Orangtua Perlu Tahu Kapan Anak Mulai Boleh Menggunakan Gawai
Merdeka.com - Gadget atau gawai pada saat ini merupakan hal yang tidak dapat dihindari lagi terutama pada anak. Banyak orangtua sudah mengenalkan anak mereka dengan gawai sejak usia yang masih kecil.
Psikolog lulusan Universitas Indonesia Saskhya Aulia Prima mengatakan waktu yang tepat untuk mengenalkan gawai kepada anak-anak adalah ketika usia si buah hati menginjak 18 bulan atau memasuki fase usia menuju dua tahun.
"Pastikan mengenalkan gadget ke anak lewat interaksi langsung. Karena, di usia itu anak memang sedang membutuhkan interaksi," kata Sashkhya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Alasan utama gawai boleh diperkenalkan kepada anak sejak usia menginjak 18 bulan karena saat itu fungsi otak anak baru mulai bekerja secara aktif.
Pertumbuhannya pun masih lambat sehingga saat mengenalkan gawai kepada anak tetap dibutuhkan interaksi agar anak mampu mencerna peristiwa itu.
"Cara paling mudah mengenalkan gadget atau ruang digital kepada anak lewat video call karena di situ juga ada interaksi dan anak bisa melihat bentuk komunikasi langsung lewat itu," kata wanita yang mendirikan tempat konsultasi psikologi Tiga Generasi itu.
Hal serupa juga perlu diterapkan pada konten di ruang digital yang akan dikonsumsi oleh anak, pastikan orang tua memilih konten yang mengandung interaksi bagi buah hati. Carikan interaksi yang memiliki ritme cukup lambat dan bahasa yang mudah dimengerti oleh si kecil.
"Kalau bisa cari konten yang dari satu adegan ke adegan lainnya itu ritmenya lambat, jadi dia bisa konsentrasi memahami interaksi, jadi anak juga bisa perlahan- lahan memahaminya," kata Sashkya.
Lama Mengakses Gawai Tergantung Usia
Orangtua bisa memperpanjang waktu mengakses gawai ataupun konten di ruang virtual mengikuti pertumbuhan usia anak.
Misalnya untuk anak usia tiga tahun mulai bisa mengakses gawai sekitar 30 menit, lalu menginjak usia lima tahun sekitar satu jam, menginjak usia delapan tahun anak bisa mengaksesnya dengan waktu yang lebih lama disesuaikan dengan kegiatannya termasuk bersekolah.
Terakhir, orang tua juga sebisa mungkin memberikan contoh penggunaan gawai yang baik dengan membatasi diri menggunakan perangkat elektronik itu di depan buah hati.
"Misalnya orang tua harus menahan diri tidak pakai ponsel ketika makan di meja makan atau sebelum tidur sehingga anak pun bisa mengontrol diri dan mengikuti jejak orang tuanya," tandas Sashkya.
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pada orangtua yang mulai mengenalkan dan mengajak puasa anak, terdapat sejumlah hal yang bisa diterapkan.
Baca SelengkapnyaUntuk proses pemulihan, orang dewasa dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu dan anak-anak selama 2 minggu.
Baca SelengkapnyaPada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemberian ASI merupakan hal penting pada bayi. Dalam pemberiannya, dokter anak menyebut cukup dilakukan selama 15-30 menit.
Baca SelengkapnyaPenting untuk mengetahui sejumlah kondisi ketika anak sudah diberi ASI secara cukup.
Baca SelengkapnyaBayi yang baru lahir cenderung tidur dalam waktu yang cukup lama.
Baca SelengkapnyaMenggendong bayi baru lahir membutuhkan perhatian ekstra agar bayi tetap aman dan nyaman di dalam pelukan.
Baca SelengkapnyaPenting bagi orang tua untuk mengetahui fase-fase demam berdarah pada anak, agar bisa mengenali gejala-gejala awal dan memberikan penanganan yang sesuai.
Baca SelengkapnyaDalam membiasakan anak untuk berpuasa tetap penting untuk memperhatikan kebutuhan gizi dan nutrisinya.
Baca Selengkapnya