'Yang bisa mengganti Novanto hanya satu yakni Munaslub'
Merdeka.com - Pucuk kepemimpinan Partai Golkar kini dalam posisi abu-abu. Sang ketua umum, Setya Novanto, harus menjalani perawatan serius di RSCM Kirana setelah mobil yang dia tumpangi mengalami kecelakaan tunggal di Jl Permata Berlian, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, pada Kamis (17/11) malam kemarin.
Sebelum peristiwa itu terjadi, Setnov, begitu sapaan akrabnya, memang tengah diburu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk ditangkap. Penangkapan terpaksa dilakukan karena Ketua DPR itu tak kunjung datang dalam setiap pemanggilan dengan ragam alasan. Padahal, sebagai tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP, keterangan Setnov sangatlah dibutuhkan.
Nasib Golkar kian tersudut. Sejumlah elite meminta ada pergantian di kursi Ketua Umum. Namun keinginan itu sepertinya tak mudah dilakukan. Seperti yang dikemukakan Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Mahyudin.
"Tidak ada yang bisa menggantikan Novanto. Yang bisa mengganti Novanto hanya satu, yakni Munaslub. Hanya Munaslub yang bisa memberhentikan atau mengangkat Ketua Umum," kata Mahyudin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat (17/11).
Dalam pengamatannya, kondisi partai berlambang pohon sebenarnya masih cukup aman meski didera banyak persoalan. Sebagai acuan, hasil sejumlah survei yang menunjukkan elektabilitas Golkar baru berada di atas 10 persen.
"Karena survei yang disampaikan Saiful Mujani misalnya, Golkar kan masih 12 persen. Jadi masih ada pada, pada belum ada sesuatu yang khawatirkan," klainya.
Sebelumnya, Mahyudin juga sempat mengatakan DPD Partai Golkar yang mengadakan pertemuan untuk membahas situasi partai usai penetapan Novanto sebagai tersangka. Hingga hari ini pun Golkar masih akan tetap mendukung Novanto bertahan sebagai Ketua Umum.
"Saat ini saya DPD satu masih sepakat yang saya dengar dari Pak Idrus tadi pagi hasil pertemuan kemarin masih sepakat untuk mempertahankan kepengurusan partai Golkar hasil Munas Bali sampai 2019," kata Mahyudin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (17/11).
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Reaksi Santai Ganjar Elektabilitas di Jatim di Bawah Prabowo: Masing-Masing Pollster Hasilnya Beda
Menurut Ganjar, hasil setiap lembaga survei yang melakukan jajak pendapat terhadap masyarakat berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaGolkar Puas Penetapan Hasil Pemilu 2024: Kami Bahagia Mengantar Prabowo Gibran Unggul
Berdasarkan statistik, sebanyak 78 hingga 80 persen para pemilih Golkar menyalurkan suaranya ke Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSurvei Poltracking Ungkap Basis Pemilih NU Paling Banyak ke Prabowo, Ganjar Turun dan Anies Stabil
Tren dari pemilih NU ke paslon 02 meningkat dari Desember 2023 40,7 persen menjadi 48,2 persen di Januari 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Politisi Golkar Minta Senior di Partai Tak Main Isu Percepatan Munas Gembosi Airlangga
Apalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaRespons Ganjar soal Survei Elektabilitasnya Drop: Sama Persis Waktu Terpilih jadi Gubernur Jateng
Ganjar mengaku tak pernah berhenti turun ke rakyat hingga kembali memenangkan Pilgub.
Baca SelengkapnyaPemilih Didominasi Kaum Milenial, Survei Terbaru Sebut Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen.
Baca SelengkapnyaMembandingkan 2 Hasil Survei Pilpres Jelang Debat Capres: Ini Elektabilitas Anies, Prabowo dan Ganjar
Jelang debat Capres, elektabilitas para Capres dirilis sejumlah lembaga survei.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo Capai Lebih 40 Persen, LSI Denny JA: Gemoy Disukai Masyarakat dan Faktor Jokowi
Salah satu faktor pendorongnya adalah penampilan Gibran dalam debat cawapres.
Baca SelengkapnyaSurvei Temukan Fakta: Jokowi Efek Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas PSI, Ini Penyebabnya
80 persen pemilih puas atas kinerja Presiden Joko Widodo
Baca Selengkapnya