Lambang dan figur partai, alasan Golkar minta Novanto jadi Ketua DPR
Merdeka.com - DPP Partai Golkar berencana mengembalikan Setya Novanto sebagai Ketua DPR yang saat ini dijabat Ade Komarudin. Wacana ini berawal dari rapat pleno terbatas DPP Partai Golkar pada 8 November lalu.
Sekretaris Fraksi Partai Golkar Aziz Syamsuddin mengungkapkan alasan partainya perlu mengembalikan posisi Ketua DPR ke tangan Setya Novanto. Dia beralasan Novanto merupakan Ketua Umum Partai yang menjadi figur dari partai berlambang pohon beringin ini.
"Pak Novanto ini kan ketua umum adalah lambang partai, figur partai," kata Aziz di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (22/11).
Aziz menambahkan, nama baik Novanto telah pulih seiring gugatan yang dikabulkan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) yang menyatakan rekaman 'Papa Minta Saham' tidak legal. Terlebih, Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) juga telah mengembalikan nama baik dari Setya Novanto.
"Salah satunya keputusan MK, apa yang menjadi alasan dasar partai. Bahwa seseorang yang sudah melalui proses baik itu di MKD DPR dan sudah ditetapkan di MK yang menguatkan tidak legal dan MKD yang sudah memulihkan nama baik, karena itu sudah menjadi dasar," jelasnya.
Mantan Ketua Komisi III DPR ini menambahkan, pergantian posisi Ketua DPR hanya tinggal menunggu persetujuan dari Setya Novanto. Apakah yang bersangkutan bersedia kembali menjabat sebagai orang nomor satu di parlemen atau tidak.
"Keputusan pleno nanti apakah Novanto bersedia atau tidak dikembalikan ke Novanto, tapi berdasarkan rapat pleno Partai Golkar sudah memutuskan," ujarnya.
Sebelumnya, Setya Novanto mengaku tidak mengetahui keputusan rapat pleno DPP Partai Golkar itu.
"Saya baru datang dari luar kota, jadi enggak tahu apa yang terjadi. Saya enggak tahu baru datang, saya belum datang langsung kemari (ulang tahun Kosgoro 1957)," ujarnya usai menghadiri ulang tahun Kosgoro 1957 di Gedung Smesco, Gatot Soebroto, Jakarta Selatan, Senin (21/11) malam.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Rahmat, ucapan dan tindakan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu tidak layak. Karena menjadikan tahiyatul akhir dalam salat sebagai candaan.
Baca SelengkapnyaSeluruh kader Partai Golkar diminta untuk taat kepada AD/ART.
Baca SelengkapnyaDemokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Capres nomor urut 03, Ganjar Pranowo menyambangi kediaman Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri seusai Mahkamah Konstitusi (MK) menolak permohonan pihaknya
Baca SelengkapnyaMenurut dia, pandangan Muhammadiyah sebagai organisasi terhadap Indonesia masih sama yaitu netral dan independen dari kekuatan politik.
Baca SelengkapnyaNama Letjen TNI Maruli Simanjuntak akhir-akhir ini santer dibicarakan. Hal ini dikarenakan dirinya dikabarkan akan mengisi jabatan KSAD yang baru.
Baca SelengkapnyaAHY, menilai bergabungnya Partai Demokrat kembali ke pemerintahan sebagai bentuk amanah.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Agus Subiyanto adalah sosok yang sangat religius, ia sering sholat Subuh berjamaah di masjid dan menyampaikan tentang pentingnya akhirat.
Baca SelengkapnyaKeberadaan fungsi pengawasan ini untuk memastikan kekuasaan tidak disalahgunakan dan berjalan sesuai dengan konstitusi dan undang-undang.
Baca Selengkapnya