Menakar poros ketiga bentukan SBY capreskan Sri Sultan
Merdeka.com - Mendadak nama Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubuwono X digadang-gadang menjadi calon presiden. Partai Demokrat menyambut baik karena masih berambisi membuat poros baru.
Para elite partai berlambang mercy itu kompak menilai sosok Sultan mampu menandingi capres PDIP Joko Widodo dan capres Partai Gerindra Prabowo Subianto . Bahkan, Golkar tempat Sultan bernaung juga menyambut positif.
Skenario adanya poros baru ini terlihat dari diundangnya Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie oleh Presiden yang juga Ketua Umum Partai Demokrat ke Istana. Kedua tokoh itu membahas soal opsi tersebut.
Nama Sultan santer setelah Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memunculkan pasangan Capres dan Cawapres alternatif di Pilpres 2014. Sri Sultan Hamengkubuwono X dipasangkan dengan peserta konvensi Gita Wirjawan .
Jika opsi ini terealisasi artinya akan ada tiga pasangan capres-cawapres. Kini tinggal, Demokrat, Golkar dan Hanura yang belum menentukan arah koalisi.
SBY tiba-tiba undang Ical ke Istana
Capres Partai Golkar Aburizal Bakrie tiba di kantor Presiden Jakarta, Rabu (14/5). Ical yang mengenakan baju batik cokelat itu ditemani Waketum Golkar yang juga Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutarjo.Waketum Golkar Agung Laksono mengatakan Ical ingin berkomunikasi dengan SBY dan Demokrat. "Ya dalam rangka komunikasi politik, karena sudah lama beliau inginkan. Komunikasi politik itu semua partai termasuk Partai Demokrat," ujar Agung.Golkar berharap hasil komunikasi itu untuk persiapan menjelang pendaftaran pilpres. "Jadi, diharapkan nanti ada hal-hal yang memang bisa menuntaskan dalam persiapan jelang pendaftaran pilpres," ujarnya.
SBY tanya akan ada dua atau tiga pasang capres
Sembari menunggu kedatangan capres Partai Golkar, Aburizal Bakrie alias Ical, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbincang santai dengan wartawan. SBY bertanya maksud kedatangan Ical, apakah untuk membentuk poros baru yang bakal melahirkan dua pasang atau tiga pasangan calon presiden."Ical ke sini 2 pasang, 3 pasang? Saya ingin mendengar pandangan para wartawan," tanya SBY, di Kantor Presiden, Jakarta, Rabu (15/5).Wartawan kompak menjawab 3 pasang, agar Pilpres kali ini putaran kedua. SBY pun tertawa. Tak lama berselang, Ical datang menghampiri SBY dan kemudian bersalaman."Dengan Pak Ical ke sini, teman-teman wartawan pada nanya ini, 2 pasangan atau 3 pasangan ini?" ujar SBY sambil bercanda di hadapan Ical.
Ajak Ical buat opsi koalisi baru
Pertemuan antara Presiden yang juga Ketua Umum Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie berlangsung satu jam. Dalam pertemuan itu, SBY meminta Ical mempertimbangkan poros ketiga."Setelah melakukan diskusi, maka menyimpulkan apabila kita memang akhirnya membutuhkan opsi lain atau koalisi dengan waktu yang singkat, tolong dicermati masing-masing untuk menyampaikan kembali," ungkap politikus senior Partai Golkar, MS. Hidayat di kantor Presiden, Jakarta, Rabu (14/5).Menurut Hidayat, keputusan akan disampaikan saat bertemu SBY kembali. "Rumusannya itu nanti dibicarakan lagi antara kedua belah pihak, mungkin bertemu lagi dengan bapak (SBY)," ujarnya.Sementara itu, Ical sendiri masih enggan mengungkapkan apakah menerima tawaran dari SBY. Yang jelas, lanjutnya, keputusan itu harus yang terbaik bagi bangsa."Semua kemungkinan itu ada, kita cari yang terbaik bagi Indonesia dan bagi Partai golkar," tuturnya.
Elite Demokat puji Sultan capres
Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Amir Syamsuddin menyadari partainya tidak bisa mengusung calon presiden sendiri. Tetapi, Demokrat berusaha membujuk beberapa partai untuk memunculkan capres baru.Menurut Amir, pihaknya juga mempertimbangkan tokoh-tokoh yang menonjol di kalangan masyarakat dari hasil perolehan survei. Salah satunya, yakni perolehan survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI)."Memang kami ada memperhatikan satu survei yang baru dilakukan 3 hari lalu oleh LSI. Terlihat memang ada tiga pasangan agak menonjol, Jokowi, Prabowo dan Sri Sultan Hamengkubuwono," jelas Amir.Sementara itu, Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan mengatakan, nama Sri Sultan Hamengkubuwono X baru masuk radar calon presiden, tadi malam. Namun hingga kini penjajakan masih dilakukan.Menurutnya, ada beberapa alasan menjadi pertimbangan Partai Demokrat memasukkan nama Sri Sultan sebagai capres. "Dia gubernur, tokoh bangsa, dicintai rakyat," ungkap Syarief.
Sultan disebut bisa tandingi Prabowo dan Jokowi
Wasekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan, dorongan kader meminta agar Sri Sultan Hamengkubuwono X dicapreskan oleh Demokrat. Menurut dia, Sultan sangat layak dan mampu bersaing dengan Prabowo Subianto serta Jokowi di pilpres."Sultan figur yang sangat layak dijadikan opsi untuk melawan Prabowo dan Jokowi . Beliau kan ketokohannya sudah menasional seluruh rakyat kenal. Siapa yang enggak kenal? Semua rakyat kenal, belum lagi track record Sri Sultan Hamengkubuwono IX (pendahulu Sultan X)," ujar Ramadhan kepada merdeka.com, Rabu (14/5).Ramadhan yakin sosok Sultan mampu mengobati kejenuhan masyarakat, di tengah pertarungan dua tokoh Prabowo dan Jokowi sebagai capres. Karena itu dia ingin Sultan maju sebagai capres dari Demokrat."Menurut saya, itu opsi yang menarik di tengah kebuntuan orang terhadap Jokowi dan Prabowo, dan di tengah kesulitan mengangkat salah satu peserta konvensi," ungkap dia.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai Demokrat memiliki target untuk menang di Pileg 2024 dan menang di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaNama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaSBY menginstruksikan keluarga besar Partai Demokrat untuk memilih Prabowo Subianto
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
SBY merespons pernyataan politik yang menyebut adanya kecurangan kalau Pilpres 2024 hanya berlangsung satu putaran, serta negara akan chaos.
Baca SelengkapnyaRencananya, mereka akan menyambang kantor PKB pada malam hari, sekira pukul 19.00 Wib.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jabatan sangat penting dan strategis.
Baca SelengkapnyaKetum Partai Demokrat AHY menceritakan perjuangan partainya memenangkan Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaGolkar menyambut baik jika benar Jokowi ingin bergabung dengan partai berlambang pohon beringin itu.
Baca SelengkapnyaSinyal tersebut disampaikan Prabowo usai melakukan pertemuan dengan Surya Paloh.
Baca Selengkapnya