Tim Jokowi: Prabowo perlu kerja keras karena kepercayaan publik tergerus hoaks Ratna
Merdeka.com - Mantan tim pemenangan pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga, Ratna Sarumpaet membuat heboh publik lantaran kebohongan yang disampaikannya terkait penganiayaan. Kabar kebohongan itu pun sempat disampaikan oleh Prabowo dan timnya ke publik.
Akhirnya Ratna mengakui semuanya adalah rekayasa. Prabowo dan timnya langsung menyampaikan permintaan maaf ke publik lantaran terburu-buru menyampaikan kabar yang belum terverifikasi kebenarannya.
Wakil Direktur Penggalangan Pemilih Perempuan Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Anggia Ermarini menilai, kejadian tersebut jelas merugikan Prabowo-Sandiaga. Sebab, kepercayaan masyarakat terhadap keduanya menjadi terkikis.
"Iya, saya yakin. Pastilah, saya saja merasa dibohongi mentah-mentah. Kan ini memalukan sebenarnya. Kalau menurut saya, sangat memalukan," ucap Anggia di Posko Cemara, Jakarta, Kamis (4/10).
Menurutnya, Prabowo perlu bekerja keras untuk memulihkan hati masyarakat yang terluka karena kabar bohong yang diciptakan Ratna dan disebarluaskan. Apalagi yang menyampaikan bukan satu dua orang. Tetapi sekelas Fadli Zon hingga Prabowo sendiri.
"Mereka harus bekerja keras menurut saya. Karena Pak Prabowo merasa kapusan (dibohongi) juga kan, Pak Fadli Zon juga kan. Harus bekerja keras mengembalikan kepercayaan, kalau mau ngambil," ungkap Anggia.
Berkaca dari kasus ini, pihaknya mengajak masyarakat waspada dalam menyerap informasi. Seharusnya masyarakat bisa menganalisa lebih dalam.
"Jadi perlu waspada. Hoaks itu kan luar biasa. Kejadian kemarin itu kan luar biasa. Kita enggak mau, dan enggak tahu mana yang benar. Tapi secara akal sehat, saya secara pribadi, bisa menganalisa, sosok Ratna Sarumpaet yang berani, terus ada kejadian ada pengeroyokan, terus disembunyikan, ini kan enggak in line (sesuai) dengan sosoknya Ibu Ratna," jelas Anggia.
Diakuinya tidak semua memiliki kejelian menyaring kabar bohong. Karena itu, orang-orang yang berpendidikan harus berperan aktif memberikan informasi yang bisa dipertanggungjawabkan.
"Apalagi saya berharap perempuan punya kapasitas punya peran untuk menghilangkan hoaks," ucapnya.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPrabowo menuturkan, Indonesia dalam keadaan yang sangat memungkinkan untuk bangkit menjadi negara hebat.
Baca SelengkapnyaPrabowo menilai rakyat mendambakan pemimpin yang jujur dan konsisten antara perkataan dengan perbuatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo menegaskan, pemerintahannya akan meneruskan legecy Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaHubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca SelengkapnyaJokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku kewalahan mengimbangi Jokowi dalam bekerja.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnya