Sutan: Ormas Anas Urbaningrum tak sebanding dengan Demokrat
Merdeka.com - Meskipun telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK, tak membuat mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum berhenti melakukan kegiatan politik. Anas bahkan tak ragu membentuk 'Rumah Pergerakan Indonesia' yang akan dilaunching besok di kediaman pribadinya di Duren Sawit, Jakarta Timur.
Mendengar kabar tersebut, Ketua DPP Partai Demokrat, Sutan Bhatoegana justru mendukung Anas membuat Ormas. Menurut dia, partainya sama sekali tidak keberatan bahkan mendorong mantan Ketua Umum HMI itu untuk membuat wadah menampung aspirasinya di Ormas tersebut.
"Saya kira Partai Demokrat malah ikut mendorong Pak Anas Urbaningrum membuat wadah untuk menyalurkan ide-ide yang cemerlang di Rumah Pergerakan itu," jelas Sutan kepada merdeka.com, Sabtu (14/9) malam.
Sutan mendukung hal tersebut dengan tujuan agar masyarakat memiliki wadah untuk membangun bangsa dan negara. Sutan juga tak persoalkan dengan tuduhan yang menyebut jika Ormas bentukan Anas ini akan lebih besar dan sukses ketimbang Partai Demokrat. Sebab, kata dia, Ormas Rumah Pergerakan dan Partai Demokrat jelas berbeda.
"Ya kan enggak ada masalah kalau lebih besar dari Partai Demokrat. Karena Partai Demokrat kan tidak pas dibandingkan dengan Ormas. Karena kan berbeda cara berjuangnya," tegas dia.
Ihwal status Anas yang menjadi tersangka namun masih beraktifitas, Sutan pun berpandangan, selagi tak ada Undang-Undang yang dilanggar, hal tersebut bukan sebuah persoalan. "Saya kira belum ada UU yang melarang tersangka buat Ormas. Jadi tidak masalah itu," pungkasnya.
Sebelumnya, M Rahmad, salah satu loyalis Anas, menyebut ormas baru ini akan lebih kuat ketimbang Partai Demokrat.
"Seluruh kekuatan Anas saat menjadi Ketua Umum Partai Demokrat bergabung dalam ormas ini, ditambah kekuatan-kekuatan lintas ormas, lintas partai dan lintas golongan," kata Rahmad lewat pesan singkat kepada merdeka.com, Sabtu (14/9).
"Dari sisi politik, kekuatan Pergerakan Indonesia akan lebih kuat dibanding partai yang pernah dipimpin Anas," kata mantan Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat ini.
Rahmad menyebut Anas, yang kini menjadi tersangka korupsi, adalah pimpinan ormas baru ini. "Pergerakan Indonesia tampil paling depan dalam pemberantas korupsi, penegakan hukum, melawan tirani kejahatan politik, dan keberpihakan kepada rakyat kecil," ujar Rahmad.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Anies, Cak Imin akan dapat meyakinkan masyarakat untuk memilih AMIN di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaAnggawira menilai Anies Baswedan lupa dengan sejarah soal pernyataannya orang dalam atau 'ordal'.
Baca SelengkapnyaDemokrat sering kali mendesak Anies untuk segera mengumumkan nama Cawapresnya, namun Anies dan NasDem tegaskan tunggu waktu yang tepat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pendukung paslon nomor urut 3 Ganjar-Mahfud yang tergabung dalam Progresif nonton bareng debat Capres dengan pendukung paslon 01 Anies-Cak Imin.
Baca SelengkapnyaAnies mengingatkan kepada pendukung untuk terus bekerja merangkul dan menguatkan masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan iming-iming jangka pendek.
Baca SelengkapnyaNasDem tak masalah jika Demokrat hengkang dari koalisi pengusung Anies.
Baca SelengkapnyaMenurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaAnies akan menyelaraskan tema debat sesuai dengan pengalaman yang ia peroleh selama menjabat gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaAnies-Cak Imin melepas Tim Hukum Nasional (THN) untuk menggugat hasil Pemilu 2024 Mahkamah Konstitusi atau MK.
Baca Selengkapnya