Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Rieke: Kenaikan harga elpiji bukti SBY raja tega

Rieke: Kenaikan harga elpiji bukti SBY raja tega Rieke Diah Pitaloka. ©2013 Merdeka.com/Andrian Salam Wiyono

Merdeka.com - Politikus PDIP Rieke Diah Pitaloka mengkritik kenaikan harga elpiji 12 kg. Menurutnya, kenaikan tersebut merupakan pukulan telak dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada rakyat.

"Kenaikan harga LPG sebesar 67 persen di awal tahun pun ibarat pukulan telak Pemerintah SBY pada Rakyat. Kenaikan harga LPG diputuskan saat DPR RI sedang dalam masa reses, sehingga tak ada persidangan yang bisa langsung mengkritisi kebijakan pahit tersebut," kata Rieke dalam keterangan persnya, Minggu (5/1).

Dia mempertanyakan alasan kenaikan elpiji karena Pertamina mengalami kerugian. Dia mengatakan, apa rakyat harus menjadi korban jika Pertamina mengalami kerugian.

"Apakah solusi kerugian itu dengan mencekik rakyat yang tak memiliki posisi tawar? Ketika Pertamina untung tak ada pengumuman kepada rakyat. Lalu, tak pernah pula ada kebijakan penurunan harga LPG ketika Pertamina untung. Atau Pertamina rugi terus?" katanya.

Anggota Komisi IX ini mengatakan, jika Pertamina terus menerus mengalami kerugian seharusnya kinerja manajemen perusahaan pelat merah itu dievaluasi. Salah satunya dengan mengganti jajaran direksi Pertamina dengan orang yang lebih kompeten.

"Sudah jadi rahasia umum jajaran direksi dan komisaris BUMN, termasuk Pertamina adalah pihak-pihak yang mendapatkan bagian keuntungan besar setiap tahun, di mana pertanggungjawaban mereka? BUMN adalah perusahaan negara. Mengelola aset negara yang sesungguhnya milik Rakyat, seharusnya rakyat diuntungkan bukan sebaliknya," katanya.

Menurutnya, hal yang tidak efisien dalam tubuh Pertamina harus segera dibenahi. Sindikat mafia migas harus diakhiri, dan KPK harus turun tangan menyelidiki penyebab kerugian yang sesungguhnya.

"Jangan sampai keputusan kenaikan harga LPG di awal tahun ini lagi-lagi berbau 'bancakan utk dana politik," katanya.

Rieke menilai saat ini bukan saatnya saling menyalahkan di antara pemerintah sendiri. Rieke menyatakan kenaikan harga elpiji di awal tahun menunjukkan pemerintahan Presiden SBY menjadi raja tega.

"Jangan saling menuding, sudah jelas keputusan naikan harga LPG 67 persen di awal tahun tanpa ada ruang kompromi bagi rakyat, tanpa dengarkan realita dampak bagi kehidupan rakyat, sungguh menunjukkan pemerintah SBY Raja Tega," katanya.

Dia mengajak masyarakat untuk menolak kenaikan harga elpiji. Jika pemerintah tidak membatalkan kenaikan elpiji, Rieke mengajak masyarakat untuk turun ke jalan bersama.

"Apabila Pemerintah SBY melanjutkan keputusan politik menaikkan harga LPG, saya mengajak seluruh Rakyat Bergerak Bersama turun bersama dalam satu barisan perlawanan. Tahun 2014 adalah tahun politik, bukan tahun manipulasi politis atas nama kerugian Pertamina," katanya.

(mdk/dan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pertamina Salurkan Rp141 Miliar untuk 5.116 UMKM, Paling Banyak di Jawa Tengah
Pertamina Salurkan Rp141 Miliar untuk 5.116 UMKM, Paling Banyak di Jawa Tengah

Penyaluran tertinggi dana PUMK diberikan kepada 950 UMKM di Jawa Tengah sebesar Rp27,7 miliar, disusul Jawa Barat Rp20,1 miliar.

Baca Selengkapnya
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?
Usai Tertahan di Februari 2024, Harga BBM Pertamina Bakal Naik Usai Pemilu?

Usai Pemilu 2024, Arifin pun mempersilakan penjualan BBM non-subsidi kepada masing-masing badan usaha, mengikuti pergerakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya
Pertamina Tahan Harga BBM di Februari 2024, Indef: Keputusan Tepat di Kondisi saat Ini
Pertamina Tahan Harga BBM di Februari 2024, Indef: Keputusan Tepat di Kondisi saat Ini

Pertamina tentu memiliki perhitungan yang cermat, sebab review tiga bulanan harga BBM, memang berdasarkan rata-rata harga tertimbang.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ibu Jubaedah Mekaarkan Senyum Di Desa Miskin
Ibu Jubaedah Mekaarkan Senyum Di Desa Miskin

Ibu Jubaedah bercerita bahan dasar yang digunakan kerupuk ini adalah kencur.

Baca Selengkapnya
Kabar Baik, Tak Ada Kenaikan Harga Pertamax dan BBM Non Subsidi Bulan Ini
Kabar Baik, Tak Ada Kenaikan Harga Pertamax dan BBM Non Subsidi Bulan Ini

Pertamina mempertimbangkan evaluasi harga serta kebutuhan masyarakat pada Ramadan dan Idulfitri.

Baca Selengkapnya
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi
Cukai Rokok Naik 10 Persen Mulai 1 Januari 2024, BPS: Bakal Berdampak ke Inflasi

Meski demikian, Amalia tidak menyebutkan besaran andil inflasi kenaikan cukai rokok hingga 10 persen di tahun ini.

Baca Selengkapnya
Bulog Lakukan Tiga Jurus Intervensi Seimbangkan Harga Beras
Bulog Lakukan Tiga Jurus Intervensi Seimbangkan Harga Beras

Kepala Badan Nasional Arief Prasetyo Adi mendampingi Presiden Jokowi menyerahkan bantuan pangan di Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Baca Selengkapnya
Pertamina Tambah 394 Ribu Tabung Gas 3 Kg untuk Wilayah Terdampak Cuaca Ekstrem Jateng
Pertamina Tambah 394 Ribu Tabung Gas 3 Kg untuk Wilayah Terdampak Cuaca Ekstrem Jateng

Beberapa wilayah di Jawa Tengah pekan lalu mengalami hambatan penyaluran karena akses jalan yang terkena banjir.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya