Cegah Dehidrasi dengan Mengecek Urine, Jaga Kesehatan Tubuhmu!
Dehidrasi merupakan kondisi serius yang dapat berdampak buruk pada kesehatan tubuh. Menurut dokter spesialis penyakit dalam dari Rumah Sakit (RS) Sardjito, Metalia Puspitasari, ada sejumlah tanda yang perlu diperhatikan untuk mendeteksi dehidrasi, di antaranya adalah frekuensi dan karakteristik urine.
Dalam diskusi yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dengan tema "Panas Menyengat! Banyakin Minum Biar Ginjal Tetap Sehat" di Jakarta, Metalia menekankan pentingnya memperhatikan rasa haus sebagai salah satu tanda awal dehidrasi.
"Rasa haus itu yang sebaiknya jangan disepelekan, karena kalau misalnya rasa haus itu kemudian tidak diimbangi dengan minum yang cukup, maka akan terjadi ketidakseimbangan di dalam tubuh yang kemudian bisa semakin parah," terangnya beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
Salah satu indikator utama dehidrasi yang dapat diamati dengan mudah adalah frekuensi dan jumlah urine yang dikeluarkan. Menurut Metalia, secara umum, proses buang air kecil dilakukan sekitar setengah jam setelah mengonsumsi cairan.
"Mungkin secara umum kita bisa pakai patokan jumlah minum 24 jam itu sekitar 30 cc per kilogram berat badan. Jadi misalnya berat badannya sekitar 50 kilo, maka kita bisa pakai patokan sekitar 30 cc dikali 50 kilo, jadi sekitar 1.500 cc per 24 jam gitu," katanya.
berita untuk kamu.
Tanda kedua yang perlu diperhatikan adalah warna urine. Menurut Metalia, warna urine dapat memberikan petunjuk mengenai kondisi hidrasi tubuh seseorang.
"Kalau kekurangan cairan ya warnanya akan menjadi lebih pekat kuningnya. Sedangkan kalau misalnya dehidrasinya bagus, maka kemudian warnanya bisa bening gitu ya warnanya," jelasnya.
Perubahan warna urine menjadi lebih pekat bisa menjadi indikasi bahwa tubuh mengalami kekurangan cairan dan perlu mendapatkan asupan cairan yang cukup.
Dalam kondisi dehidrasi yang lebih parah, Metalia mengingatkan akan adanya gangguan hemodinamika yang dapat terjadi. Contohnya adalah peningkatan denyut nadi dan penurunan tekanan darah. Selain itu, dia menekankan bahwa dehidrasi juga dapat mempengaruhi fungsi kelenjar air mata, sehingga menyebabkan kesulitan dalam produksi air mata.
Pada anak-anak, dehidrasi berat dapat menyebabkan kulit kehilangan elastisitasnya, yang dapat diamati melalui turgor kulit yang berkurang. Metalia menjelaskan bahwa ketika kulit ditarik, sulit bagi kulit tersebut untuk kembali ke bentuk aslinya.
Risiko yang ditimbulkan oleh dehidrasi tidak bisa diabaikan. Metalia menegaskan bahwa dehidrasi dapat menyebabkan gangguan pada keseimbangan cairan dan elektrolit dalam tubuh, yang dapat berujung pada penurunan kadar natrium dan penurunan kesadaran.
Selain itu, dia juga menyoroti kemungkinan terjadinya pembentukan batu ginjal sebagai dampak dari dehidrasi yang tidak teratasi dengan baik.
"Ini juga ada risiko kemudian bisa muncul adanya batu ginjal," katanya.
- Rizky Wahyu Permana
Inkontinensia urine atau kebocoran urine adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat mengendalikan buang air kecil.
Baca SelengkapnyaHasil tes urine menjadi bukti kuat tindakan tersangka dilakukan secara sadar.
Baca SelengkapnyaCukup tidur merupakan hal yang penting dilakukan karena bisa menjaga kesehatan kita termasuk mencegah terjadinya penuaan dini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kondisi ini terjadi ketika kelenjar keringat berproduksi lebih banyak dari yang dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga suhu tubuh normal.
Baca SelengkapnyaPolisi telah melakukan tes urine terhadap terduga pelaku MI (18) sopir truk sofa yang menjadi penyebab kecelakaan beruntun di exit Gerbang Tol (GT) Halim Utama.
Baca SelengkapnyaBekerja terlalu keras atau dalam waktu yang lama bisa memunculkan kelelahan pada tubuh. Pada kondisi seperti ini, penting untuk mencegahnya sebelum terjadi.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Siskaeee digiring ke ruang pemeriksaan untuk dimintai keterangan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaKondisi polusi udara tinggi beberapa waktu ini bisa menimbulkan dampak jangka panjang bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaJangan abaikan kondisi kesehatan mata Anda! Mulailah menjaganya sedini mungkin.
Baca Selengkapnya