Hubungan Seks di Bawah Usia 20 Tahun Bisa Picu Kanker Serviks
Merdeka.com - Berhubungan seks pada usia dini bisa menimbulkan sejumlah kerugian pada perempuan. Diketahu bahwa pada mereka yang menikah maupun berhubungan ses sebelum usia 20 tahun berisiko lebih tinggi mengalami kanker serviks akibat belum matangnya alat reproduksi.
Saat masih di bawah 20 tahun kondisi rahim perempuan bersifat ekstropion atau terbuka. Garis batas pada pintu rahim ini rentan terkena kanker serviks bila terpapar alat kelamin laki-laki seperti disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo.
“Pada usia anak-anak, mulut rahim masih menghadap keluar dan apabila terkena trauma akibat aktivitas seksual maka di kemudian hari akan terjadi kanker mulut rahim,” kata Hasto beberapa waktu lalu.
Namun, ketika perempuan sudah berusia 20 tahun ke atas, mulut rahim sudah menutup. Sehingga bila berhubungan seksual daerah tersebut sudah terlindungi seperti disampaikan pria yang juga dokter kebidanan dan kandungan ini.
Sementara itu, bila sudah berhubungan seksual di bawah 19 tahun, maka proses patologi kanker serviks bisa terjadi dalam 10-15 tahun ke depan. Itulah sebabnya perkawinan ataupun hubungan seksual sebaiknya dilakukan di atas 20 tahun.
Kanker Terbanyak Kedua pada Perempuan
Kanker serviks atau leher rahim masih menjadi penyakit kanker nomor dua terbanyak yang diidap maupun penyebab kematian pada perempuan di Indonesia. Data GLOBOCAN 2018 menunjukkan kanker serviks menduduki kasus kanker terbanyak kedua di Indonesia setelah kanker payudara dengan insiden 23,4 per 100 ribu penduduk.
Pada penderita kanker serviks, sekitar 99,7 persen hasil laboratorium menunjukkan adanya human papiloma virus (HPV). Ketika perempuan terinfenksi HPV dam sistem imun tubuhnya tidak mampu melawan virus tersebut, maka sel-sel yang abnormal dapat berkembang dipermukaan serviks.
Bila tidak diobati atau terdeteksi dini, sel-sel abnormal akan berkembang menjadi prakanker, dan secara bertahap menjadi kanker. Perubahan menjadi kanker ini dapat terjadi dalam kurun waktu sekitar 3–20 tahun, tetapi rata-rata adalah 10 tahun seperti mengutip data American Cancer Society.
Reporter: Benedikta DesideriaSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gaya hidup kurang gerak atau sedentari bisa berujung berbagai masalah kesehatan termasuk munculnya kanker pankreas di usia muda.
Baca SelengkapnyaMenurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.
Baca SelengkapnyaIni mempertimbangkan kerugian dan dampak negatif yang dialami korban dan tidak jarang bersifat permanen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Haid atau menstruasi seringkali menjadi masalah bagi perempuan. Penyebab masalah menstruasi termasuk siklus yang terlambat tidak boleh didiamkan saja.
Baca SelengkapnyaSemakin dini mengetahui dan menangani berbagai gejala kanker serviks, maka tingkat kesembuhannya pun juga bisa lebih meningkat.
Baca SelengkapnyaKanker dapat disebabkan oleh berbagai faktor, dan salah satunya bisa berasal dari gaya hidup tidak sehat.
Baca SelengkapnyaPeneraapan gaya hidup sehat bisa menjadi jalan untuk menjaga kebugaran dan mencegah sejumlah penyakit berbahaya termasuk kanker.
Baca SelengkapnyaUntuk proses pemulihan, orang dewasa dibutuhkan waktu sekitar 3 minggu dan anak-anak selama 2 minggu.
Baca SelengkapnyaKista ovarium adalah kantung berisi cairan yang terdapat di dalam ovarium atau di permukaannya. Kondisi ini tidak berbahaya kecuali jika kista itu pecah.
Baca Selengkapnya