Stagnan di Survei, BPN Maksimalkan Debat dan TKN Salahkan Kampanye Hitam
Merdeka.com - Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Imelda Sari menilai, stagnansi dari presentase elektoral dua pasang calon Presiden-Wakil Presiden di Pilpres 2019 karena pola survei yang sama.
Dalam diskusi dengan tema Mengukur Berbagai Hasil Survei di Cikini, Jakarta Pusat, politisi Partai Demokrat itu mengatakan, bisa saja ketika mengajukan pertanyaan kepada responden, lembaga survei tidak mengangkat beberapa hal. Sehingga responden, yang tidak terakomodir, tidak menjawab dan berdampak pada persentase.
"Kami melihat ada perubahan yang mungkin tidak dibacakan oleh (lembaga) survei," ujar Imelda, Rabu (20/3).
Kendati dari setiap hasil survei pasangan capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga kerap tertinggal dari paslon 01 Jokowi-Ma'ruf, Imelda optimis elektoral Prabowo-Sandi akan terus positif hingga hari pencoblosan 17 April.
Terlebih lagi, belum ada hasil survei pasca perhelatan debat ketiga dengan peserta Ma'ruf Amin dan Sandiaga pada 17 Maret lalu.
Dia juga menegaskan, Badan Pemenangan Nasional (BPN) optimis debat ketiga lalu dan debat selanjutnya mampu mendongkrak elektoral Prabowo-Sandi. Sebab dengan momen itu, kata Imelda, diharapkan bisa menggaet pemilih yang belum menentukan pilihan, undecided voters.
Merujuk hasil survei terbaru dari Litbang Kompas Jokowi-Maruf mendapat perolehan suara 49,2 persen, sedangkan Prabowo-Sandi 37,4 persen. Sebanyak 13,4 persen masih merahasiakan pilihannya dan margin of error kurang lebih 2,2 persen.
Pemilih yang masih merahasiakan pilihan itulah yang disebut Imelda akan disasar pihak BPN saat berkampanye.
"Faktornya bukan hanya rapat umum (kampanye terbuka), menurut saya yang menentukan undecided voters," ujarnya.
Faktor Kampanye Hitam
Lain halnya dengan Imelda. Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Garda Maharsi menganggap, stagnansi presentase dikarenakan banyaknya kampanye hitam yang menyasar Jokowi-Ma'ruf.
Meski pasangan calon nomor urut 01 unggul namun dikarenakan kampanye hitam hal itu mempengaruhi elektoral Jokowi-Ma'ruf.
"Penurunan terjadi akibat ada upaya sistematis bukan lagi negatif campaign, tapi black campaign," ujar Garda.
Sementara pengamat politik Emrus Sihombing menilai kinerja partai politik di masing-masing koalisi sebagai penyebab stagnansi elektoral.
Ia menyebut, sebagai petahana, Jokowi sedianya dalam berkampanye tidak lagi membeberkan keberhasilannya selama masa jabatannya. Hal itu menurut Emrus adalah tugas para menteri sebagai pembantu Presiden.
"Jokowi disibukan keberhasilan pembangunan itu harusnya tupoksi menteri," kata Emrus.
Sementara Prabowo-Sandi, menurut Emrus, kurang berkomunikasi dengan kelompok-kelompok masyarakat. Di penghujung masa-masa kampanye sedianya pasangan yang didukung Partai Gerindra, PAN, PKS, Demokrat, dan Berkarya harus secara intensif menyasar banyak kelompok masyarakat.
"Saya katakan Prabowo sudah lakukan maksimal tinggal intensifkan komunikasi antar pribadi di kelompok-kelompok masyarakat," tandasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
TPN Ganjar Nilai Survei Prabowo di Atas 50 Persen sebagai Bentuk Intimidasi dan Pengondisian
Ia menduga survei-survei yang dimunculkan hari ini merupakan bagian tak terpisahkan dari upaya pengondisian untuk memainkan psikis publik.
Baca SelengkapnyaTKN Ingatkan Parpol Pengusung Ganjar dan Anies Gabung Koalisi Ikut Aturan Main Prabowo-Gibran
TKN tidak mempermasalahkan apabila parpol pengusung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar maupun Ganjar Pranowo-Mahfud MD menolak tawaran gabung koalisi.
Baca SelengkapnyaTKN Temukan Dugaan Mobilisasi Pemilih Berambut Cepak dan Berbadan Tegap di Dramaga Bogor
TKN Prabowo-Gibran menemukan dugaan kecurangan pemilu 2024 berupa mobilisasi pemilih secara ilegal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bansos Bergambar Prabowo-Gibran, TPN Lakukan Investigasi dan Bakal Lapor ke Bawaslu
Bansos merupakan program pemerintah, sehingga tidak benar jika hanya diklaim salah satu paslon.
Baca SelengkapnyaSurvei Terbaru Ganjar-Mahfud Posisi Buncit, Ketua TPN: Kami Fokus ke Kampanye, Agar Rakyat Memilih yang Tepat
Kampanye akbar diyakini dapat mendobrak suara masyarakat pada saat pencoblosan nantinya.
Baca SelengkapnyaBerkali-kali Kampanye di Jateng, Hasil Survei Poltracking Ungkap Suara Ganjar-Mahfud Malah Turun
Hanta Yuda menilai, jika tren ini konsisten maka suara Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud bisa berimbang di Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaBukan TNI Polri, Ini adalah Garda Terdepan yang Mengawal KPU di Tahun Pemilu
Bukan TNI dan Polri, ini adalah satuan yang menjadi garda terdepan dalam mengawal KPu di tahun pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPemprov Jabar Ingatkan Tempat Hiburan Malam Tak buat Gaduh Selama Ramadan, Polisi Gencar Patroli Awasi Balap Liar
Kegiatan SOTR kerap disertai dengan iring-iringan kendaraan bermotor pada malam hari jelang subuh
Baca SelengkapnyaMendagri Tito Ingatkan Satpol PP Tegas Tapi Humanis Jaga Pelaksanaan Pilkada November 2024
Tito Karnavian, dalam sambutannya menekankan peran strategis Satpol PP dan Satlinmas dalam menjaga situasi kondusif selama tahapan pemilu dan pilkada.
Baca Selengkapnya