Niat jadi ketum lagi, Ical bagian masa lalu Partai Golkar
Merdeka.com - Niatan Aburizal Bakrie kembali maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar menuai polemik. Utamanya di kalangan internal partai.
Pendukung Ical menganggap pencalonan pria berkacamata itu hak semua kader Golkar sehingga tak ada alasan untuk menghalangi. Sebaliknya, pihak yang menentang, menganggap Ical tidak punya prestasi selama memimpin Golkar dan perlu kaderisasi di kepengurusan mendatang.
Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Indonesia (UI), Ari Junaedi menilai, Golkar di bawah kepemimpinan Ical memang tidak mengesankan. Janji Ical untuk membangun fisik gedung DPP di Slipi serta membantu logistik untuk setiap kepengurusan Golkar di daerah lebih banyak melesetnya ketimbang realisasinya.
"Golkar juga gagal membawa ketua umumnya menjadi presiden, wakil presiden bahkan menteri pun juga tidak dapat teraih. Bahkan Golkar juga melakukan blunder politik karena salah mengarahkan biduk politik di Koalisi Merah Putih. Baru kali ini, Golkar yang lekat sebagai partai pendukung di setiap pemerintahan, kini lebih nyaman berada di luar dengan memposisikan sebagai kritisi pemerintah," kata Ari Junaedi saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Senin (3/11).
Pengajar Program Pascasarjana UI ini menambahkan, jika Ical memaksakan maju lagi dia tak ubahnya seperti biang keladi macetnya regenerasi kepemimpinan di tubuh Golkar.
"Golkar harusnya mensyukuri banyaknya stok pemimpin muda di Golkar. Ada Priyo Budi Santoso, Hajrianto Y. Thohari, Poempida Hidayat, Erlangga Hertarto, MS Hidayat, Agung Laksono, Zainudin Amali dan lain-lain," terangnya.
Ical, kata Ari, harusnya menjadi bagian masa lalu Golkar. Jika tidak, Golkar akan terus melakukan manuver-manuver yang kontraproduktif bagi Golkar sendiri.
"Walau bagaimanapun, beban Golkar akan menjadi tidak ringan mengingat memori masyarakat tidak akan mungkin hilang soal kaitannya Ical dengan musibah lumpur Lapindo. Selama proses pembayaran ganti untung Lapindo tidak tuntas, maka citra Golkar juga akan terpengaruh," tutup Ari yang juga dosen di Program Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro ini.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Luhut meminta kepada para petinggi dan pengurus Partai Golkar jangan menciderai keberhasilan Partai Golkar di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaApalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaApalagi suara Golkar naik signifikan pada Pemilu 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaAirlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca SelengkapnyaSeluruh kader Partai Golkar diminta untuk taat kepada AD/ART.
Baca SelengkapnyaSarmuji mengatakan Golkar perlu berkoalisi dengan partai lain untuk menggenapkan total kursi menjadi 10 untuk mengusung Bayu.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah memberi penugasan kepada sejumlah figur untuk mengemban tugas sebagai calon kepala daerah pada Pilkada 2024.
Baca Selengkapnya"Ya kan sudah jelas bahwa Golkar akan Munas pada Desember ya, bahwa ada calon, selama calon memenuhi syarat, dia kader Golkar," kata JK
Baca Selengkapnya