Ma'ruf Nilai Pidato AHY: Ada Kecenderungan Mendukung Pak Jokowi dan Saya
Merdeka.com - Cawapres RI Ma'ruf Amin memandang ada kecenderungan Partai Demokrat netral dalam Pilpres 2019. Ini menyusul rekomendasi untuk presiden terpilih yang disampaikan Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
"Artinya kita anggap dia netral untuk memilih siapa saja yang terbaik buat warga bangsa," kata Ma'ruf Amin ditengah kegiatan silaturahmi ke Banten, Minggu (3/3).
Menurut Ma'ruf, rekomendasi yang disampaikan AHY tidak spesifik menuju capres-cawapres tertentu, dan bisa juga merupakan sinyal dukungan Demokrat bagi Jokowi dan dirinya.
"Karena tidak berani menyebut berarti ada kecenderungan untuk mendukung Pak Jokowi dan saya," ujar Ma'ruf.
Sebelumnya Komandan Kogasma Partai Demokrat AHY menyampaikan rekomendasi program-program yang dapat dijalankan Presiden yang terpilih dalam Pilpres 2019.
Demokrat sendiri selama ini telah menyatakan dukungan bagi pasangan Prabowo-Sandiaga, namun rekomendasi Demokrat ditujukan bagi Presiden Terpilih.
Bagi kubu Prabowo Subianto, pidato AHY yang tidak spesifik menyebut nama bakal presiden terpilih hal yang biasa. Namun bagi kubu Jokowi, pernyataan bekas perwira menengah militer itu sebuah tanda keretakan dalam koalisi pihak oposisi.
Reporter: M. Radityo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ma'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melantik Marsekal (Purn) Hadi Tjahjanto menjadi Menko Polhukam.
Baca SelengkapnyaSebelumnya Jokowi menyebut presiden boleh memihak dan kampanye di Pilpres 2024
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Politikus Partai Gerindra resmi menjadi mualaf di hadapan sosok capres dan Imam Besar Masjid Istiqlal. Ini informasinya.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN merespons pernyataan Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo soal pemimpin pengganti Presiden Jokowi harus melanjutkan
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.
Baca SelengkapnyaPemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca Selengkapnyahakim semula hendak memanggil Jokowi untuk meminta keterangan. Namun, dibatalkan demi menghargai kepala negara.
Baca Selengkapnya