Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Soal cawapres, Puan sebut 'Pandangan JK perlu didengar Pak Jokowi dan Bu Mega'

Soal cawapres, Puan sebut 'Pandangan JK perlu didengar Pak Jokowi dan Bu Mega' Jusuf Kalla kunjungi Posyandu di Solo. ©2018 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Politisi PDI perjuangan Puan Maharani mengaku tidak mengetahui kebenaran keterlibatan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) yang santer dikabarkan sebagai ketua tim internal penjaringan calon wakil presiden untuk Joko Widodo pada Pemilu 2019.

"Saya enggak tahu (Soal ketelibatan JK). PDIP itu pembahasannya hanya dibahas tertutup terbatas internal," ujar dia di Kantornya, Jakarta Pusat, Jumat (23/3).

Meski posisi JK masih teka-teki, Puan memandang sosok mantan Ketua Umum Partai Golkar itu sebagai salah satu politisi yang perlu didengar pendapatnya.

"Pandangan Pak JK akan menjadi salah satu hal baik, tentu saja bukan hanya akan didengar Pak Jokowi, tapi juga akan didengar oleh Ketua Umum Bu Mega," lanjut dia.

Puan menilai, JK sebagai politisi senior yang matang. Selain pengalaman politiknya, pandangannya terhadap Pilpres 2019 bisa membantu Jokowi.

"Tentu pandangan bagaimana Cawapres 2019 bisa membantu Pak Jokowi lebih baik," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, nama Wapres JK disebut-sebut sebagai bagian dari tim internal penjaringan cawapres Jokowi. Saat dikonfirmasi, JK justru mengaku belum mendengar soal tim tersebut.

"Oh gitu, saya belum dengar malah," kata Kalla di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis 22 Maret 2018.

Reporter: RadityoSumber: Liputan6.com

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa

Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa

Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Gibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar

Gibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi Peringatkan KPU: Keteledoran Berbahaya, Berdampak Besar pada Politik!

Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan

Jokowi: Pemilu Harus Menggembirakan, Bukan Meresahkan dan Menakutkan

Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Respons Istana Soal Kabar Jokowi Jadi Kader Sejak Tahun 1997 dan Ketum Golkar

Respons Istana Soal Kabar Jokowi Jadi Kader Sejak Tahun 1997 dan Ketum Golkar

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.

Baca Selengkapnya
Menebak Arah Langkah Jokowi Usai Tidak Jabat Presiden

Menebak Arah Langkah Jokowi Usai Tidak Jabat Presiden

Ternyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja

Baca Selengkapnya
Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral

Jokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral

Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024

Baca Selengkapnya