Saat Aa Gym masuk bursa calon pemimpin Jawa Barat
Merdeka.com - Dalam survei yang dirilis Indo Barometer, terkait Pilgub Jabar pada 2018 mendatang tingkat keterkenalan Aa Gym cukup tinggi yakni 94,9 persen. Aa Gym hanya kalah dari Deddy Mizwar nyaris sempurna yakni mencapai 99 persen. Keterkenalan Aa Gym mengalahkan Desy Ratnasari 94,9 persen, Dede Yusuf 92,4 persen dan Ridwan Kamil 88,8 persen. Bahkan untuk tingkat kesukaan Aa Gym juga memiliki persentase tinggi yakni 80,2 persen.
Dai kondang Abdullah Gymnastiar atau akrab disapa Aa Gym menyatakan tidak memiliki ambisi untuk menjadi Gubernur Jawa Barat. "Secara pribadi, alhamdulillah tak ada ambisi sama sekali menginginkan jabatan (sebagai gubernur Jabar)," kata Aa Gym.
Survei Indo Barometer itu digelar di 27 kabupaten dan kota pada 17-23 Mei lalu dengan jumlah responden 800 orang, margin off error 3,46 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Aa Gym emoh menanggapi berlebih hasil survei yang menempatkan posisinya menjadi kandidat yang cukup diperhitungkan di Pilgub Jabar. Bagi dia, amanah menjadi seorang pemimpin apalagi dengan skala yang cukup luas adalah hal yang amat besar untuk dipertanggung jawabkan baik di dunia dan akherat.
"Karena itu adalah amanah yang amat besar dan berat yang harus dipertanggungjawabkan dunia dan akherat," terangnya.
Aa Gym pun berharap agar Jabar nantinya memiliki pemimpin adil. "Kita doakan bersama saja agar Jawa Barat yang rakyatnya berjumlah 47,3 juta dan 97 persennya umat Islam dikaruniai pemimpin yang adil, yang takut kepada Allah," katanya.
Selain itu Aa Gym juga menginginkan pemimpin di Jabar memiliki akidah yang benar dan bersih, serta menjadi seorang ahli ibadah dan berakhlak mulia. Pemimpin juga harus mampu membimbing masyarakat menuju akhlak yang baik dan berkarakter kuat.
"Sehingga nanti akan ada mencintai dan dicintai masyarakat Jawa Barat khususnya," imbuhnya.
Aa Gym sendiri menyatakan tidak memiliki ambisi untuk menjadi Gubernur Jawa Barat. Sebab amanah menjadi seorang pemimpin apalagi dengan skala yang cukup luas adalah hal yang amat besar untuk dipertanggungjawabkan baik di dunia dan akhirat.
"Karena itu adalah amanah yang amat besar dan berat yang harus dipertanggungjawabkan dunia akhirat," ungkapnya.
"Namun yang menentukan takdir adalah Allah ta'alaa, yang tertera dalam Qs Ali Imran ayat 26. Jadi kita harus siap dengan apapun yang Allah tentukan dan menjalani sebaik baiknya," ucapnya menambahkan.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
margin of error yang diterapkan sebesar ±2,9%, pada tingkat kepercayaan 95%
Baca SelengkapnyaTingkat elektabilitas pasangan capres-cawapres juga mengalami dinamika yang mirip.
Baca SelengkapnyaTercatat, paslon nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mampu kuasai hampir seluruh wilayah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pada survei terbaru 23-24 Desember 2023, elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai angka 46,7 persen. Angkanya terus naik dari November 2023.
Baca SelengkapnyaSampel sebanyak 1.217 responden dipilih melalui kombinasi random digital dialling (RDD) (265 responden) dan double sampling (952 responden).
Baca SelengkapnyaBurhanuddin menyebutkan, kepuasan terhadap kinerja Presiden mayoritas tercatat di tiap segmen demografi warga dan setiap wilayah.
Baca SelengkapnyaSurvei dilakukan Lembaga Indikator Politik Indonesia pada 28 Januari sampai 4 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaTren dari pemilih NU ke paslon 02 meningkat dari Desember 2023 40,7 persen menjadi 48,2 persen di Januari 2024
Baca SelengkapnyaHasil survei 77,2 persen masyarakat merasa puas dengan kinerja presiden Jokowi, sementara 22 persen merasa kurang puas.
Baca Selengkapnya