SBY: Belum saatnya Demokrat bicara Capres dan Cawapres 2019
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) enggan berkomentar banyak soal persiapan Pemilu Presiden 2019. SBY menegaskan terlalu dini jika Partai Demokrat bicara pasangan calon presiden dan wakil presiden 2019.
"Tahun 2017 ini terlalu dini bagi Demokrat berbicara siapa yang akan di usung Demokrat sebagai pasangan capres dan cawapres 2019, belum saatnya," kata SBY saat membuka Rakernas Partai Demokrat di Mataram, Nusa Tenggara Barat, seperti dilansir Antara, Senin (8/5).
Ia menuturkan, setahun ke depan masih banyak agenda dan persoalan bangsa dan harus diatasi oleh negara.
"Rakyat akan sedih jika para elit sibuk gaduh dan membuang waktu untuk berebut kekuasaan 2019," jelasnya.
Menurutnya, jika dalam Pilpres 2004-2009, Partai Demokrat berhasil dan di tahun 2014, Demokrat tidak mengusung capres dan cawapres. Maka, di Pilpres 2019, SBY optimis Demokrat akan mengusung capres dan cawapres.
"Insya Allah dalam 2019 Demokrat akan mengusung capres dan cawapres. Namun yang dipersiapkan saat ini belum ada, belum ditentukan pasangan," tegas SBY.
Meski demikian, mantan Presiden ke-6 itu mengatakan capres dan cawapres yang nantinya di usung itu, bisa berasal dari kader partai ataupun di luar kader partai asalkan dalam koalisi setia yang kuat.
"Yang jelas bagi Demokrat pada saatnya punya calon yang di usung," tutup SBY.
(mdk/msh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, Cak Imin akan dapat meyakinkan masyarakat untuk memilih AMIN di Pilpres 2024
Baca Selengkapnyamasyarakat yang tidak puas dengan kinerja Jokowi lebih banyak memilih Anies-Muhaimin
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi hanya menyebut, sebaiknya debat capres nanti malam disaksikan saja.
Baca SelengkapnyaPeran aktif relawan tersebut menjadi hal yang sangat penting.
Baca SelengkapnyaAnies akan menyelaraskan tema debat sesuai dengan pengalaman yang ia peroleh selama menjabat gubernur DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKampanye merupakan kegiatan konstitusional, berbeda dengan urusan konser dan urusan non pemilu lainnya.
Baca SelengkapnyaIndonesia akan memilih pemimpin baru pada 14 Februari 2024
Baca SelengkapnyaMenjelang pemilu 2024, Megawati mengajak seluruh rakyat Indonesia bahwa pemilu itu adalah untuk rakyat sendiri.
Baca Selengkapnya