Mengungkap Pemasang Poster 'Raja Jokowi'
Merdeka.com - Poster Jokowi mengenakan mahkota bak seorang raja menghiasi wilayah Banyumas, Jawa Tengah. Pada poster juga terdapat tulisan 'Ayo Kita Bekerja Untuk Rakyat' disertai gambar banteng dan PDI Perjuangan.
Kader PDIP setempat mengaku tak memasang poster tersebut. Sehingga mereka mencopot poster-poster yang terpasang. Lalu siapakah yang memasang poster 'Jokowi Raja'?
Poster Disebar Lawan Politik
Kader PDIP geram dengan beredarnya poster capres Jokowi mengenakan mahkota bak raja, di wilayah Banyumas. Belum jelas siapa yang memasang poster tersebut.
Namun Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menduga poster itu dipasang oleh lawan politik Jokowi atau kelompok anti Jokowi. "Jelas, Alat Peraga Kampanye ini datang dari kaum 'anti Jokowi Presiden'. Ini adalah pola negatif campaign yang dikembangkan oleh lawan Jokowi untuk menurunkan citra diri Jokowi yang sedang bagus-bagusnya," kata Andreas.
Pemasang Poster Jokowi Dibayar Rp 5.000
Tak membutuhkan waktu lama untuk menelusuri pemasang poster 'Jokowi Raja' di Banyumas. Setelah ditelusuri diketahui para pemasang ini dikoordinir warga Kabupaten Bumiayu.
DPC PDIP Banyumas bertemu dengan salah satu koordinator pemasang poster tersebut. Jasa pemasangan tersebut Rp 5000 per poster. "Basecamp-nya koordinator ini di Ajibarang. Untuk yang masang di setiap kecamatan mereka cari orang. Bayarannya Rp 5.000 per pemasangan," kata Ketua DPC PDIP Banyumas, dr Budhi Setiawan.
Dibuat Untuk Menjatuhkan Citra Jokowi
Pemasangan poster Presiden Joko Widodo bergaya ala raja diduga sengaja dibuat untuk mendegradasi citra capres nomor urut 01. Saat ini PDIP tengah menjalankan penyelidikan terkait siapa pihak yang memasang poster.
"Dugaan sementara kami demikian. Ada pihak yang ingin mendegradasi citra diri Pak Jokowi," kata Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno.
Tak Buru-buru Laporkan Soal Poster
PDIP tak ingin terburu-buru mengambil langkah politik dan memilih melakukan investigasi mengenai pemasangan poster 'Jokowi Raja' di Banyumas. PDIP masih menelusuri siapa dan motif dari pemasangan poster tersebut.
"Belum (melaporkan). Ini kan partai yang berusaha untuk mengibarkan politik pencerahan dan pencerdasan. Jadi enggak boleh grusak grusuk. Semua kan harus hati-hati. Kita tidak boleh su'uzon, kita tidak boleh menuduh sembarangan tanpa verifikasi yang jelas," Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi memperlihatkan poster bertuliskan aturan menyatakan kepala negara diizinkan ikut berkampanye.
Baca SelengkapnyaDi poster itu terpampang wajah Joko Widodo (Jokowi) sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Presiden dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai wakilnya.
Baca SelengkapnyaTuntutan pemakzulan Jokowi itu dilakukan karena orang nomor satu di Indonesia itu dianggap telah melemahkan demokrasi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sejumlah nama lama muncul dalam poster kandidat susunan kabinet yang sebelumnya viral beredar di media sosial.
Baca Selengkapnyapria itu membentangkan banner kecil bertuliskan kalimat yang begitu mencuri perhatian publik.
Baca SelengkapnyaDalam poster tersebut terdapat sejumlah nama, termasuk presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaViral aturan orang dengan pakaian atau baju partai politik dilarang menggunakan Transjakarta.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan menilai Jokowi dan Ganjar memiliki karakteristik sama dengan menyapa langsung masyarakat yaitu blusukan.
Baca SelengkapnyaJK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya