NasDem pastikan kasus hukum wali kota Manado di Kejagung tetap berjalan
Merdeka.com - Partai NasDem dan Demokrat tengah terlibat perseteruan lantaran Ketua DPD PD Sulawesi Utara Vicky Lumentut menjadi kader NasDem. Pemicunya disinyalir setelah Wali Kota Manado ini tiba-tiba memakai jaket NasDem.
Demokrat menyebut, dua hari lalu, sebelum terjadinya peristiwa ini, partainya telah mendengar adanya permasalahan hukum yang terkait dengan Vicky.
Terkait hal itu, Sekjen NasDem Johnny G. Plate mengatakan, jika memang ada kasus hukum, semuanya diserahkan kepada perangkat yang ada.
"Kalau kasus-kasus itu, masalah hukum, kita serahkan pada perangkat hukum," ucap Johnny di Posko Cemara, Jakarta, Jumat (28/9).
Meski sekarang berseragam NasDem, Johnny, memastikan proses hukum tengah dihadapi Vicky di Kejaksaan Agung, akan berjalan sesuai rel hukum yang ada.
"Kebetulan Jaksa Agung sudah mengatakannya, Kejagung akan berjalan di atas rel-rel hukum. Dan itu mendapat dukungan kuat dari NasDem bahwa memang harusnya demikian," pungkasnya.
Sebelumnya, Demokrat mendapatkan informasi bahwa Vicky mendapatkan panggilan pertama dari Kejaksaan Agung RI pada 24 Agustus lalu.
Kemudian, Vicky kembali mendapatkan panggilan kedua dari Kejaksaan Agung tanggal 24 September dan diagendakan akan diperiksa kembali pada 2 Oktober sebagai saksi. Vicky terlibat dalam tindak pidana korupsi bantuan penanganan banjir di Manado tahun 2014.
Reporter: Putu Merta Surya PutraSumber: Liputan6.com
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Momen AHY blusukan ke Manado, satu hari setelah dilantik jadi Menteri ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaKubu Dito menyebut majelis hakim sudah menetapkan terdakwa tetap ditahan di Rumah Tahanan Salemba Cabang Kejaksaan Agung.
Baca SelengkapnyaMenurutnya, IKN secara hukum akan efektif menjadi ibu kota negara menggantikan Jakarta pada saat Keppres diterbitkan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
MK menilai dalil permohonan Anies-Cak Imin soal dugaan ketidaknetralan TNI dengan kehadiran Mayor Teddy Indra Wijaya di Debat Capres tidak beralasan hukum.
Baca SelengkapnyaDemokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca SelengkapnyaMajelis Hakim juga menetapkan bahwa masa penahanan yang telah dijalani oleh Panji Gumilang bakal dikurangi seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan.
Baca Selengkapnya"Sudah ditangani oleh pihak Bawaslu. Kita hormati prosesnya," Ketua DPD Partai Demokrat DKI Jakarta, Mujiyono
Baca SelengkapnyaDidi Hartanto (42) menjadi korban pembunuhan dan jasadnya dikubur di dapur untuk menghilangkan jejak.
Baca SelengkapnyaFakta baru terungkap setelah AA, tersangka pembunuh wanita muda di Depok, diringkus polisi. Pemuda itu ternyata terlibat dua kasus kejahatan seksual.
Baca Selengkapnya