Cegah Kata 'Jangan', Begini Strategi untuk Memberi Larangan pada Anak
Merdeka.com - Anak-anak memiliki rasa penasaran dan perilaku aktif yang sangat tinggi. Pada usia 1-5 tahun ketika rasa penasaran sangat tinggi, kerap kali mereka melakukan beberapa hal yang berbahaya.
Kondisi ini menyebabkan orangtua sering berkata "jangan" atau "tidak" untuk melarang mereka. Sayangnya, sering berkata "tidak" justu membuat si kecil tidak percaya diri, menanamkan jiwa pemberontak, membuat anak sulit mengambil keputusan, hingga tidak berani berpendapat.
"Tetap boleh menggunakan kata tidak untuk melarang si kecil namun ketika anak benar-benar dalam bahaya. Jika pada hal-hal berbahaya dan sangat prinsip, tetap boleh menggunakan kata "tidak" demi keselamatannya," ujar Psikolog klinis, Dra. Ratih Ibrahim, M.M.
Lalu bagaimana cara lain berkata tidak pada anak? Sebaiknya gunakanlah kata-kata yang membuatnya juga lebih belajar. Terkesan bahasa santai, namun tetap tegas.
Misalnya, "Ibu tahu kamu suka permen tapi kalau terlalu banyak tidak baik untuk gigimu lho," atau "Waktu main handphonenya sudah habis, nanti kamu main lagi weekend depan,".
Atau saat anak menangis, jangan berkata "Jangan nangis" apalagi "Jangan cengeng". Baik gunakan kata-kata seperti "Kalau menangis mamah tidak mengerti apa yang dinginkan, jadi bicara saja agar mamah paham,".
Ketika anak main ingin main jauh orangtua bisa gunakan kata, "Main di dekat rumah saja ya, nak".
Berikan Alasan serta Tanggung Jawab
Cara melarang anak lainnyaadalah dengan memberi alasan yang mudah dimengerti atau berikan informasi mengapa hal tersebut tidak boleh dilakukan. Misalnya, saat di tempat umum anak tidak mau diam, baiknya jelaskan jika perilakunya akan mengganggu orang lain.
Atau ketika mengingikan mainanya yang cukup mahal, jelaskan baiknya uangnya ditabung saja, beri tahu anak manfaat dari menabung.
Anak-anak sering bermain dan menjatuhkan barang. Oleh karena itu, saat dia menjatuhkan barang, ajak anak untuk membersihkannya agar tertanam rasa tanggung jawab dan mengetahui bahwa hal yang dilakukannya tidak baik.. Dan anak pun akan merasa bahwa hal yang dilakukan tidak baik.
Reporter: Anisha Saktian PutriSumber: Fimela.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anak yang sering tidur larut malam bisa mengalami berbagai masalah, mulai dari fisik, emosional, hingga akademik. Dampaknya pun bisa memengaruhi perkembangannya
Baca SelengkapnyaPada saat anak sedang sakit, orangtua biasanya akan mengalami sejumlah kebingungan. Penting bagi orangtua untuk memerhatikan sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaPada orangtua yang mulai mengenalkan dan mengajak puasa anak, terdapat sejumlah hal yang bisa diterapkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penting bagi orangtua untuk memperoleh kepercayaan dan keterbukaan dari anak remaja untuk cegah berbagai masalah yang mungkin muncul.
Baca SelengkapnyaGejala selesma pada anak biasanya meliputi bersin, hidung tersumbat, sakit tenggorokan, hingga demam ringan. Namun kondisi ini bisa membaik dengan sendirinya.
Baca SelengkapnyaHampir setiap orang tua pernah mengalami anak susah makan. Namun sebenarnya terdapat cara mengatasi anak susah makan yang bisa diterapkan.
Baca SelengkapnyaPada anak yang pemilih makanan terdapat cara agar dia makan lebih sehat dan lahap.
Baca SelengkapnyaDampak membiarkan bayi menangis terlalu lama mungkin memang tidak terlihat langsung, namun bisa menjadi buruk jika kebiasaan ini tidak diperbaiki.
Baca SelengkapnyaBerikut cara mengatasi kejang demam pada anak yang perlu diketahui oleh para orang tua.
Baca Selengkapnya