Ridwan Kamil Bicara Sosok Ideal Jokowi-Ma'ruf: Yang Satu Ngegas, Satu Ngerem
Merdeka.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil atau akrab disapa Kang Emil, menggunakan cuti untuk turun berkampanye menemani cawapres Ma'ruf Amin.
"Pertama hari ini saya cuti, sesuai aturan ya. Jadi jangan dipermasalahkan. Satu hari dalam seminggu saya gunakan di hari Selasa terakhir," kata Kang Emil di Bandung Barat, Selasa (9/4).
Dia pun mengungkapkan, alasan mau di sisi Jokowi dan memberikan dukungan penuh di Pilpres ini.
"Pak Jokowi orang kerja keras, saya lihat dari dekat, saya lihat dari jarak satu meter. Saya sering satu mobil bersama, beliau ikhlas, beliau bekerja," ungkap Kang Emil.
Kemudian, masih kata dia, dengan hadirnya Ma'ruf Amin, jelas ada yang menjaga Jokowi saat hendak mengambil keputusan.
"Pak Jokowi pasti akan bertanya ke Pak Kiai, pasti Pak Kiai memberikan syariat, menjaga nilai-nilai keislaman, keumatan, dijaga oleh Pak Kiai Ma'ruf Amin. Yang satu ngegas, yang satu ngerem. Ngegas tanpa rem bahaya. Ngerem enggak ada gas, enggak maju juga," tutur Kang Emil.
Karenanya, masih kata dia, inilah pasangan yang ideal untuk memimpin bangsa Indonesia ke depan. "Maka saya tenang, kalau 01 yang menang. Pak Jokowi akan melanjutkan," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi yang duduk di antara Kepala Otorita IKN Bambang Susantono dan Kurator Pembangunan IKN Ridwan Kamil, menikmati malam dengan menyantap nasi goreng.
Baca SelengkapnyaMa'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah alasan yang membuat isu pemakzulan terhadap Jokowi kembali mencuat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
hakim semula hendak memanggil Jokowi untuk meminta keterangan. Namun, dibatalkan demi menghargai kepala negara.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengaku sudah berkali-kali mengingatkan Presiden Jokowi untuk tidak berpihak meskipun anaknya Gibran maju Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi berjanji akan segera menetapkan pengganti Mahfud paling lama tiga hari.
Baca SelengkapnyaDi tengah keseruan bermalam, Presiden Jokowi tetap memanfaatkan untuk berbicara serius.
Baca SelengkapnyaJokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.
Baca SelengkapnyaIa menduga, wacana pemakzulan mungkin adalah taktik pengalihan isu atau refleksi kekhawatiran pendukung calon lain akan kekalahan.
Baca Selengkapnya