Namanya Tak Ada Huruf O, Ketum PAN Ogah Nyapres
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menegaskan, tak berminat maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2024. Sebabnya, karena sebuah kepercayaan yang dia pegang.
"Wah saya enggak nyalon, enggak ada duet duet," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/12).
Zulkifli berdalih tidak bisa menjadi calon presiden karena kepercayaan menjadi kepala negara di Indonesia harus memiliki unsur 'O' dalam namanya.
"Nama saya Zulkifli Hasan, enggak ada o-nya, ya lu tahulah," ujar Zulkifli.
Menurut Zulkifli, kepercayaan soal nama ini masih kental di wilayah Jakarta dan Jawa. Sehingga, ia tidak yakin untuk maju menjadi capres di 2024.
"Kalau Jawa-Jakarta ini baca tuh, siapa yang masih ada O-nya kan begitu," ujarnya.
Sebelumnya, Juru Bicara Muda PAN Dimas Prakoso Akbar menduetkan Zulkifli Hasan dengan Ridwan Kamil sebagai pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di 2024. Kata Dimas, PAN mengusung Zulkifli sebagai calon presiden sebagai keputusan Rakernas 2021.
"Mengenai peluang menduetkan Zulkifli Hasan dan Ridwan Kamil tentu sangat mungkin. Pak Zul memiliki kapasitas sebagai ketum partai dengan segudang pengalaman di tingkat nasional, kang Emil merupakan salah satu kepala daerah yang memiliki segudang prestasi dan selalu masuk tujuh besar tokoh dengan elektabilitas tertinggi di sejumlah survey. Jadi peluang itu sangat ada," jelas Dimas.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
KPU sebelumnya menetapkan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut dua Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaMenurut Rahmat, ucapan dan tindakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu tidak layak. Karena menjadikan tahiyatul akhir dalam salat sebagai candaan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Zulkifli Hasan menyerahkan sepenuhnya terkait jatah menteri kepada presiden terpilih capres Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnyalkifli Hasan sepakat dengan Jokowi bahwa tidak ada aturan yang melarang pejabat negara untuk memihak dan berkampanye.
Baca SelengkapnyaBasuki menekankan bahwa dia tidak akan memberikan arahan para PNS di kementeriannya untuk memilih pasangan calon tertentu.
Baca SelengkapnyaBapanas hentikan pemberian bantuan pangan sementara dalam rangka menghormati pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan mengaku, menghormati keputusan yang telah diambilnya itu.
Baca SelengkapnyaIstana menjelaskan alasan pemerintah membuka rekrutmen calon aparatur sipil negara (CASN) besar-besaran pada tahun politik 2024.
Baca Selengkapnya