Mahyudin Harap Tatib DPD Tak Memihak Pihak Tertentu
Merdeka.com - Anggota DPD 2019-2024 asal Kalimantan Mahyudin mengatakan, tata tertib (tatib) DPD 2019-2024 harus berlaku adil bagi semua pihak. Dia berharap tatib tersebut tidak boleh hanya untuk pihak tertentu.
"Saya setuju DPD 2019-2024 membuat tatib sendiri yang berlaku untuk semua pihak," kata politisi Partai Golkar dan Wakil Ketua MPR ini saat memberi sambutan pada diskusi bertema 'Membedah Tata Tertib DPD RI' di Century Park Hotel, Jakarta, Jumat (27/9).
Diskusi hari ini menghadirkan pembicara Prof Dr John Pieris, Dr La Ode Ida, Feri Amsari, Fahira Idris, dan Muhammad Asri Anas.
Mahyudin mengaku sudah mendengar ribut-ribut soal tatib DPD. Tetapi, karena masih di luar, ia belum bisa berbuat apa-apa.
"Seharusnya tatib bisa dibahas dengan baik, tidak jelimet dan melahirkan pemikiran objektif," tambahnya.
Sebelumnya, anggota DPD terpilih 2019 20124, Tamsil Linrung mengatakan, tatib DPD yang bermasalah harus ditertibkan dan diselesaikan dengan baik. Jika tidak diselesaikan, konflik akan berkepanjangan.
"Tujuan akan jadi ilusi jika konflik internal dilaksanakan dengan baik, agar DPD damai tanpa konflik," kata Tamsil saat memberi kalimat pengantar pada diskusi tersebut.
Anggota DPD Muhammad Asri Anas berharap siapapun yang kelak terpilih sebagai pimpinan DPD RI 2019-2024 harus bisa memperbaiki keadaan.
"Marwah DPD harus dikembalikan. Perbaikilah DPD agar kembali ke rel yang benar," kata Senator asal Sulawesi Barat itu.
Tatib yang menjadi polemik ini memang mengundang kericuhan saat disahkan pada Sidang Paripurna di Gedung DPD, Rabu, 18 September lalu. Kericuhan terjadi ketika sejumlah anggota melontarkan interupsi saat Ketua Badan Kehormatan (BK) DPD Mervin Sadipun Komber hendak menyampaikan laporan.
Kericuhan diperparah ketika pimpinan sidang, Akhmad Muqowam, tidak mengindahkan interupsi yang disampaikan oleh sejumlah anggota DPD.Meski hujan protes bermunculan, Akhmad Muqowam terlihat tetap mengetuk palu sebagai tanda Tatib periode mendatang telah disahkan.
Jauh hari sebelum Sidang Paripurna, 18 September, masalah perubahan Tatib sudah ramai dipersoalkan, karena isinya hanya ingin menjegal calon tertentu yang berniat maju dalam proses pemilihan pimpinan DPD nanti.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto yakin Ganjar Mahfud merupakan pemimpin yang diharapkan oleh masyarakat.
Baca SelengkapnyaAliansi Masyarakat Adat Nasional menggugat DPR dan pemerintah ke PTUN karena dianggap abai
Baca SelengkapnyaKantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Mimika dirusak oleh Orang Tak Kenal (OTK).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penggeledahan dilakukan setelah Kepala Dinas PMD Mamuju Jalaluddin tertangkap tangan diduga menerima suap proyek Dana Alokasi Khusus di Disdikpora Mamuju.
Baca SelengkapnyaAkmaludin Nugraha, caleg yang juga anggota DPRD Kabupaten Tangerang periode 2019-2024 menduga telah terjadi penggelembungan suara yang dilakukan caleg partainya
Baca SelengkapnyaMasyarakat menyematkan penutup kepala tanjak kepada Mahfud yang merupakan simbol penerimaan sebagai keluarga besar adat Melayu.
Baca SelengkapnyaStabilitas pemerintahan menjadi pertimbangan utama, yang membuat keputusan itu tidak diambil.
Baca SelengkapnyaKPK memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status hukum mereka yang diamankan.
Baca SelengkapnyaMahfud mengaku sudah meminta izin terkait ketidakhadirannya di HUT ke-51 PDI Perjuangan.
Baca Selengkapnya