Merdeka.com - Pada anak-anak, konsumsi susu sering menjadi hal yang dibiasakan oleh orangtua sehari-hari. Minuman ini dianggap bisa mendukung kesehatan mereka dan menyediakan sejumlah nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh.
Susu mengandung protein, lemak, vitamin D, dan kalsium yang dibutuhkan oleh tubuh. Tentu saja sebelum memberi minum ini, orangtua harus memperhatikan apakah anak memiliki alergi protein susu atau intoleransi laktosa pada tubuh atau tidak.
Keengganan anak mengonsumsi air putih serta rasa susu yang cenderung manis membuat anak jadi sangat menyukai minuman ini. Hanya saja terlalu banyak mengonsumsi minuman ini juga bisa menimbulkan dampak negatif pada tubuh.
Sama seperti kekurangan, kelebihan minum susu juga merupakan hal yang bisa menimbulkan masalah kesehatan. Dilansir dari Verywell Family, berikut sejumlah hal yang bisa terjadi ketika anak mengonsumsi susu terlalu banyak.
Konstipasi
Salah satu masalah umum yang bisa terjadi ketika minum susu terlalu banyak adalah konstipasi. Seorang anak yang biasa minum susu terlalu banyak bakal merasa kenyang dan enggan makan sehingga asupan serat di dalam tubuh tidak mencukupi. Hal ini terutama bisa menjadi masalah bagi balita dan anak pra-sekolah yang minum sekitar 470 hingga 700 ml susu setiap hari.
Selain konstipasi, masalah besar lain dari mengonsumsi terlalu banyak susu adalah tingginya kalori yang dikonsumsi anak. Konsumsi kalori yang terlalu tinggi ini jika tidak disertai dengan konsumsi makanan kaya nutrisi bisa berujung obesitas pada anak-anak tersebut.
Jika anak mengonsumsi sekitar 950 hingga 1400 ml susu setiap hari, maka dari susu tersebut dia mendapat sekitar 600 hingga 900 kalori. Jumlah itu merupakan 1/2 hingga 2/3 dari perkiraan 1300 kalori yang dibutuhkan balita setiap hari.
Bahkan jika buah hati juga mengonsumsi jus, dia bakal memperoleh seluruh kalori yang dibutuhkan dari susu dan jus yang diminumnya. Sayangnya kandungan ini tidak diimbangi dengan lemak, protein, karbohidrat, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan.
Advertisement
Masalah lain dari balita yang mengonsumsi terlalu banyak susu adalah risiko anemia akibat kekurangan zat besi. Hal ini terjadi karena susu tidak memiliki zat besi di dalamnya.
Ketika anak terlalu sering minum susu, maka mereka bakal kenyang dan kurang mengonsumsi makanan kaya zat besi. Jika anemia terjadi dengan cukup parah, maka butuh dilakukan transfusi darah pula. [RWP]
Baca juga:
Tak Bisa Dikesampingkan, Ketahui Peran Ayah dalam Keluarga
Menurut Psikolog, Begini Cara Mengatasi Anak yang Tantrum
Penting Diketahui Orangtua Baru, Ini 4 Hal Pantang Dilakukan pada Bayi Baru Lahir
Orangtua Perlu Tahu! Begini Cara Anasi Anak Tak Suka Sayur
Kurangnya Nafsu Makan pada Anak Bisa Jadi Penyebab Stunting
Sekitar 23 Menit yang lalu3 Perubahan Tubuh Drastis yang Dialami Seseorang pada Masa Kehamilan dan Melahirkan
Sekitar 3 Jam yang laluJalan Kaki Cepat Bisa Jadi Cara Bantu Raih Berat Badan Normal
Sekitar 7 Jam yang laluBuah Hati Suka Pilih-Pilih Makanan, Ini 10 Cara Menyiasatinya
Sekitar 10 Jam yang laluSering Cuci Tangan, Begini 7 Cara Buat Kulit Tetap Terjaga Kesehatannya
Sekitar 21 Jam yang laluKendati Tengah Diet, Seseorang Tetap Membutuhkan Lemak
Sekitar 1 Hari yang laluTak Perlu Panik, Begini 4 Langkah Pertolongan Pertama Atasi Sembelit pada Balita
Sekitar 1 Hari yang lalu5 Cara Tangkal Munculnya Garis-Garis Kerut di Mata
Sekitar 1 Hari yang laluDokter Ingatkan Bahwa Campak Lebih Menular Dibanding COVID-19
Sekitar 1 Hari yang lalu8 Masalah yang Bisa Menjadi Penyebab Ketiak Menghitam
Sekitar 1 Hari yang laluMasalah Kulit Selama Masa Kehamilan, Bisa Hilang Setelah Melahirkan
Sekitar 1 Hari yang lalu6 Manfaat yang Diberikan Buah Alpukat bagi Kesehatan Kulit
Sekitar 1 Hari yang laluKenali Sedini Mungkin, Ini Tanda-Tanda Seseorang Terkena Demam Berdarah Alias DBD
Sekitar 2 Hari yang laluDokter Ungkap Bahwa Serat Tak Melulu dari Buah dan Sayur
Sekitar 2 Hari yang laluVIDEO: Janji Kapolda Metro Tuntaskan Kasus Mahasiswa UI Meninggal Jadi Tersangka
Sekitar 21 Menit yang laluKapolri Akui Banyak Anak Buahnya Minim Pengetahuan soal Pengamanan Olahraga
Sekitar 22 Menit yang laluJaksa Ungkap Teddy Minahasa Minta AKBP Doddy Pisahkan Sabu Untuk Bonus Anggota
Sekitar 1 Jam yang laluPolda Metro Jaya Mutasi Besar-besaran, 30 Kapolsek Diganti
Sekitar 1 Jam yang laluSidang Vonis Bripka RR Digelar Selasa 14 Februari
Sekitar 21 Jam yang laluKubu Bripka RR Tanggapi Replik JPU: Ragu dan Tidak Bersungguh-sungguh Menuntut
Sekitar 21 Jam yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 23 Jam yang laluLIVE STREAMING: Sidang Ricky Rizal Tanggapi Replik Jaksa Hari Ini
Sekitar 1 Hari yang laluPose Bripda Reza Hutabarat Adik Brigadir J di Polda Jambi, Jadi Penyidik Ditreskrimum
Sekitar 8 Jam yang laluSidang Vonis Bripka RR Digelar Selasa 14 Februari
Sekitar 21 Jam yang laluKubu Bripka RR Tanggapi Replik JPU: Ragu dan Tidak Bersungguh-sungguh Menuntut
Sekitar 21 Jam yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 23 Jam yang laluSenyuman Tipis Ricky Rizal Jalani Sidang Duplik Kasus Pembunuhan Brigadir J
Sekitar 23 Jam yang laluDuplik Ferdy Sambo, Pengacara: Penuntut Umum Serampangan Sampaikan Tuduhan Kosong
Sekitar 1 Hari yang laluTatapan Mata Ferdy Sambo Saat Penasehat Hukum Bacakan Duplik atas Replik JPU
Sekitar 1 Hari yang laluApakah Boleh Memperoleh Vaksin Campak Bersamaan dengan Booster COVID-19?
Sekitar 2 Hari yang laluAntisipasi Penyakit Ngorok, Dinas Pertanian Madina Maksimalkan Penyuntikan Vaksin
Sekitar 1 Minggu yang laluBRI Liga 1: Diminta Out oleh Suporter Bali United, Stefano Teco Kalem, Tak Baca Medsos
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami