Partai Golkar Dapat Bersimbiosis Mutualisme dengan Presiden Jokowi
Merdeka.com - Pengamat politik dari Indikator Politik Indonesia Burhan Muhtadi menilai Partai Golkar sebagai partai besar dapat bersimbiosis mutualisme dengan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan posisi tawarnya.
"Partai Golkar pada pemerintahan Presiden Jokowi periode pertama bersikap 'tampak' lebih loyal kepada Presiden Jokowi, daripada partai pengusung utama PDI Perjuangan," kata Burhan Muhtadi pada diskusi "Polemik: Golkar di Periode Kedua Jokowi" yang diselenggarakan sebuah radio swasta di Jakarta, Sabtu (13/7).
Menurut Burhan Muhtadi, Partai Golkar sebagai partai tengah memainkan stabilitas politik di antara partai-partai politik pengusung dan pendukung pemerintah.
Burhan mencontohkan, PDI Perjuangan sebagai partai pengusung utama, kadang-kadang kurang ramah dengan Presiden Jokowi. "Kalau PDI Perjuangan, tampak agak menekan dan Partai Golkar 'menampakkan' lebih loyal kepada Pak Jokowi, maka PDI Perjuangan akan mempertimbangkan kembali sikapnya," katanya.
Dengan posisi tersebut, menurut Burhan, maka Presiden Joko Widodo juga akan bersikap menjadi lebih 'dekat' dengan Partai Golkar, sehingga saling membutuhkan.
Di sisi lain, kata Burhan, sebagai partai yang berpengalaman, Partai Golkar setelah pemilu legislatif 2014, mampu membelokkan UU tentang MPR, DPR, DPD, DPRD (MD3), soal pimpinan parlemen dan alat kelengkapan parlemen dari proporsional menjadi sistem paket.
"Karena pendukung capres Prabowo pada pemilu presiden 2014 lebih besar, sehingga pimpinan DPR dan MPR dibolehkan menjadi diduduki seluruhnya oleh pendukung Prabowo," katanya.
Menurut dia, manuver yang dilakukan Partai Golkar ini harus diperhitungkan oleh Presiden Joko Widodo dan PDI Perjuangan.
Politisi Partai Golkar, Rizal Mallarangeng mengakui kelebihan kader-kader Partai Golkar tersebut. Bahkan, kata dia, ada yang mengistilahkan kader-kader Partai Golkar yang berpengalaman sebagai para pendekar di dunia persilatan yang memiliki ilmu kanuragan.
"Kelebihan kader Partai Golkar adalah cair dan mampu membangun relasi dan aliansi dengan partai manapun," katanya.
Ketika disinggung soal jatah kursi Menteri untuk Golkar, Rizal mengatakan hal itu merupakan hak preogratif Presiden dan Golkar mempersilakan Presiden Jokowi untuk menentukan pilihannya yang terbaik dalam membantu pemerintahan.
"Membantu pemerintah tidak harus menjadi menteri dan dalam kekuasaan. Golkar siap, atas bawah, kiri kanan, mau muda atau politisi senior. Karena membangun Indonesia tidak hanya jadi Menteri," tuturnya.
Ia menandaskan bahwa Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto adalah kader Golkar terbaik dari segi partai disamping kader-kader senior Golkar lainnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaBelakangan ini Presiden Jokowi sering dikaitkan dengan Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaGolkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaJokowi membantah berkomunikasi dengan Golkar dan PAN sebelum kedua partai itu mendeklarasikan dukungan untuk Prabowo.
Baca SelengkapnyaKetua Umum MKRG, Adies Kadir menilai Jokowi dan Gibran tidak mungkin mengacak-acak Golkar
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTernyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bakal bergabung ke Golkar.
Baca Selengkapnya