Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Profil

Salahuddin Wahid

Profil Salahuddin Wahid, Berita Terbaru Terkini | Merdeka.com

KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) adalah salah seorang tokoh NU yang telah lama dikenal sebagai sosok yang idealis dan memiliki komitmen tinggi untuk memajukan NU ke depan. Tokoh yang kini dipercaya sebagai pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang ini banyak di sebut-sebut sebagai salah satu calon kuat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Muktamar ke-32 NU di Makassar, akhir Bulan ini

Pria kelahiran Jombang, 11 September 1942 ini adalah salah satu tokoh HAM di Indonesia. Dia merupakan adik kandung dari mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Sebagai tokoh agama dia tidak terima dengan anggapan banyak ustadz yang mengajarkan radikalisme. karena pasti ada ajaran kebaikan yang mereka ajarkan kepada pengikutnya. Namun dia mengakui, tidak mudah bagi ulama untuk menyadarkan anak-anak muda yang telah mendapat pemahaman salah tentang jihad.

Selain itu dia memandang NU sebagai ajaran yang bisa bertahan dan compartible dengan perkembangan zaman. Ini berarti, sebagai ajaran NU tidak ada yang salah. Ajaran bisa dikembangkan menjadi banyak hal seperti fikih, akidah, tasawuf. Dalam hal ini masing-masing aspek ajaran mengalami banyak tantangan.

Serta NU sebagai organisasi yang perlu ditingkatkan kinerjanya untuk bisa memanfaatkan potensi yang ada, agar bisa berperan sehebat ketika sekian puluh tahun yang lalu. Sejak lama organisasi NU sudah memberikan sumbangsih yang sangat besar kepada bangsa Indonesia. Inilah fitrah organisasi NU. Menurut saya, organisasi NU saat ini sudah mulai melenceng dari jalur fitrahnya. Dan organisasi NU harus dikembalikan kepada fitrahnya untuk menghadapi tantangan-tantangan ke depan bangsa dan umat agar bisa memberikan sumbangsih yang sebesar sumbangsih pada masa-masa sekian puluh tahun yang lalu.

Di kancah politik, Gus Sholah pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komnas HAM. Bersama kandidat presiden Wiranto, dia mencalonkan diri sebagai kandidat wakil presiden pada pemilu presiden 2004. Langkahnya terhenti pada babak pertama, karena menempati urutan ketiga.

Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic

 

Profil

  • Nama Lengkap

    Ir. H. Salahuddin Wahid

  • Alias

    Gus Solah

  • Agama

    Islam

  • Tempat Lahir

    Jombang, Jawa Timur

  • Tanggal Lahir

    1942-09-11

  • Zodiak

    Virgo

  • Warga Negara

    Indonesia

  • Ayah

    K.H. Wahid Hasjim

  • Saudara

    Abdurrahman Wahid

  • Ibu

    Hj. Sholehah

  • Biografi

    KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) adalah salah seorang tokoh NU yang telah lama dikenal sebagai sosok yang idealis dan memiliki komitmen tinggi untuk memajukan NU ke depan. Tokoh yang kini dipercaya sebagai pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang ini banyak di sebut-sebut sebagai salah satu calon kuat Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pada Muktamar ke-32 NU di Makassar, akhir Bulan ini

    Pria kelahiran Jombang, 11 September 1942 ini adalah salah satu tokoh HAM di Indonesia. Dia merupakan adik kandung dari mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur). Sebagai tokoh agama dia tidak terima dengan anggapan banyak ustadz yang mengajarkan radikalisme. karena pasti ada ajaran kebaikan yang mereka ajarkan kepada pengikutnya. Namun dia mengakui, tidak mudah bagi ulama untuk menyadarkan anak-anak muda yang telah mendapat pemahaman salah tentang jihad.

    Selain itu dia memandang NU sebagai ajaran yang bisa bertahan dan compartible dengan perkembangan zaman. Ini berarti, sebagai ajaran NU tidak ada yang salah. Ajaran bisa dikembangkan menjadi banyak hal seperti fikih, akidah, tasawuf. Dalam hal ini masing-masing aspek ajaran mengalami banyak tantangan.

