Sandiaga sayangkan UGM batalkan seminar kebangsaan yang dihadiri timsesnya
Merdeka.com - Universitas Gadjah Mada (UGM) membatalkan sepihak acara Seminar Kebangsaan yang rencananya akan diisi oleh anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Sudirman Said dan Ferry Mursyidan Baldan. Sandiaga sudah mengetahui hal tersebut dari Sudirman Said.
"Menurut Pak Dirman itu sangat last minute dan tentunya kita harus patuhi segala peraturan dan menurut Pak Dirman tidak ada keputusan yang dilanggar, tapi tiba tiba ada keputusan seperti itu," katanya di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara, Sabtu (13/10).
Menurut Sandi, mimbar akademik merupakan tempat terbuka bagi siapapun. Dia mengharapkan semua pihak menghargai keterbukaan menyampaikan suatu pandangan.
"Kalau untuk menyampaikan satu pandangan aja sekarang udah dilarang dilarang apakah akan menjadi sesuatu preseden yang baik? Itu perlu dipertanyakan," ucapnya.
Soal pembatalan itu, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini sudah memprediksi akan dibatalkan. Dia mencontohkan jika mendapat undangan dari para pengusaha, acara akan di gagalkan.
"Kita makasih banget Pak biasanya pengusaha itu gak ada yg mau lho ngundang saya lho, ini pengusaha nekat semua ini. Biasanya kalau pengusaha cari aman, last minute mau ada pertemuan terus digagalin. Itu mungkin sama yg dihadapi oleh pak Dirman," tukas Sandi usai diskusi bersama para pengusaha Tionghoa.
Meski demikian, Sandiaga tidak mau komplain soal pembatalan seminar tersebut. Baginya, sebagai bagian yang ingin memperbaiki bangsa khususnya bidang ekonomi, pihaknya terus berjuang penuh.
"Walaupun dilarang larang kebenaran atau pandangan itu harus terus diungkap," pungkasnya.
Universitas Gadjah Mada (UGM) membatalkan sepihak acara Seminar Kebangsaan yang rencananya akan diisi oleh anggota Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Sudirman Said dan Ferry Mursyidan Baldan. Ferry yang diundang sebagai pembicara, belum tahu pasti apa alasan pihak kampus melarang seminar itu berlangsung.
"Kami juga belum tahu kenapa seminar semacam ini dilarang. Ini UGM loh. Dan ini kan mahasiswa yang menyelenggarakan," ujar Ferry Mursyidan Baldan, di Jakarta, Jumat (12/10).
Direktur Relawan Pasangan Calon Presiden Prabowo-Sandi ini juga merasa heran dengan keputusan pihak UGM. Apalagi semua persyaratan dalam menyelenggarakan kegiatan di kampus itu sudah dipenuhi oleh panitia.
"Mereka (mahasiswa UGM) sudah izin. Semua prosedur juga sudah dipenuhi. Kok tiba-tiba dibubarkan. Aneh. Selama jadi aktivis mahasiswa belum pernah saya menemukan kejadian seperti ini. Baru sekarang begini," tuturnya.
Mantan menteri Agraria dan Tata Ruang era Jokowi itu menyesalkan pihak kampus yang bersikap tidak demokratis. Padahal dirinya tidak ada niat untuk mengkampanyekan Prabowo-Sandi.
"Padahal kami kan tidak melakukan kampanye. Tidak menggunakan atribut, apalagi mengajak mereka memilih salah satu peserta pemilu atau pasangan capres," ungkap dia.
"Ini apalagi katanya ada ancaman bahwa panitia mau di DO jika tetap menyelenggarakan acara. Ada apa ini? Baru sekarang seperti ini," ujar Ferry.
Ketua panitia seminar kebangsaan UGM, Jibril Abdul Aziz mengakui mendapat ancaman drop out (DO) dari pihak kampus. Hal itu muncul seiring dengan keputusan mendadak dari Fakultas Peternakan UGM yang mencabut izin pemakaian auditorium sebagai lokasi seminar. Mahasiswa Fakultas Peternakan UGM angkatan 2014 itu mengaku tidak mengetahui persis alasan ancaman yang dilontarkan tersebut.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ramai-Ramai Guru Besar dan Sivitas Akademika Kritik Pemerintah, Sandiaga: Masukan Positif, Sikapi dengan Bijak
Sandiaga menilai apa yang disampaikan sivitas akademika merupakan realita demokrasi yang harus dihormati.
Baca SelengkapnyaMahasiswa UGM Kecelakaan saat Mau Sidang Skripsi, Sebelum Meninggal Bilang ‘Aku Mau Sidang’
Dewi tetap diwisuda dan mendapatkan ijazah sarjana diwakilkan oleh orangtuanya
Baca SelengkapnyaSandiaga Berbagi Pengalaman Debat Cawapres Kepada Mahfud: Beliau Sangat Mumpuni Bisa Jawab Diinginkan Masyarakat
Menurut Sandiaga, Mahfud tinggal menyampaikan pesan berdasarkan pengalaman dimilikinya bisa diterima masyarakat luas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rektor Universitas Pancasila Mangkir Hari Ini, Pemeriksaan Dijadwalkan Ulang 29 Februari
ETH meminta penundaan pemeriksaan hingga Kamis, 29 Februari
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Universitas Selamatkan Demokrasi, Anies: Kampus Bicara Setelah Tangkap Suara Rakyat
nies Baswedan mengaku senang berbagai kampus turut menyuarakan kepeduliannya terhadap kondisi demokrasi.
Baca SelengkapnyaSivitas Akademika Unipdu Jombang Serukan Pemilu Damai dan Tolak Politik Praktis
Mahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca SelengkapnyaMasa Tenang Pemilu, Anies Baswedan Reuni Bareng Teman SMA di Kediamannnya
Masa tenang mulai 11 Februari hingga 13 Februari mendatang sebelum pencoblosan 14 Februari.
Baca SelengkapnyaGerakan Petisi Selamatkan Demokrasi Meluas di Perguruan Tinggi, Airlangga: Itu Satu Dua Orang, Biasa Saja
Airlangga sebagai alumni UGM menganggap sikap tersebut sebagai pilihan sejumlah orang.
Baca SelengkapnyaGuru Besar Perguruan Tinggi buat Petisi Kritik Pemerintah, Anies: Kampus Tidak Diam Saksikan Kondisi Bangsa
Anies menilai sikap kritik dari civitas akademik sejalan dari apa yang selama ini disuarakan
Baca SelengkapnyaSerangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza Terekam dalam Laporan Langsung Reporter TV
Serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza Terekam dalam Laporan Langsung Reporter TV
Baca Selengkapnya