Partai basis Islam bentuk poros ketiga, Gerindra ibaratkan Pilgub DKI 2017
Merdeka.com - Tiga partai berbasis massa Islam yakni PAN, PKB dan PKS disebut akan melakukan penjajakan untuk membentuk poros baru di luar koalisi pemerintah dan koalisi yang dimotori Partai Gerindra. Partai Gerindra menyatakan siap bersaing meskipun ada 3 poros koalisi di Pilpres 2019.
"Saya kira kita siap mau 2 poros atau 3 poros. Nanti kita lihat," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/3).
Fadli menuturkan, Gerindra pernah bertarung dengan skema 3 poros saat ajang Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Saat itu, Gerindra bersama PKS mengusung Anies Baswedan-Sandiaga Uno melawan poros pendukung Agus Harimurti-Sylviana Murni, yang diisi oleh Demokrat, PPP, PAN dan PKB.
Satu poros lainnya yakni partai pendukung Basuki T Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diisi oleh PDIP, Golkar, NasDem, dan Hanura.
"Dengan 3 poros seperti Pilkada DKI tak masalah, 2 poros tak masalah. Yang penting berjalan dengan demokratis, jurdil tak ada kecurangan," terangnya.
Namun, Fadli mengingatkan, partai-partai yang ingin membentuk poros ketiga di Pemilu 2019 untuk berpikir rasional. Yakni, memikirkan elektabilitas, kapasitas dan kans kemenangan dari pasangan calon presiden dan wakil presiden yang diusung.
"Kawan-kawan di partai-partai pasti rasional. Mestinya mempertimbangkan elektabilitas, mempertimbangkan kapasitas, kapabilitas dan terutama formasi untuk memenangkan pertempuran atau pertarungan politik," imbuhnya.
Jika tiga partai berbasis Islam membentuk poros ketiga, maka tinggal Demokrat partai yang belum menentukan sikap. Fadli menuturkan, Gerindra akan membuka komunikasi dengan partai berlambang bintang mercy tersebut.
"Saya kira akan komunikasi juga nanti," ungkapnya.
Sebelumnya, Ketua DPP PKB Lukman Edy mengatakan partai-partai berbasis Islam kemungkinan akan melakukan penjajakan untuk membuat poros baru di Pemilu Serentak 2019. Tiga partai itu yakni PKB, PAN dan PKS.
"Saya menilai yang ada peluang itu bergabungnya partai-partai Islam yang tersisa di luar PPP. PPP sudah declare akan bersama pak Jokowi," ujar Lukman.
Meski demikian, Lukman mengaku belum ada pembicaraan formal terkait wacana pembentukan koalisi partai Islam tersebut. Akan tetapi, PKB terbuka untuk menjalin komunikasi dengan sejumlah partai terkait wacana tersebut.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan partainya pada Pilkada 2024 siap berkoalisi dengan partai di luar koalisi mereka saat Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, Gibran menyebut akan ada partai baru yang bergabung ke koalisinya usai dinyatakan menang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PPP mengungkit posisinya di Koalisi Indonesia Maju bersama Golkar dan PAN sebelum pencoblosan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengaku hingga saat ini belum mengetahui sosok yang mendaftar untuk Pilkada DKI Jakarta ke partai politik Koalisi Perubahan yaitu PKB, PKS atau NasDem.
Baca SelengkapnyaPlt Ketua Umum PPP Muhamad Mardiono kumpul bareng koalisi pendukung Prabowo-Gibran saat halalbihalal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, komunikasi Prabowo-Gibran dengan ketum partai koalisi 01 dan 03 berjalan baik.
Baca SelengkapnyaSengketa Pilpres 2024 Diputuskan Besok, Mungkinkah Prabowo Hadir Langsung ke MK?
Baca SelengkapnyaGanjar Buka Peluang Gabung Kubu Anies-Cak Imin di Putaran Kedua Pilpres
Baca Selengkapnya