Pilpres 2019 Kian Dekat, Aktivis Mahasiswa Soroti Isu HAM
Merdeka.com - Pelaksanaan Pilpres 2019 kian dekat. Jumlah pemilih pemula yang belum menentukan pilihan diperkirakan masih banyak. Demikian juga dengan rakyat Indonesia masih terus mengamati dan meneliti para calon presiden (capres) agar tidak keliru dalam menentukan hak pilih.
Ketua Umum Gerakan Mahasiswa Bhineka Tunggal Ika, Gifari Shadad Ramadhan, mengatakan sejarah kelam pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di Indonesia tidak boleh terulang kembali.
"Kami secara tegas tidak menginginkan paradigma sistem lama digunakan kembali terkhusus di zaman orde baru yang tentu saja sangat bertentangan dengan sistem demokrasi Indonesia saat ini," kata Gifari, Minggu (13/1).
Menurut Gifari, Indonesia harus dipimpin oleh orang yang cerdas dan mempunyai visi untuk membangun Indonesia ke depan. "Pemimpin ke depan haruslah orang yang pro demokrasi, tidak konservatif dengan menggunakan sistem lama dan juga bersih dari kasus pelanggaran HAM," tegasnya.
"Yang paling utama, pro kebhinekaan karena keberagaman di Indonesia harus tetap dijaga dan dirawat. Maka dengan itulah Indonesia ke depan akan menjadi negara yang maju," tambahnya.
Sementara Ketua Bidang Politik dan Hubungan Luar Gema Bhineka Tunggal Ika, Boy Agustinus, menyatakan, isu terkuat untuk pilpres hingga kini adalah mengenai HAM. Hal tersebut, menjadi fokus dan sorotan bagi para aktivis mahasiswa.
"Suara kita aktivis mahasiswa dari waktu ke waktu tidak akan pernah berubah, meski pemilu ataupun tidak, aktivis selalu konsisten untuk menolak capres yang terindikasi kejahatan pelanggaran HAM untuk menjadi Presiden," ujar Boy.
Maka dari itu, lanjut Boy, sebagai mahasiswa harus memilih secara cerdas siapa yang cocok untuk menjadi pemimpin 260 juta rakyat Indonesia yang beragam ini.
"Mahasiswa juga harus turut serta menyukseskan jalannya demokrasi Indonesia dengan aman dan damai," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.
Baca SelengkapnyaKepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Jokowi menyebut presiden boleh memihak dan kampanye di Pilpres 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Surat itu berisi sejumlah kriteria yang diharapkan dapat menjadi tuntunan bagi jemaat dalam memilih calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyatakan Presiden boleh ikut kampanye dan memihak salah satu calon di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku tidak pernah menyesal memilih Gibran Rakabuming Raka menjadi Calon Wakil Presiden pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKapan Pemilu Presiden? Pemilu presiden 2024 adalah pemilu kelima di Indonesia yang bertujuan untuk memilih presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaPotret lawas Presiden SBY saat hadir di Hari Pramuka beberapa tahun lalu sempat mencuri perhatian, terlebih ada sosok Presiden Jokowi yang menerima penghargaan.
Baca SelengkapnyaBamsoet menyinggung koalisi, Capres dan pembangunan Jokowi lewat pantun di Sidang Tahunan MPR
Baca Selengkapnya