NasDem sebut koalisi Prabowo rapuh jika partai pendukung ribut cawapres
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai NasDem Johnny G Plate mengatakan poros Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mudah rapuh. Sebab, jika nanti benar Partai Amanat Nasional (PAN) akan bergabung dalam koalisi Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), maka akan semakin sulit mengatasi ego masing-masing dalam memilih calon wakil presiden (cawapres) untuk Prabowo.
"Ya mudah-mudahan bisa membentuk koalisi bersama PKS mungkin PAN namun dengan banyaknya daftar calon wakil presiden dari PKS dan usulan yang cukup solid dari PAN yang menginginkan Zulkifli Hasan sebagai calon wakil presiden maka poros itu akan sangat fregile, sangat rapuh," kata Plate di Kompleka Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (20/4).
Dia berharap dalam proses pemilihan cawapres di poros Prabowo tidak terlalu bergejolak. Sehingga masih memungkinkan untuk membentuk bisa menghadirkan poros kedua selain poros Joko Widodo.
"Ya kita berharap nanti tidak ada benturan politik sehingga masih mungkin terbentuknya poros kedua," ungkapnya.
Menurutnya, sampai hari ini Prabowo belum secara definitif menyatakan diri sebagai Calon Presiden 2019. Karena, kata Anggota Badan Legislasi DPR ini koalisi Prabowo belum mencapai syarat 20 persen suara sah nasional (Presidential Thresold).
"Sampai saat ini pun Pak Prabowo kan belum definitif sebagai calon presiden sepengetahuan kami deklarasi Gerindra belum mencukupi syarat Presidential Threshold 20 persen," ucapnya.
Sebelumnya, PKS telah menyodorkan 9 nama Capres atau Cawapres untuk koalisi di Pilpres 2019. 3 Nama memiliki suara terbanyak yakni Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid dan Anis Matta. Rencananya PKS bakal umumkan calon yang diusung pada acara yang digelar PKS pada 13 Mei di kawasan Sentul, Bogor, Jawa Barat.
"Itu yang akan kita coba kerucutkan tanggal 13 Mei, rencananya akan sampai pada puncak acara di kawasan Sentul, lalu akan hadir sejumlah besar massa dari berbagai daerah kita berharap ada nama yang bisa kita sebut. Tapi tentu terkait pembicaraan intensif," kata Mustafa usai melakukan pertemuan dengan elit Gerindra di restoran Merahdelima, Jakarta Selatan, Kamis (19/4).
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaTKN: Anies-Muhaimin Maupun Ganjar-Mahfud Bukan Musuh Kita
Bahkan, kata Rosan, Prabowo sudah menyatakan secara terbuka jika terpilih menjadi Presiden akan merangkul semua pihak.
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Sindir Capres Lain: Jangan Karena Ambisi Ingin Jadi Presiden Seenaknya Bicara
Hal itu dikatakan Prabowo menjawab soal isu pertahanan yang diprotes paslon lain di debat ketiga capres.
Baca SelengkapnyaPrabowo Janji Jadi Presiden Seluruh Rakyat, Termasuk yang Memilih Paslon 1 dan 3
Prabowo mengaku tak akan mendiskriminasi warga yang memilih mendukung Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.
Baca SelengkapnyaPenampakan TPS 10 Tempat Presiden Jokowi Nyoblos, Sudah Dijaga Ketat Paspampres
Sudah ada pengamanan dari Paspampres dan tenda telah didirikan
Baca SelengkapnyaZulhas Bela Jokowi soal Boleh Berkampanye & Memihak: Nyalon Presiden Saja Boleh, Apalagi Mendukung
lkifli Hasan sepakat dengan Jokowi bahwa tidak ada aturan yang melarang pejabat negara untuk memihak dan berkampanye.
Baca SelengkapnyaPaspampres Tertinggi & Gagah Bertemu Perwira yang Dibanting Kapolri, Ngajak Ngopi Bareng
Momen pertemuan Lettu Windra Sanur dengan Kombes Yudhi Sulistianto Wahid.
Baca SelengkapnyaTOP NEWS: Mahfud Panas Bilang Bodoh Balas TKN Prabowo | Jokowi Sentil Anies, Prabowo & Ganjar
Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud MD bicara kasar hingga menyebut bodoh respons pernyataan kubu TKN Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya