Parpol berorientasi kekuasaan bikin cendekiawan enggan gabung
Merdeka.com - Setiap orang yang ingin mendapatkan jabatan dan kekuasaan cukup mudah dengan masuk dalam partai politik (Parpol). Saat ini, berbondong-bondong artis memilih terjun ke dunia politik, padahal latar belakang tak terlihat aktif dalam bidang politik.
Sebut saja, artis-artis cantik dan seksi Angel Lelga yang baru tergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kemudian Venna Melinda, Ingrid Kansil yang lebih dulu menjadi anggota DPR, tetapi perannya tidak kentara.
Lantas, kenapa para akademisi, cendekiawan dan profesional enggan masuk parpol?
Menurut pengamat politik Ray Rangkuti, ada dua penyebab para intelektual enggan terjun ke dunia politik. Pertama, parpol belum menjadi tempat ideal bagi para akademisi, cendekiawan dan para teknokrat sebagai kendaraan aktualisasi ide dan pikiran-pikiran mereka.
Sebab, sejauh ini parpol cenderung mengejar kemenangan. Sedangkan, permainan uang bukan lah tempat untuk menuangkan ide dan pikiran-pikiran cemerlang.
"Akibatnya mereka lebih senang berada di luar daripada di dalam," ujar Ray kepada merdeka.com, Minggu (28/4).
Alasan berikutnya, parpol dinilai kurang peduli pada hal-hal yang bersifat kuantitatif. Sebab, hal utama bagi Parpol adalah popularitas, elektabilitas dan uang.
"Jika anda punya itu, pintu parpol terbuka luas untuk anda," ucapnya.
Karenanya dua hal itu, mengakibatkan dunia politik Indonesia menjadi hutan rimba. Isinya hanya tentang popularitas tanpa kualitas.
"Menjadi rimba di mana pohon-pohonnya tak menakar secara dalam, tak menjulang dalam ketinggian tapi mudah diterpa angin ke kanan atau ke kiri," jelasnya.
Ray mengaku, dalam jangka panjang kondisi itu akan sangat mengkhawatirkan. Sebab, politik Indonesia bakal sepi wacana, hanya ada sejumlah kegaduhan.
"Yang ada hanya lah keriuhan tanpa melodi. Bunyi tanpa rasa dan bicara tanpa makna. Parpol harus tetap diingatkan betapa penting kaum cendekia mengarahkan dan mengawal tujuan-tujuan berbangsa," tandasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro mengatakan, hampir semua parpol melakukan pelanggaran pemilu.
Baca SelengkapnyaPara pedagang konveksi di Pasar Tanah Abang dan PD Jaya Pasar Senen Jakarta mengalami penurunan penjualan produk alat kampanye.
Baca SelengkapnyaBawaslu masih menunggu pengajuan sengketa dari parpol apabila merasa rugi karena didiskualifikasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tiga parpol pendukung Anies menunggu langkah PDI Perjuangan sebagai inisiator hak angket dugaan kecurangan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaNamun daerah mana saja yang bakal berkoalisi masih dirahasiakan kedua parpol tersebut
Baca SelengkapnyaKeanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca SelengkapnyaSecara konfigurasi, parpol-parpol lama masih menguasai peringkat 10 besar elektabilitas.
Baca SelengkapnyaDi era reformasi, butuh proses panjang dan berliku untuk melengserkan Presiden dari tampuk kekuasaan.
Baca SelengkapnyaMelli ingin parpol melindungi caleg perempuannya dari kecurangan
Baca Selengkapnya