Survei Indikator: 76% Publik Puas Kinerja Jokowi, Tapi Kondisi Ekonomi dan Hukum Dinilai Buruk
margin of error yang diterapkan sebesar ±2,9%, pada tingkat kepercayaan 95%
jokowi![Survei Indikator: 76% Publik Puas Kinerja Jokowi, Tapi Kondisi Ekonomi dan Hukum Dinilai Buruk](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsCover/2024/2/29/1709197996043-ak6ut.jpeg)
margin of error yang diterapkan sebesar ±2,9%, pada tingkat kepercayaan 95%
![Survei Indikator: 76% Publik Puas Kinerja Jokowi, Tapi Kondisi Ekonomi dan Hukum Dinilai Buruk](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/2/29/1709197873992-4o94t.jpeg)
Survei Indikator: 76% Publik Puas Kinerja Jokowi, Tapi Kondisi Ekonomi dan Hukum Dinilai Buruk
Sebanyak 76% publik merasa puas dengan kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Yakni, 49,6% merasa cukup puas dan 27% menilai sangat puas.
Demikian temuan Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia.
- Survei Indikator: Kepercayaan pada Kinerja Presiden Jokowi Masih Tinggi Sebesar 72,9 Persen
- Survei Indikator Politik: 76,5% Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi Karena Bansos
- Survei Indikator: Kepuasan Atas Kinerja Presiden Jokowi Capai 80 Persen
- Survei Indikator Politik: 74,8 Persen Pemilih Ganjar-Mahfud Puas Kinerja Jokowi
- VIDEO: Dampingi Jokowi Temui PM Singapura, Adab Prabowo Tak Mau Injak Karpet Jadi Sorotan
- BPJS Kesehatan KRIS: Satu Ruangan 4 Bed, Kamar Mandi Dalam, Ada AC, Pria dan Wanita Dipisah
Namun, hasil tersebut berbanding terbalik dengan temuan indikator terkait kondisi ekonomi nasional dan penegakkan hukum di dalam negeri.
27,9% publik menilai kondisi ekonomi nasional buruk, sedangkan 12,7% lainnya merasa sangat buruk.
![Survei Indikator: 76% Publik Puas Kinerja Jokowi, Tapi Kondisi Ekonomi dan Hukum Dinilai Buruk](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/2/29/1709197887291-9vgdtj.jpeg)
Untuk penegakkan hukum nasional sendiri, 19,7% responden menilai buruk dan 13,8% lainnya merasa sangat buruk.
Peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengatakan dua minggu sebelum Pemilu 2024 dilaksanakan, tercatat responden menilai kondisi ekonomi nasional baik atau sangat baik.
"Sebelum pemilu itu kondisinya banyak yang mengatakan positif kondisi ekonomi nasional 12 sampai 13 Febuari. Artinya, pemilu pada saat itu persepsi publik terkait kondisi ekonomi nasional lebih baik,"
kata Burhanuddin, dalam paparannya secara daring, Rabu (28/2).
merdeka.com
"Ketimbang yang kita temukan hari ini, jadi ada beberapa hari perbedaanya kurang lebih sekitar hampir dua minggu setelah pemilu dilakukan kita temukan mereka yang mengatakan ekonomi nasion buruk itu lebih banyak ketimbang baik," sambungnya.
![Survei Indikator: 76% Publik Puas Kinerja Jokowi, Tapi Kondisi Ekonomi dan Hukum Dinilai Buruk](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/2/29/1709197941671-zv8m5l.jpeg)
Burhanuddin menilai penyebab kondisi ekonomi nasional memburuk lantaran melambungnya harga beras.
Untuk diketahui, survei Indikator ini dilakukan pada tanggal 18-21 Februari 2024 kemarin dengan wawancara dengan responden melalui sambungan telepon.
Jumlah responden sendiri sebanyak 1.227 orang yang dipilih menggunakan metode random digit dialling (RDD).
Dengan metode ini, margin of error yang diterapkan sebesar ±2,9 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen.