapan, makan siang, makan malam, dan camilan.
Baca Selengkapnya