Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Survei SMRC: Di kalangan elite kapabilitas Jokowi kalah dengan Jusuf Kalla

Survei SMRC: Di kalangan elite kapabilitas Jokowi kalah dengan Jusuf Kalla Ceo Riset SMRC Djayadi Hanan. ©2018 Merdeka.com/Muhammad Genantan Saputra

Merdeka.com - Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) merilis hasil survei calon wakil presiden dari kualitas personal para figur. Kriteria personal cawapres ini dinilai dari integritas, kapabilitas, empati, akseptabilitas dan kontuinitas. Survei ini dibagi dengan tiga responden yakni penilaian elite, opinion leader dan massa pemilih nasional.

Ceo Riset SMRC Djayadi Hanan mengatakan, di kalangan elite nama politisi senior partai Golkar Jusuf Kalla (JK) lebih dipilih dibandingkan petahana Joko Widodo. Menurut dia, JK juga unggul dalam kapabilitas yakni kemampuan seseorang dengan pengetahuan, wawasan, kepintaran, dan pengalaman memimpin.

"Dari segi kapabilitas nama Jusuf Kalla mendapat nilai tertinggi dengan angka 7,7 di kalangan elite, lebih tinggi dibanding nama Joko Widodo yang hanya 7,6," kata Djayadi di kantor SMRC, Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (5/6).

Meski demikian penilaian elite dari segi empati, integritas, akseptabilitas, dan kontinuitas, nama Jokowi masih di atas Jusuf Kalla. JK sendiri dari empat karakter itu konsisten di urutan kedua.

"Elite menilai Jokowi adalah tokoh dengan rata rata skor paling tinggi (di empati, integritas, akseptabilitas, kontinuitas). Setelah Jokowi adalah Jusuf Kalla," ujar Djayadi.

Responden dalam survei ini kalangan elite merupakan para tokoh besar politikus, teknokrat senior, intelektual nasional, dan pengusaha yang termasuk ke dalam 50 orang terkaya di Indonesia. Total elite yang didatangi menjadi responden adalah 12 orang. Mereka di wawancarai secara mendalam.

Kemudian, untuk penilaian opinion leader tak jauh berbeda dari penilaian elite. Nama Jokowi tetap dalam posisi teratas dibuntuti oleh Jusuf Kalla. Opinion leader sendiri merupakan orang-orang yang ikut bersuara dan membentuk pendapat publik seperti pengamat, intelektual, pimpinan redaksi, atau peneliti yang sering muncul di media massa. Total responden 93 orang.

"Adapun tokoh yang masuk 5 besar setelah Jokowi dan JK menurut penilaian opinion leader secara berurutan adalah Mahfud MD, Airlangga Hartarto, Chairul Tanjung, Sri Mulyani Indrawati, dan Said Aqil Siradj," tutur Djayadi.

Terakhir dari survei massa pemilih nasional nama karakter Jokowi masih dipilih masyarakat dengan skor 85. Diikuti Gatot Nurmantyo 83 dan Mahfud MD 81. Kemudian Prabowo Subianto 81 dan Sri Mulyani 81. Lalu Jusuf Kalla dan TGB Zainul Majdi 80 serta Anies Baswedan 77.

"Opini massa pemilih nasional menyukai atau menerima tokoh-tokoh diluar Jokowi, Jusuf Kalla dan Prabowo adalah Gatot Nurmantyo, Sri Mulyani Indarwati, Mahfud MD, Zainul Majdi, dan Anies Baswedan," paparnya.

Massa pemilih nasional adalah semua warga negara Indonesia yang punya hak pilih yang dipilih secara random (Survei nasional). Total respondennya 2.206 orang. Survei menggunakan metode multistage rendom sampling dengan margin error 2,1 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

Nama-nama tokoh yang dirilis SMRC sendiri adalah Agus Harimurti Yudhoyono, Ahmad Heryawan, Airlangga Hartarto, Anies Baswedan, Budi Gunawan, Chairul Tanjung, Gatot Nurmantyo, Grace Natalie, Joko Widodo dan M Roharmuziy,

Kemudian ada Sohibul Iman, Yusril Ihza Mahendra, Zainul Majdi, Jusuf Kalla, Mahfud MD, Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto, Puan Maharani, Said Aqil Siraj, Sri Mulyani Indarwati, Syafiruddin dan Zulkifli Hasan.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jusuf Kalla Ingatkan Jokowi Netral, Moeldoko: Lihat Secara Jernih, Jangan Subjektif
Jusuf Kalla Ingatkan Jokowi Netral, Moeldoko: Lihat Secara Jernih, Jangan Subjektif

Menurut Moeldoko, pandangan JK subjektif dan tidak melihat secara utuh.

Baca Selengkapnya
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat

Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Wapres Jusuf Kalla Blak-blakan Perjalanan Jokowi Menjadi Presiden: Bahaya!
VIDEO: Wapres Jusuf Kalla Blak-blakan Perjalanan Jokowi Menjadi Presiden: Bahaya!

Jusuf Kalla berbicara mengenai rekam jejak Presiden Jokowi

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jusuf Kalla Ingatkan Pemimpin Jangan Emosional: Urusan Bangsa Ini Banyak, Pikiran Harus Tenang
Jusuf Kalla Ingatkan Pemimpin Jangan Emosional: Urusan Bangsa Ini Banyak, Pikiran Harus Tenang

Jusuf Kalla mengatakan, pemimpin harus memiliki gagasan dan bersikap tenang dalam memimpin bangsa Indonesia.

Baca Selengkapnya
VIDEO: JK Sentil Pembagian Bansos Pemerintah Jelang Pemilu Caranya Harus Benar!
VIDEO: JK Sentil Pembagian Bansos Pemerintah Jelang Pemilu Caranya Harus Benar!

Jusuf Kalla mengkritik cara pembagian bantuan sosial atau bansos yang dilakukan pemerintahan Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla Ogah Tanggapi Wacana Pertemuan Jokowi-Megawati: Tunggu Saja
Jusuf Kalla Ogah Tanggapi Wacana Pertemuan Jokowi-Megawati: Tunggu Saja

Politisi senior Golkar ini hanya meminta publik menunggu saja.

Baca Selengkapnya
Jusuf Kalla akan Bertemu Megawati, Idrus Marham Ingatkan Tak Bawa Nama Golkar
Jusuf Kalla akan Bertemu Megawati, Idrus Marham Ingatkan Tak Bawa Nama Golkar

Jusuf Kalla berencana untuk bertemu Megawati. Pertemuan itu akan turut membahas hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Kabar Jokowi Mau Gabung Golkar, Jusuf Kalla Ingatkan Aturan Jadi Ketua Umum
Kabar Jokowi Mau Gabung Golkar, Jusuf Kalla Ingatkan Aturan Jadi Ketua Umum

JK mengingatkan jika bergabung dengan Partai Golkar tidak serta-merta bisa menjadi pengurus apalagi menjadi ketua umum.

Baca Selengkapnya