PKS mengaku tak masuk koalisi Jokowi karena sulit dapat jatah cawapres
Merdeka.com - Presiden Partai Keadilan Sejahtera Sohibul Iman menyebut partainya masih melakukan komunikasi politik dengan Partai Gerindra dan Prabowo Subianto. PKS mengaku telah menyodorkan sembilan nama untuk diusung sebagai calon wakil presiden atau cawapres.
"Sudah kami sampaikan pada Pak Prabowo. Kalau mau berkoalisi dengan kami, inilah calon dari kami. Kami tahu diri, kami (PKS) 7 persen, Pak Prabowo 13 persen, sudah pasti capresnya dari beliau kita cawapres," kata Sohibul di Bumi Perkemahan Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (8/4).
PKS mengaku akan memperjuangkan posisi cawapres ini. Mereka tetap meminta posisi RI-2 untuk Pilpres mendatang di koalisi.
Lalu apakah mungkin PKS mendukung Jokowi?
Sohibul menjawab sulit PKS masuk ke koalisi PDIP dan Jokowi. Alasannya adalah hitung-hitungan rasional politik.
"Pak Jokowi didukung 9 partai, ada sekian cawapres. Nah, kalau kami masuk di situ, boro-boro jadi capres, jadi cawapres pun nggak mungkin. Padahal amanat Majelis Syuro jadi capres atau cawapres," kata Sohibul.
"Ini bukan masalah like atau dislike, tapi hitungan rasional politik, gitu aja," lanjutnya.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaNdiaye memulai pertanyaan dengan menyinggung putusan MK RI tentang perubahan syarat usia capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaPresiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Somasi pertama dikirim oleh Koalisi Masyarakat Sipil pada tanggal 9 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAnies merasa terkejut mengapa sekaliber presiden mengomentari debat yang diikut oleh para capres.
Baca SelengkapnyaSampai saat ini Jokowi belum pernah mengumumkan akan mendukung parpol atau capres.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnya