Tak Cocok dengan Cara Zulkifli Hasan Kelola Partai, Elite PAN Ini Juga Pilih Mundur
Merdeka.com - Internal Partai Amanat Nasional (PAN) terus bergejolak. Bendahara Umum DPP PAN Nasrullah mengundurkan diri dan Sekretaris Dewan Kehormatan PAN Putra Jaya Husen menonaktifkan diri dari jabatannya, kini giliran Ketua DPP PAN, Agung Mozin mundur dari partai yang didirikan Amien Rais itu.
"Kalau saya mundur dari partai. Kalau Pak Nasrullah mundur (dari jabatan) karena dia masih nyaleg, mundur dari kepengurusan. Kalau Pak Putra Jaya memang sudah nonaktif juga," kata Agung saat dihubungi, Jumat (28/12).
Agung menjelaskan alasan memilih mundur dari PAN. Menurutnya, ada yang tidak beres ketika Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan mengelola partai.
"Orang mengelola partai itu kan berdasarkan kesepakatan bersama. Kesepakatan bersama itu dituangkan dalam AD ART dan pedoman partai. Itu kan yang jadi pegangan kita dalam berpartai," ungkapnya.
Menurutnya, Zulkifli kerap mengambil keputusan atas nama partai tanpa melalui mekanisme yang tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Hal itu menurutnya terjadi soal keputusan arah dukungan PAN pada pemerintah usai Pemilu 2014 atau dukungan pilkada.
Saat itu, PAN memutuskan untuk mendukung Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Namun tiba-tiba PAN memilih untuk mendukung pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla.
"Kongres kita memutuskan mendukung Prabowo-Hatta waktu itu. Artinya kita berada di koalisi merah putih. Tapi di tengah jalan tiba-tiba Zulhas mengambil keputusan pindah ke Jokowi," ungkapnya.
"Itu tidak melalui Rakernas. Maka saya orang pertama yang teriak waktu itu. Maka mereka melaksanakan yang namanya rakernas dan Rakernas itulah akhirnya terjadi perubahan ke Pak Jokowi," sambungnya.
Agung mengatakan kader PAN yang non aktif atau mengundurkan diri tidak hanya Bendahara Umum PAN Nasrullah dan dirinya. Tetapi ada beberapa lagi yang juga merasakan hal yang sama dan memilih hengkang dari partai.
"Oh bukan tiga orang, banyak sekali. Banyak sekali cuma memang yang lain itu pergi ya sudahlah enggak datang lagi ke partai. Nah saya juga enggak tahu kenapa kemudian berita ini jadi besar di media, saya juga kaget," ucapnya.
Diketahui, internal PAN memang tengah dirundung beberapa polemik. Baru-baru ini Nasrullah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Bendahara Umum PAN, dan disusul Sekretaris Dewan Kehormatan Putra Jaya Husen memilih menon-aktifkan diri dari kegiatan partai.
Selain itu, beberapa pendiri PAN juga mulai mengeluarkan suaranya. Mereka meminta Amien Rais mundur dari jabatannya sebagai Ketua Dewan Kehormatan PAN karena dianggap telah menyimpang dari prinsip partai.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ganjar Buka Peluang Gabung Kubu Anies-Cak Imin di Putaran Kedua Pilpres
Baca SelengkapnyaMenurut Rahmat, ucapan dan tindakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu tidak layak. Karena menjadikan tahiyatul akhir dalam salat sebagai candaan.
Baca SelengkapnyaSejumlah Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Lintas Iman mengingatkan para elite politik agar memberi narasi menyejukkan jelang pembacaan putusan MK.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pengumuman hasil rekapitulasi nasional perolehan suara Pilpres dan Pileg 2024, berdasarkan berita acara KPU nomor 218/PL.01.08-BA/05/2024.
Baca SelengkapnyaAnak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo mendorong PDIP dan PPP menggulirkan hak angket di DPR atas dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaUntuk gabungan suara partai politik ditambah caleg, PAN menduduki peringkat pertama yakni 244.983 Suara.
Baca SelengkapnyaPKS tak menutup kemungkinan berkoalisi dengan PDIP dan partai pengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD di putaran kedua Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, dia menghormati sikap dari fraksi di DPR yang telah menyatakan akan mendukung hak angket.
Baca Selengkapnya