PDIP duga ada yang ingin main curang di Pilgub Sumut
Merdeka.com - Politisi senior PDI Perjuangan, Trimedya Panjaitan, menduga ada kecurangan yang ditujukan untuk calon gubernur-wakil gubernur Sumatera Utara, Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus. Menurut Trimedya, kecurangan dilakukan untuk menggembosi popularitas dan elektabilitas pasangan nomor urut dua tersebut jelang pemungutan suara Pilkada Sumut 2018.
Anggota Komisi III DPR yang membidangi hukum itu menyampaikan, tim internal Djarot-Sihar (Djoss) sudah mendeteksi dugaan kecurangan tersebut. Dia meminta seluruh elemen di Sumut mengawal agar dugaan kecurangan itu tidak sampai mencederai pelaksanaan Pilkada Sumut.
"Kita meminta petugas keamanan menindak tegas pelaku-pelakunya," kata Trimedya, Senin (19/6).
Trimedya menyampaikan, dugaan kecurangan terhadap Djarot-Sihar yang diusung PDI Perjuangan dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tersebut ditemukan di kawasan Medan dan Deliserdang. Dia menduga ada pihak yang ingin menggembosi elektabilitas Djarot-Sihar yang berdasarkan hasil survei Indo Barometer pada 12 Juni sudah mencapai 37 persen, unggul dari lawannya, Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah (36,1 persen).
Pria yang menjabat Ketua Bidang Hukum DPP PDIP periode 2010-2015 tersebut menegaskan, dugaan kecurangan yang dilakukan lawan politik terhadap Djarot-Sihar ini tidak boleh disepelekan. Pasalnya, kecurangan pada pilkada dapat memicu konflik dan intimidasi.
Trimedya menyatakan, masyarakat tidak perlu takut menggunakan hak pilihnya dengan bijak dan mempertimbangkan rekam jejak calon pemimpinnya. Dia yakin kepolisian menjamin keamanan masyarakat dan melaporkan apabila menemukan kecurangan.
"Karena hasil koordinasi kita dengan pihak kepolisian juga sudah memastikan bahwa mereka akan menekan peluang konflik tersebut," katanya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tetapi, keputusan akhir tetap ada di DPP karena diyakini tidak akan sembarangan menentukan dukungan untuk calon gubernur maupun wakil gubernur yang diusungnya
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tidak mengharuskan kadernya untuk maju sebagai calon gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya446.219 prajurit TNI secara serentak di seluruh Indonesia dikerahkan untuk mendukung kelancaran pesta demokrasi jelang hari pencoblosan 14 Februari.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaPantas mengatakan, kemungkinan partainya bakal mengumumkan nama bakal calon gubernur pada Mei 2024 mendatang
Baca SelengkapnyaBudiman sendiri mantan kader PDIP yang dipecat usai terang-terangan mendukung Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaDPR berharap agar menciptakan pemilu yang baik adalah tugas bagi para kontestan dan juga penyelenggara pemilu.
Baca SelengkapnyaJumlah panen raya saat ini sangat melimpah, namun karena cuaca yang tidak mendukung menyebabkan waktu panen yang singkat.
Baca SelengkapnyaSikap Budiman Sudjatmiko yang menolak mundur dari PDIP seusai mendukung bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto dinilai sebagai perilaku pengecut.
Baca Selengkapnya