Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Muncul Nama Nonkader Jadi Calon Ketum, PPP Ingin Keluar dari Krisis

Muncul Nama Nonkader Jadi Calon Ketum, PPP Ingin Keluar dari Krisis Arwani Thomafi. ©dpr.go.id

Merdeka.com - Sejumlah nama dimunculkan sebagai bakal kandidat Ketua Umum dalam Muktamar IX yang akan digelar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) pada akhir Desember 2020 nanti. Menariknya, dari enam nama yang sudah muncul, tiga di antaranya merupakan non kader PPP. Bahkan, ada yang masih menjadi pengurus aktif di partai lain.

Nama-nama tersebut yakni Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Sandiaga Uno, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, mantan Wagub Jatim, Saifullah Yusuf alias Gus Ipul dan anggota Dewan Pertimbangan Presiden, Mardiono. Dua nama lain yakni Suharso Manoarfa dan Akhmad Muqowwam yang sama-sama kader senior PPP.

Suharso saat ini menjabat sebagai Plt Ketua Umum DPP PPP, setelah ketua umum sebelumnya, Romahurmuziy terjaring OTT KPK dalam kasus jual beli jabatan di Kemenag Jatim.

Menurut Wakil Ketua Umum DPP PPP, M, Arwani Thomafi, masuknya nama-nama nonkader itu sebagai strategi agar partainya bangkit dari keterpurukan saat ini. "Itu adalah upaya kita untuk ke luar dari krisis sejak Pemilu 2019, yang saat itu kita hanya dapat kursi sangat minimalis. PPP adalah partai yang telah melewati berbagai ujian sejak awal rezim Orba," tutur Arwani saat berkunjung ke Pondok Pesantren Darussholah, Jember, Jawa Timur pada Rabu (28/10).

Enam nama bakal calon ketum tersebut, menurut Arwani tidak hanya diusulkan oleh pengurus PPP di daerah. "Karena muktamar ini adalah forum tertinggi yang tidak hanya milik kader, tapi juga seluruh masyarakat. Sehingga aspirasi dan masukan yang disampaikan kepada kami baik struktur partai maupun masyarakat, terkait format PPP masa depan agar bisa keluar dari krisis, akan kita musyawarahkan,” jelas pria yang juga anggota Komisi 2 DPR RI ini.

Wacana ke luar dari Citra Partai Islam

Tidak hanya suksesi ketua umum. Muktamar IX yang rencananya akan digelar di Makasar, Sulsel itu juga akan merumuskan rebranding partai agar bisa mendulang simpati dan suara lebih besar di Pemilu 2024.

Sejauh ini, terdapat tiga opsi yang mengemuka dan akan dibahas bersama dalam forum muktamar. Pertama, memperkuat aspek kesejarahan PPP yang di awal pendiriannya merupakan hasil penggabungan dari seluruh ormas dan partai Islam yang ada di Indonesia. Pada masa Orba baru berdiri, empat partai dan ormas, yakni Nahdlatul Ulama (NU), Partai Muslimin Indonesia (Parmusi), Pergerakan Tarbiah Islam (Perti) dan Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) mengadakan fusi untuk berdirinya PPP.

"Modal aspek kesejarahan itu akan kita perkuat untuk meraih simpati dari umat," tutur Arwani.

Rencana strategi kedua, PPP akan mengadopsi model-model politik kekinian, termasuk dengan merangkul generasi milenial- sehingga tampil lebih fresh. Strategi ini rencananya akan digabungkan dengan strategi memperkuat aspek kesejarahan PPP sebagai rumah bersama umat Islam.

"Agar partai lebih adaptif dengan perkembangan zaman. Dua warna itu, yang coba akan kita gabungkan," jelas alumnus UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta ini.

Di luar itu, sempat mengemuka wacana agar PPP meninggalkan citra tradisionalnya sebagai partai Islam. Sebab, citra yang puluhan tahun melekat itu dinilai sebagian kalangan telah membelenggu PPP. Namun wacana ini diyakini Arwani tidak akan didukung oleh mayoritas pengurus PPP di muktamar nanti.

"Ada aspirasi seperti itu, tetapi sebagian besar ingin agar memakai ide pertama dan kedua tadi," papar Arwani.

Selain muktamar, PPP juga akan menggunakan Pilkada Serentak yang akan digelar pada 9 Desember 2020 mendatang untuk memanaskan mesin partai. Arwani mengaku partainya cukup optimistis akan meraih banyak kemenangan dalam Pilkada serentak 2020 sebagai modal untuk bertarung lagi di Pemilu 2024.

"Ada banyak kader PPP yang ikut serta sebagai kandidat. PPP menjadikan hajatan Pilkada 2020 ini sebagai starting untuk konsolidasi kekuatan struktur partai. Dari 180 Pilkada yang kita ikuti sebagai pengusung, target kita bisa menang di 100 daerah," pungkas Arwani.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rommy Ungkap Muncul Aspirasi PPP Jadi Oposisi
Rommy Ungkap Muncul Aspirasi PPP Jadi Oposisi

PPP tengah fokus mengawal penghitungan suara sampai KPU mengumumkan hasil Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
LKPP Bertekad Sejahterakan UMKK Jateng Lewat e-Katalog
LKPP Bertekad Sejahterakan UMKK Jateng Lewat e-Katalog

Kepala LKPP Hendrar Prihadi menyebut alokasi anggaran pada rencana umum pengadaan barang dan jasa setiap tahunnya mencapai Rp1.200 triliun.

Baca Selengkapnya
Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan
Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan

Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Bupati Labuhanbatu Kena OTT KPK Ternyata Politikus NasDem
Bupati Labuhanbatu Kena OTT KPK Ternyata Politikus NasDem

Ketua DPW NasDem Sumut, Iskandar membenarkan kadernya itu terjaring dalam OTT yang dilakukan KPK.

Baca Selengkapnya
PPP Siap Bawa Isu Suara Tak Masuk Akal PSI ke Hak Angket DPR
PPP Siap Bawa Isu Suara Tak Masuk Akal PSI ke Hak Angket DPR

"PPP akan meminta hal ini bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya di hak angket pekan ini!,” kata Romy

Baca Selengkapnya
Jelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik
Jelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik

DKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.

Baca Selengkapnya
Pantun Cak Imin di DPP PKS: 'Ke Jombang Membeli Es, Kalau Mau Berjuang Ya Hanya dengan PKS'
Pantun Cak Imin di DPP PKS: 'Ke Jombang Membeli Es, Kalau Mau Berjuang Ya Hanya dengan PKS'

Ketua Umum PKB ini menilai, PKS mempunyai nama partai yang sesuai dengan isu visinya yakni keadilan, sejahtera yang harus diwujudkan secara bersama-sama.

Baca Selengkapnya
Ketua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu
Ketua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu

Taufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.

Baca Selengkapnya
Terancam Kehilangan Dua Kursi di DPRD Jateng, PPP Ungkap Suara Caleg Tergerus 'Serangan Fajar' Lawan Politik
Terancam Kehilangan Dua Kursi di DPRD Jateng, PPP Ungkap Suara Caleg Tergerus 'Serangan Fajar' Lawan Politik

PPP menuding kegagalan akibat dampak pertarungan politik selama kampanye dikendalikan kekuatan dana yang besar.

Baca Selengkapnya