Obral pujian Waketum Gerindra Arief Poyuono untuk Presiden Jokowi
Merdeka.com - Setelah ucapannya yang menyamakan PDIP dengan PKI menjadi polemik, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arief Poyuono memuji kinerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Arief menilai 3 tahun pemerintahan Jokowi-JK telah menunjukkan kemajuan yang bisa dirasakan masyarakat.
"Hampir 3 tahun pemerintahan Joko Widodo sudah mulai menunjukkan arah kemajuan yang nyata yang mulai dirasakan masyarakat," kata Arief melalui keterangan tertulis yang diterima merdeka.com, Rabu (9/8).
Kemajuan itu, kata Arief, terlihat dari angka inflasi yang terkendali, tidak adanya krisis perbankan dan keuangan serta minimnya angka pengangguran.
"Banyak negara lain sedang menuju krisis keuangan dan mengalami pelemahan ekonomi dan ledakan pengangguran," jelasnya.
Tak hanya di sektor perbankan, Arief memuji ketersediaan sembako yang dapat dibeli masyarakat dengan harga murah. Begitu pula dengan supply logistik, dia menyebut kebijakan pemerintah menurunkan durasi dwelling time dan pemberantasan pungli di pelabuhan-pelabuhan.
"Dalam hal supply logistik juga patut dibanggakan di mana dalam pemerintahan Joko Widodo berhasil melakukan penurunan dwelling time dan melakukan pemberantasan pungli yang menjadi biaya ekonomi tinggi selama ini," ujar Arief.
Arief membandingkan era Jokowi dengan era Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di tahun ketiga pemerintahan. Di tahun ketiga pemerintahan Jokowi, Arief melihat para petani tidak lagi mengalami kesulitan mendapatkan pupuk, BBM dan gas.
"Tidak ada lagi petani mengalami kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi dan tidak ada kelangkaan BBM dan gas 3 kg padahal harga BBM tidak disubsidi," sambungnya.
Selain itu, Arief juga membanggakan pembangunan infrastruktur era Jokowi-JK. Menurutnya, gencarnya pemerintah melakukan pembangunan infrastruktur bertujuan untuk pemerataan pembangunan di luar Jawa sehingga angka pertumbuhan ekonomi bisa naik.
"Dalam hal pembangunan sarana dan prasarana infrastruktur Pemerintah Joko Widodo sangat konsisten untuk melakukan pemerataan pembangunan di luar Pulau Jawa. Sehingga memacu pertumbuhan Ekonomi tetap bisa tumbuh di atas 5 persen," tandasnya.
Penanganan utang pemerintah tak luput dari sorotan Arief. Dia menganggap pengelolaan utang negara telah dilakukan secara disiplin sehingga lebih efisien dan akuntabel dalam penggunaannya.
"Dalam penggunaannya sehingga kampanye negatif tentang utang negara yang dilakukan oleh pemerintahan Joko Widodo meningkat adalah hanya ketakutan dari berbagai pihak yang tidak jujur," ungkapnya.
Kemudian, Arief lagi-lagi memuji pengelolaan BUMN era Jokowi-JK. Dia berujar, saat ini BUMN semakin transparan dan sudah sangat sulit dijadikan bancakan oleh pihak tertentu.
"Peran serta BUMN yang langsung mengambil proyek-proyek infrastruktur yang dicanangkan oleh Pemerintah berjalan efektif dan bergerak lebih cepat," klaimnya.
Melihat pencapaian itu, Arief menilai bukan tidak mungkin Jokowi akan kembali terpilih menjadi Presiden di Pemilu 2019 mendatang.
"Melihat prestasi Joko Widodo yang bakal meraih kesuksesan sepertinya bukan tidak mungkin Joko Widodo akan terpilih kembali jika mencalonkan kembali sebagai capres 2019," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, dirinya menghargai apapun yang menjadi pilihan politik para menterinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menegaskan bahwa Joko Widodo atau Jokowi bekerja keras dalam menjalankan tugas sebagai Presiden Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengaku tidak tahu siapa yang disebut 'Pak Lurah' oleh politisi.
Baca SelengkapnyaRamai akademisi mengeluarkan petisi untuk Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya