Tekan pungli dan suap di Sumut, Djarot terapkan e-budgeting, Edy perbaiki moral
Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menggelar debat perdana Cagub-Cawagub Sumut, di Santika Premiere Dyandra Hotel, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (5/5) malam. Perdebatan diawali dengan pemaparan misi dan visi dari masing-masing pasangan.
Debat selanjutnya setiap pasangan menjawab pertanyaan diberikan panelis yang dibacakan pembawa acara terkait langkah konkret apabila terpilih dalam menangangi pungutan liar, transaksi pembahasan pengesahan APBD dan jual beli jabatan. Kesempatan pertama ini diberikan kepadangan pasangan Cagub-Cawagub nomor urut 2, Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus.
Djarot mengatakan, untuk menekan persoalan itu dengan menerapkan sistem elektronik atau e-budgeting. Menurut Djarot, apabila terpilih nantinya ia akan membentuk satu ruangan khusus untuk menampung berbagai keluhan warga.
"Suap APBD, pungutan liar, ini adalah masalah kronis oleh sebab itu mindset dari ASN dan DPRD harus kita ubah dengan cara kami sudah punya pengalaman sistem elektronik atau e-budgeting sangat penting termasuk kami membentuk satu ruangan atas berbagai keluhan-keluhan yang ditimbulkan oleh pelayan yang ditimbulkan Pemprov Sumut," kata Djarot.
Sementara itu, Edy Rahmayadi mengatakan, sistem demokrasi Indonesia khususnya di Sumut itu sudah baik. Menurutnya, tidak ada yang salah aturan di Sumut, sudah dilakukan dan orang-orangnya yang menjaga orang orang terpilih.
"Salah sekali salah rakyat Sumut masih banyak yang baik. Yang kedua bersangkutan DPRD tugas DPRD sudah jelas membuat undang-undang. Jadi kalau sampai menerima pungli berasti manusianya tak beriman, makanya jangan sekali kali menggadaikan iman. Jangan salahkan, jangan mengkambinghitamkan Sumut. Sumut adalah geografinya nomor satu. Sumut sudah baik," kata Edy.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diisukan Isi Jabatan Strategis, Eks Kasad Dudung: Kalau Diperintahkan Siap
"Kalau misalkan diperintahkan, saya sebagai mantan prajurit saya siaplah apapun," kata Dudung
Baca SelengkapnyaJarak ke TPS Jauh, Ratusan Warga di Daerah Sumut Ini Harus Nyoblos di Rohil di Riau
Langkah itu diambil agar warga tetap bisa menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaJenderal Kehormatan TNI 'Ngabaso' Ditemani Komjen Polri, Warungnya Punya Eks Kasad
Berikut potret Jenderal kehormatan TNI 'ngebaso' ditemani oleh Komjen Polri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pidato Penutup Cak Imin: Tobat Dimulai dari Etika, Jangan Ugal-ugalan dan Mengangkangi Aturan
Pidato Penutup Cak Imin: Tobat Dimulai dari Etika, Jangan Ugal-ugalan dan Mengangkangi Aturan
Baca SelengkapnyaCurhat Pengungsi Gempa Bawean: Bantuan Lambat, Letak Dapur Umum Sangat Jauh
Kebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.
Baca SelengkapnyaModus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Baca SelengkapnyaMomen Hormat Dudung Bertemu Eks Kasad Mulyono, Jenderal Bersahaja Buang Pangkat Depan Prajurit
Dudung menyambut eks Kasad itu dengan hangat di rumahnya.
Baca SelengkapnyaTerungkap, Ini Alasan Camat Parung Panjang Icang Aliyudin Dimutasi
Kursi Camat Parungpanjang diisi oleh Chairuka Judhyanto yang sebelumnya menjabat Camat Ciomas.
Baca SelengkapnyaSegera Disahkan, RUU DKJ Atur soal Gubernur Jakarta Dipilih Melalui Pilkada hingga Dewan Aglomerasi
Terdapat tujuh poin dibahas dan disepakati DPR terkait RUU Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Baca Selengkapnya