Soal Cawapres, PDIP tegaskan Jokowi tak tunggu Prabowo atau MK
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, mengatakan, dalam pertemuan antar Sekjen parpol pendukung Jokowi di Istana Bogor, Selasa 31 Juli 2018 kemarin, memang disinggung soal Cawapres. Meskipun, dia menegaskan itu sudah ranah Jokowi dengan para Ketum Parpol.
"Jokowi sempat sampaikan ketika berada di tempat beliau, menyampaikan berbagai perkembangan terhadap Cawapres," ucap Hasto di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (1/8).
Dia pun membantah, pihaknya atau Jokowi menunggu kubu Prabowo untuk mengumumkan nama Cawapresnya. Menurutnya setiap partai sampai tanggal 10 Agustus 2018 akan terus melakukan konsolidasi.
"Kita tidak menunggu ya. Karena KPU kan beri kesempatan pada 4 Agustus sampai 10 Agustus. Pada tanggal-tanggal itu partai-partai itu, juga lakukan konsolidasi. Sehingga, tentu saja tahapannya Pak Jokowi ketemu seluruh ketum Parpol, kemudian akan diumumkan bersama-sama pada momentum yang tepat," ungkap Hasto.
Dia menilai wajar jika ada yang menebak-nebak kapan waktunya Jokowi untuk mengumumkan, dikaitkan dengan kebiasaannya.
"Intinya antara 4-10 Agustus. Kita cari terbaik dan tentu saja masing-masing dengan strategi masing-masing," tukas Hasto.
Putusan MK
Hasto memberi sinyal, partainya tidak akan menunggu putusan MK. Pasalnya, tidak bisa diintervensi putusan di lembaga tersebut.
Diketahui, uji materi masa jabatan Presiden dan Wapres tengah diuji di MK. Dimana, dari uji materi tersebut, membuat sinyal Jusuf Kalla boleh maju lagi menguat.
"Ya MK ini kan bersifat independen ya, kita tidak boleh intervensi secara politik. Karena hukum itu dirumuskan dengan sangat baik dan seluruh suasana kebatinan oleh para pendiri bangsa," jelas Hasto.
Karenanya, dia mengatakan pihaknya tetap menghormati hak atas pihak yang melakukan uji materi tersebut. Dimana, soal nama Cawapresnya Jokowi akan tetap berjalan.
"Kita hormati hak untuk melakukan judical review, tetapi proses tetap berjalan," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan akan bertemu ketua umum partai politik (parpol).
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif
Baca SelengkapnyaJokowi secara bergantian sudah bertemu dengan Prabowo Subianto, Airlangga dan Zulkifli Hasan
Baca SelengkapnyaKeanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.
Baca SelengkapnyaJokowi bertemu dengan Prabowo dan putra sulungnya pada Rabu malam (14/2).
Baca Selengkapnya