Survei: 54,2 Persen Responden Tak Setuju Pilkada Tetap Digelar
Merdeka.com - Keputusan pemerintah menjalankan Pemilihan Kepala Daerah Serentak 9 Desember 2020 ternyata tidak sejalan lurus dengan keinginan masyarakat. Dari hasil survei Charta Politika menunjukan sebanyak 54,2 persen responden memilih tak setuju apabila Pilkada tetap berlangsung.
"Terkait dengan Pilkada yang akhirnya diputusakan 9 Desember nanti, dengan catatan apabila vaksin belum ditemukan. 54 persen responden menyatakan tidak setuju. Jadi saya pikir ini PR untuk Pak Tito dan penyelenggara pemilu," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya saat webinar, Rabu (22/7).
Sementara kepada responden yang menyatakan setuju hanya 31,8 persen untuk Pilkada tetap dilangsungkan dan 14,1 persen responden menjawab tidak tahu. Hasil selanjutnya terkait keinginan responden untuk tetap datang ke TPS saat hari pemungutan suara.
Memunculkan angka sebanyak 34.9 persen responden menyatakan tetap datang ke TPS, lalu 10,2 persen memilih tak datang dan responden tidak tahu/tidak jawab mencapai 55 persen.
"Betul hanya 10 persin menyatakan tak datang ke TPS tapi lebih banyak yang tidak tahu dan tidak jawab. Jadi bukan tidak mungkin ini akan menjadi tantangan terbesar selama pelaksanaan Pilkada 2020 langsung. Walaupun KPU merasa cukup mampu untuk menjalankannya," ujar Yunarto.
Survei tersebut diambil dari kurun waktu 6–12 Juli 2020 di 34 provinsi di Indonesia melalui wawancara telepon dengan metode random sampling. Sampel yang digunakan sebanyak 2.000 responden secara acak dari kumpulan sampel survei tatap muka yang dilakukan oleh Charta Politika. Untuk margin of error–MoE) sebesar +2,19% pada tingkat kepercayaan (level of confidence) 95 persen.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei Populi Center: 79,9 Persen Masyarakat Ingin Pilpres Satu Putaran
Kebanyakan responden ingin mengetahui segera siapa yang menggantikan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSurvei Pilpres Terbaru Indikator: 38,8% Anggota Aktif NU di Jatim Dukung Capres Pilihan Jokowi
Survei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca SelengkapnyaSurvei Temukan Fakta: Jokowi Efek Tak Mampu Dongkrak Elektabilitas PSI, Ini Penyebabnya
80 persen pemilih puas atas kinerja Presiden Joko Widodo
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Reaksi Santai Ganjar Elektabilitas di Jatim di Bawah Prabowo: Masing-Masing Pollster Hasilnya Beda
Menurut Ganjar, hasil setiap lembaga survei yang melakukan jajak pendapat terhadap masyarakat berbeda-beda.
Baca SelengkapnyaCharta Politika: 76,3% Responden Puas Kinerja Pemerintahan Jokowi, Alasan Utama Pembangunan Infrastruktur
Charta Politika menilai kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah tergolong baik
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaIndikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain
Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaJenderal Agus Subiyanto Sebar 446.219 Prajurit TNI untuk Amankan Pemilu
446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaPemilih Didominasi Kaum Milenial, Survei Terbaru Sebut Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
Survei yang selesai mereka lakukan pada 6 Februari itu menemukan bahwa elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 53,5 persen.
Baca Selengkapnya