    Serta NU sebagai organisasi yang perlu ditingkatkan kinerjanya untuk bisa memanfaatkan potensi yang ada, agar bisa berperan sehebat ketika sekian puluh tahun yang lalu. Sejak lama organisasi NU sudah memberikan sumbangsih yang sangat besar kepada bangsa Indonesia. Inilah fitrah organisasi NU. Menurut saya, organisasi NU saat ini sudah mulai melenceng dari jalur fitrahnya. Dan organisasi NU harus dikembalikan kepada fitrahnya untuk menghadapi tantangan-tantangan ke depan bangsa dan umat agar bisa memberikan sumbangsih yang sebesar sumbangsih pada masa-masa sekian puluh tahun yang lalu.

    Di kancah politik, Gus Sholah pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komnas HAM. Bersama kandidat presiden Wiranto, dia mencalonkan diri sebagai kandidat wakil presiden pada pemilu presiden 2004. Langkahnya terhenti pada babak pertama, karena menempati urutan ketiga.

    Riset dan analisis oleh Vizcardine Audinovic

     

  • Pendidikan

    Institut Teknologi Bandung

  • Karir

    • Pengasuh Pesantren Tebuireng
    • Calon Wakil Presiden 2004
    • Wakil Ketua Komnas HAM (2002-2007)
    • Anggota MPR (1998-1999)
    • Penulis lepas pada berbagai media (1998-sekarang)
    • Assosiate Director Perusahaan Konsultan Properti Internasional (1995-1996)
    • Direktur Utama Perusahaan Konsultan Teknik (1978-1997)
    • Direktur Utama Perusahaan Kontraktor (1969-1977)
    • Ketua Gerakan Integritas Nasional (2011-sekarang)
    • Ketua PB Nahdlatul Utama
    • 1999 Sekretaris Badan Pendiri Yayasan Wahid Hasyim
    • 1985 Pendiri Yayasan Wahid Hasyim
    • 1991-1994 Anggota Badan Pengawas Yayasan Baitussalam
    • 1982-1991 Ketua Badan Pengurus Yayasan Baitussalam
    • 1982 Pendiri Yayasan Baitussalam
    • 1995 Ketua Panitia Lomba Karya Tulis IKPNI
    • 1993-skrng Anggota Pengurus IKPNI (Ikatan Keluarga Pahlawan Nasional Indonesia)
    • 2000-skrng Ketua Badan Pendiri Yayasan Frum Indonesia Satu.
    • 2002-2005 Ketua Umum Badan Pengurus Yayasan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
    • 1998-1999 Ketua Lajnah Pemenangan Pemilu PKU
    • 1998-1999 Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Umat
    • 1995-2005 Anggota Dewan Penasehat ICMI
    • 2000-2005 Ketua MPP ICMI
    • 1999-2004 Ketua PBNU
    • 2002-2005 Anggota Dewan Pembina YLBHI (Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia)
    • 1995 Mendirikan Ikatan Konsultan Manajemen Indonesia
    • 1994-1998 Ketua Departemen Konsultan Manajemen Kadin, Wakil dalam Pertemuan Konsultan Internasional
    • 1993-1994 Pemred Majalah Konsultan
    • 1991-1994 Sekretaris Jenderal DPP Inkindo
    • 1989-1990 Ketua DPD DKI Indkindo (Ikatan Konsultan Indonesia)
    • 1988-sekarang Anggota Persatuan Insinyur Indonesia.
    • 1973-sekarang Anggota Ikatan Arsitek Indonesia
    • 1966-1967 Dewan penurus Pendaki Gunung Wanadri
    • 1964-1966 Wakil Ketua PMII Cabang Bandung
    • 1964-1966 Komisariat PMII ITB
    • 1967 Bendahara Dewan Mahasiswa ITB
    • 1963-1964 Anggota pengurus Senat Mahasiswa Arsitektur ITB
    • 1961-1962 Wakil Ketua OSIS SMAN 1 Jakarta
    • 1957-1961 Kepanduan Ansor

  • Penghargaan

Geser ke atas Berita Selanjutnya